Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Disdik Makassar Verifikasi Ulang Kelayakan PTM per Kecamatan

Ilustrasi pembelajaran tatap muka.IDN Times/Aji

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar sedang mempersiapkan pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas mulai 4 Oktober 2021.

Sebelum itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar akan verifikasi dan validasi ulang data tiap kecamatan yang dianggap layak untuk melaksanakan PTM. Pasalnya, data yang dimiliki Disdik saat ini masih data lama pada bulan Juni 2021 lalu.

"Kami mau turun. Saya akan rapat. Kan sudah ada data sebelumnya. Data kami yang presentasi itu bulan Juni, jadi itu yang mau di-update," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, di Balai Kota, Senin (27/9/2021).

1. Empat kecamatan dianggap belum layak

Ilustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemik (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Menurut data Dinas Pendidikan Kota Makassar pada Juni lalu, ada empat kecamatan yang dianggap belum layak untuk menjalankan PTM berdasarkan resume daftar periksa sekolah. Kecamatan itu adalah Manggala, Mariso, Rappocini, dan Tallo. 

Data ini sebenarnya dibuat sebagai persiapan untuk PTM di yang rencana digelar bulan Juli lalu. Namun karena gelombang pandemik COVID-19 tiba-tiba terjadi, maka rencana PTM pun tak terealisasi.

Karena itulah Disdik harus memperbarui datanya karena kondisi yang berbeda dibandingkan bulan Juni lalu. Apalagi, saat itu Makassar masih menyandang status zona oranye sedangkan sekarang Makassar sudah berada di zona kuning.

"Itu data bulan Juni. Mereka lambat masukkan data, akhirnya begitu hasilnnya. Makanya Pak Wali bilang di-update lagi," kata Nielma.

2. Hanya dua sekolah dipilih dari tiap kecamatan

ilustrasi belajar tatap muka di sekolah (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Pada simulasi PTM nanti, Disdik hanya memilih 2 sekolah yang dianggap layak dari tiap kecamatan. Dua sekolah itu masing-masing satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta.

Di Makassar, ada 15 kecamatan. Namun khusus untuk Kecamatan Sangkarrang, tidak mengikuti skenario simulasi yang disiapkan Disdik karena dianggap tidak lagi berisiko. Dengan begitu, hanya dua sekolah yang dipilih dari 14 kecamatan.

"Misalnya, sekolah apa yang mewakili negeri di Tamalanrea, sekolah apa yang mewakili swasta di Tamalanrea dan seterusnya 14 kecamatan," kata Nielma.

3. Sebagain besar sekolah dianggap telah layak PTM

Ilustrasi pembelajaran tatap muka (Dok.IDN Times/Istimewa)

Nielma memastikan bahwa pada dasarnya sekolah memang telah siap melaksanakan PTM. Hanya saja selalu tertunda karena kasus COVID-19 yang terus meningkat. Namun pihaknya telah melaksanakan periksa sekolah untuk memastikan mana sekolah yang layak PTM dan tidak.

"Kita ini kan sudah sering ke sekolah dengan adanya kegiatan vaksinasi. Kita sudah melihat kesiapan mereka. Setelah kita kegiatan vaksinasi di semua kecamatan, kita lihat secara fisik siap," kata Nielma.

Masih merujuk pada data di bulan Juni itu, sebanyak 87 persen PAUD/TK belum layak, 92 persen SD negeri layak, 91 persen SD swasta layak, 92,4 persen SMP negeri layak, dan 90,8 persen SMP swasta layak. Hasil itu berdasarkan 4 indikator periksa sekolah yaitu administrasi, sarana prasarana, kesiapan belajar dan faktor risiko.

"Intinya sudah terpenuhi 4 aspeknya, tinggal memilih nanti yang mana. Nanti dua minggu kan dievaluasi lagi," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us