Desain Rel Kereta Makassar Diklaim Aman dari Banjir hingga 50 Tahun

Rel kereta api untuk Makassar tetap di darat, bukan melayang

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menanggapi sikap Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto yang ngotot menginginkan desain rel layang atau elevated untuk proyek kereta api Makassar-Parepare segmen E. Pemprov memastikan desain rel yang akan diwujudkan tetap rel darat atau at grade.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Dan Pertanahan (Perkimtan) Sulsel, Iqbal Suhaeb, menyatakan bahwa rel at grade tidak akan menimbulkan banjir seperti yang dikhawatirkan Danny. Hal itu, kata Iqbal, juga telah dijawab oleh Badan Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel berdasarkan visibility study pada wilayah yang dilalui rel kereta api di wilayah Makassar.

“Hasilnya Q.50 tahun, itu tidak akan banjir. Itu sudah dianalisis dengan konsep debit hujan yang paling tinggi yang pernah ada di Makassar,” kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).

Baca Juga: SK Penetapan Lokasi Rel Kereta Api Makassar-Parepare Segmen E Terbit

1. Pemprov yakin dengan hasil kajian BPKA

Desain Rel Kereta Makassar Diklaim Aman dari Banjir hingga 50 TahunProyek rel kereta api Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan. Dok. Humas Pemprov Sulsel

Meski Danny khawatir dengan potensi banjir, namun Pemprov memastikan sejak awal pihaknya telah bersurat kepada Kementerian Perhubungan RI, melalui BPKA Sulsel. Pemprov telah meminta kepada pemerintah pusat untuk melihat dan menganalisis dampak banjirnya.

Pemprov Sulsel, kata Iqbal, juga pernah mengalami kekhawatiran yang sama seperti Danny. Namun setelah mendapatkan hasil kajian dari BPKA, bahwa di lokasi yang akan dibangun rel secara at grade bebas banjir hingga 50 tahun ke depan, maka Pemprov Sulsel yakin dan mendukung penuh proyek strategis nasional (PSN) Presiden Jokowi tersebut.

2. Antisipasi banjir dengan konstruksi box culvert

Desain Rel Kereta Makassar Diklaim Aman dari Banjir hingga 50 TahunProyek rel kereta api Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan. Dok. Humas Pemprov Sulsel

Kepastian bebas banjir itu tertuang dalam dalam surat bernomor KA.604/4/8/BPKA-SS/2022 yang ditandatangani oleh Kepala BPKA Sulsel Amanna Gappa. Salah satu hal yang disebutkan dalam surat itu adalah data hidrologi dan hidrolika di antaranya meliputi pengolahan data curah hujan selama periode 10 tahun, analisis debit banjir hingga 50 tahun, dan prakiraan muka air banjir untuk pelaksanaan tinggi elevasi rel di jembatan. 

Berdasarkan hasil survei dan analisis data hidrologi dan hidrolika tersebut, maka direncanakanlah konstruksi box culvert untuk mengantisipasi banjir. Dengan demikian, desain pembangunan jalur kereta api dari Mandai sampai dengan Parangloe dan perencanaan saluran melintang berupa box culvert atau saluran air dari beton.

"Hal ini bertujuan untuk melimpaskan debit air telah memperhitungkan tinggi muka air banjir maksimum dan aman terhadap banjir dengan peroide Q.50 tahun," kata Iqbal berdasarkan surat tersebut.

3. Wali kota tetap ingin rel melayang

Desain Rel Kereta Makassar Diklaim Aman dari Banjir hingga 50 TahunProyek rel kereta api Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan. Dok. Humas Pemprov Sulsel

Sebelumnya, Danny Pomanto tetap ngotot ingin desain rel elevated. Dia bahkan akan bersurat ke Kementerian Perhubungan terkait keinginannya itu meski surat tersebut belum disampaikan.

"Saya kan bikin surat tadi malam. Termasuk itu (konsultasi) dengan DPRD, menyikapi pembangunan kereta api," kata Danny, Jumat (5/8/2022).D

Danny menolak rel darat karena menurutnya hal itu akan memperparah banjir di Makassar yang terjadi setiap tahun. Karena itu, dia bersikukuh bahwa rel melayang lebih tepat dibandingkan rel darat. 

"Semua orang di Barru banjir gara-gara kereta api. Saya bilang gampang itu, di Barru sedikit orang, di Makassar banyak sekali dampaknya. Maka dengan itu, kasih saya AMDAL-nya," katanya.

Baca Juga: Danny Sebut Pusat Langgar Otoda soal Desain Rel Kereta di Makassar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya