Tergiur Tawaran Kerja Tambang, Pemuda Selayar Justru Dibawa ke Kamboja

Makassar, IDN Times - Niat pemuda asal Dusun Bangko, Desa Batang, Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, bernama Andi Arung (18) untuk bekerja di perusahan tambang di Morowali, Sulawesi Tengah, berakhir nahas. Ia diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) lintas negara setelah ditipu oleh seseorang yang ia kenal di media sosial.
Saat ini Andi Arung dilaporkan berada di Kamboja. Kepala Satuan Intelkam Polres Kepulauan Selayar, Iptu Agus Indrawan membenarkan dugaan TPPO .
1. Kenalan dengan pria melalui Facebook

Arung menjelaskan peristiwanya bermula pada pertengahan November 2025. Saat itu, korban berkenalan dengan seorang pria berinisial AL alias Pace melalui Facebook.
"Terduga pelaku mengaku berasal dari Maluku dan menawarkan pekerjaan dengan iming-iming gaji besar di sebuah perusahaan tambang di Morowali, Sulawesi Tengah," ujar Iptu Agus Indrawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima IDN Times, Kamis (18/12/2025).
Korban kemudian berangkat dari Kepulauan Selayar menuju Makassar pada 25 November 2025 untuk bertemu dengan terduga pelaku. Kepada orang tuanya, korban menyampaikan bahwa dirinya akan bekerja di Morowali.
Namun, lanjut Agus, pada 9 Desember 2025, keluarga korban dikejutkan setelah Andi Arung kembali menghubungi mereka dan mengaku telah berada di Kamboja.
2. Polres Selayar berkoordinasi dengan Mabes Polri

Agus mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari keluarga dan pihak-pihak terkait. Termasuk melaporkan dan berkoordinasi dengan Polda dan Mabes Polri
"Korban dan terduga pelaku ini belum pernah bertemu langsung sebelumnya. Namun karena tergoda tawaran pekerjaan itu makanya korban bersedia untuk ikut," tuturnya.
Agus menjelaskan, dari pengakuan korban, ia menempuh perjalanan dari Makassar menuju Jakarta, kemudian ke Medan, Malaysia, hingga akhirnya tiba di negara tersebut.
"Dari keterangan yang disampaikan kepada keluarga, korban saat ini bekerja di sebuah perusahaan berbasis komputer dengan tugas mengawasi perangkat komputer selama jam kerja," jelasnya.
3. Polisi mengimbay masyarakat tidak mudah percaya tawaran dari media sosial

Korban juga mengaku tinggal di mess perusahaan bersama sejumlah pekerja lainnya dan masih dapat berkomunikasi menggunakan telepon genggam pada waktu istirahat atau malam hari.
"Korban juga diketahui masih menjalin komunikasi dengan kerabatnya di Desa Kayuadi, Kecamatan Takabonerate. Bahkan, ia sempat menyampaikan kepada orang tuanya bahwa kondisi kesehatannya sedang menurun," ujarnya.
Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Didid Imawan menegaskan bahwa dugaan TPPO ini menjadi atensi serius Polri dan akan ditangani secara profesional. Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan yang menjanjikan gaji tinggi tanpa prosedur yang jelas, khususnya yang disampaikan melalui media sosial.
"Kasus Ini akan kami dalami dan cari tahu lebih dalam lagi. Intinya kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan ajakan bekerja yang belum jelas agar tak terjadi hal serupa," ucapnya.

















