Sosialisasi Pemilu 2024, KPU Makassar Ajak Maba Aktif Memilih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar Endang Sari sosialisasikan jadwal Pemilu 2024 di kalangan mahasiswa baru Universitas Negeri Makassar (UNM), di Menara Phinisi Jalan Pettarani, Kamis (18/8/2022).
Sosialisasi KPU Goes to Kampus jadi salah satu sesi penerimaan mahasiswa baru di UNM. Di hadapan 6.258 maba UNM, Endang Sari mengungkapkan berbagai aspek seputar Pemilu Serentak yang bakal digelar pada 14 Februari 2024. Terutama syarat administrasi untuk memilih.
"(Kami) mengimbau agar segera melengkapi persyaratan administrasi terutama KTP Elektronik agar dapat menyalurkan hak pilihnya," kata Endang Sari, Kamis.
Baca Juga: KPU Makassar: Millennials dan Gen Z Dominasi Pemilih di Pemilu 2024
1. Ajakan tidak golput di Pemilu 2024
Di hadapan para mahasiswa baru, Endang menekankan agar mahasiswa jadi pemilih yang aktif menggunakan hak pilihnya. Pemilik hak pilih diharapkan tidak jadi golongan putih (golput) alias tidak memilih di Pemilu 2024.
Endang juga mengajak mahasisiwa jadi pemilih yang cerdas. Antara lain tidak menjadi bagian dari penyebar hoaks. "Serta menolak praktik politik uang, dan tidak terpengaruh politisasi SARA yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," ucap Endang.
2. Anak muda dominasi pemilih di Makassar
Sebelumnya Endang Sari mengatakan pemuda dan pemilih pemula jadi tema sangat penting jelang Pemilihan Umum 2024. Sebab kelompok itu akan mendominasi daftar pemilih.
Menurut Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) KPU Kota Makassar per Juni 2022, jumlah pemilih sebanyak 902.417 orang. Endang mengatakan, lebih dari setengahnya masuk kelompok usia muda.
"Persentase Millennials dan Gen Z mendominasi jumlah di Daftar Pemilih Berkelanjutan," kata Endang dalam keterangannya yang diterima, Sabtu (30/7/2022).
Endang mengungkapkan, lebih dari separuh DPB di Makassar diisi kelompok Millennials dan Gen Z. Rinciannya, pemilih dengan Usia 17-20 tahun ada 65.699 orang, usia 21-30 tahun ada 224.765 orang, dan usia 31-40 tahun ada 200.618 orang.
Endang menyebut situasi itu juga kemungkinan ditemui di daerah lain. Dia membandingkannya dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, yang menunjukkan bahwa pada tahun 2020 usia produktif mendominasi penduduk Indonesia.
Menurut Endang, Millennials dan Gen Z mampu beradaptasi lebih cepat dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Khususnya pada perkembangan teknologi komunikasi informasi yang sudah mendisrupsi dunia hingga ke berbagai lini kehidupan sehari-hari.
"Tidak terkecuali bidang politik dan Pemilu. Hal ini tentu akan sangat mewarnai, dan membuat berbeda wajah Pemilu dan Pilkada serentak 2024," katanya.
3. Sosialisasi jadi kunci menjaga partisipasi pemilih
KPU Kota Makassar sudah mengantisipasi tingginya pemilih pemula pada Pemilu 2024. Butuh sosialisasi secara masif untuk memastikan partisipasi mereka. Anggota KPU Makassar Gunawan Mashar mengatakan, sosialisasi sudah berjalan seiring dimulainya tahapan Pemilu pada 14 Juni 2022. Agenda sosialisasi akan berlanjut hingga hari pemungutan suara.
"Sosialisasi adalah tahapan yang tidak pernah putus. Kita ingin partisipasi semua wajib pilih terpenuhi, termasuk dari kalangan pemilih pemula," kata Gunawan saat dihubungi terpisah.
Gunawan mengatakan, untuk tahap awal, sosialisasi difokuskan pada pemahaman soal waktu pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. Sebab belum semua orang tahu soal tahapan utama tersebut.
"Masih ada yang belum tahu bahwa ada dua pemungutan suara di tahun 2024. Pemilu serentak pada 14 Februari, lalu pemilihan kepala daerah serentak 27 November," ucap Gunawan.
KPU Makassar memaksimalkan penggunaan media digital untuk menyasar anak muda, yang menggambarkan kalangan pemilih pemula. Misalnya dengan poster informatif, grafis, hingga video yang didistribusikan lewat berbagai saluran media sosial.
Menurut KPU, pemanfaatan medsos sebenarnya bukan hal baru. Sebab dalam beberapa ajang pemilu terakhir, digitalisasi sudah berjalan. Tak hanya untuk sosialisasi, melainkan juga pengolahan data.
"Selain itu, kita secara bertahap mendatangi basis-basis yang berpotensi terdapat pemilih pemula. Termasuk dengan rencana kita sowan ke Dinas Pendidikan, untuk selanjutnya berkunjung ke sekolah-sekolah," Gunawan menerangkan.
Baca Juga: KPU Makassar Sosialisasi PKPU 4/2022, Ada Tiga Kategori Parpol