7 Mitos tentang Kanker yang Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya!

Apakah benar handphone menyebabkan sakit kanker?

Kata kanker menimbulkan ketakutan di hati setiap orang. Secara singkat, kanker adalah sejumlah besar penyakit yang ditandai dengan perkembangan sel-sel abnormal yang membelah tak terkendali dan memiliki kemampuan untuk menyusup dan menghancurkan jaringan tubuh normal.

Kanker sering kali memiliki kemampuan untuk menyebar ke seluruh tubuh. Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia.

Sayangnya, banyak mitos dan kesalah pahaman mengenai kanker tersebar di masyarakat. Informasi yang salah ini malah berbahaya karena dapat membuat banyak orang takut mengecek kondisi kesehatannya dan terlambat mendapatkan perawatan yang tepat.

Penting untuk kita mengetahui mana yang mitos dan fakta mengenai kanker. Sehingga menghapus stigma dan mitos yang beredar di masyarakat. Yuk baca 7 mitos dan penjelasannya agar kamu tidak termakan mitos lagi.

Baca Juga: Meski Nikmat, Awas! 8 Makanan dan Minuman ini Bisa Menyebabkan Kanker

1. Handphone merupakan penyebab kanker

7 Mitos tentang Kanker yang Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya!pexels.com/ketut subiyanto

Sering sekali kita mendengar salah satu efek buruk penggunaan telepon genggam adalah radiasi yang dapat menyebabkan kanker. Namun, sampai saat ini  tidak ada bukti bahwa ponsel menyebabkan kanker.

Salah satu alasan mitos ini berkembang adalah bahwa perangkat ini memancarkan radiasi frekuensi radio (gelombang radio), suatu bentuk radiasi non-pengion. Tubuh menyerap radiasi ini. 

Para ilmuwan tahu bahwa paparan radiasi pengion, misalnya, sinar-X, meningkatkan risiko kanker. Namun, radiasi frekuensi radio adalah radiasi non-pengion, yang tidak meningkatkan risiko kanker.

Dilansir National Cancer Institute, meski banyak penelitian yang telah meneliti potensi efek kesehatan dari radiasi non-pengion dari radar, oven microwave, ponsel, dan sumber lainnya, saat ini tidak ada bukti yang konsisten bahwa radiasi non-pengion meningkatkan risiko kanker pada manusia.

2. Operasi kanker menyebabkan kanker semakin menyebar

7 Mitos tentang Kanker yang Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya!pexels.com/Pixabay

Ini merupakan kekhawatiran umum yang banyak terdengar bahwa kanker akan menyebar jika terkena udara selama operasi. Sehingga akan menyebar lebih banyak lagi. Dikutip dari clevelandclinic.org , ada saat-saat langka ketika menjalani biopsi berisiko menyebar yang mungkin menjadi alasan mengapa biopsi tidak ditawarkan. 

Selain itu, beberapa pasien terkadang merasa keadaannya lebih buruk setelah operasi daripada sebelum operasi, sehingga terstimulasi untuk berfikir bahwa kanker mereka telah menyebar. 

Namun, itu normal untuk merasa lebih buruk segera setelah operasi. Ini tidak berarti bahwa kanker menyebar. Bisa jadi saat dioperasi, ahli bedah menemukan lebih banyak kanker selama operasi daripada yang diharapkan dari pemindaian pra-operasi dan saat ronsen sinar-X.

3. Kanker selalu kambuh lagi

7 Mitos tentang Kanker yang Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya!pexels.com/ Klaus Nielsen

Kanker bukanlah penyakit menular yang mudah menyebar dari orang ke orang. Satu-satunya keadaan yang dapat menyebarkan kanker dari satu orang ke orang lain adalah jika melakukan transplantasi organ atau jaringan.

Seseorang yang menerima organ atau jaringan dari donor yang menderita kanker di masa lalu mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker terkait transplantasi di kemudian hari. Namun, risiko ini sangat rendah terjadi—sekitar dua kasus kanker per 10.000 transplantasi organ. Terlebih, dokter menghindari penggunaan organ atau jaringan dari donor yang memiliki riwayat kanker.

4. Pemanis buatan menyebabkan kanker

7 Mitos tentang Kanker yang Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya!pexels.com/ Ylanite Koppens

Sampai saat ini, tidak ada bukti yang baik bahwa pemanis buatan meningkatkan risiko terkena kanker. National Cancer Institute menjelaskan mengapa mitos ini muncul:

"Pertanyaan tentang pemanis buatan dan kanker muncul ketika studi awal menunjukkan bahwa siklamat dalam kombinasi dengan sakarin menyebabkan kanker kandung kemih pada hewan laboratorium." 

Namun penelitian lebih lanjut belum memberikan bukti yang jelas tentang hubungan dengan kanker pada manusia. Demikian pula, penelitian tentang pemanis lain yang disetujui Food and Drug Administration (FDA) belum menunjukkan bukti yang jelas tentang hubungan dengan kanker pada manusia.” 

5. Deodoran menyebabkan kanker payudara

7 Mitos tentang Kanker yang Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya!Freepik" target="_blank">freepik.com/freepik

Tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa deodoran atau antiperspiran menyebabkan kanker. Sering sekali kita mendengar cerita bahwa cairan dalam deodoran mencegah kita membuang racun dalam keringat kita, yang menyumbat kelenjar getah bening dan menyebabkan kanker payudara. Tapi cerita itu salah. 

 Berkeringat memang membantu tubuh kamu membuang racun dan kanker payudara dimulai dari payudara dan menyebar ke kelenjar getah bening, bukan sebaliknya. Jadi jangan takut lagi menggunakan deodoran ya. Tentu kamu tidak mau bau ketiak setiap hari bukan?

6. Makan gula membuat kanker semakin memburuk

7 Mitos tentang Kanker yang Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya!pexels.com/cottonbro

Menurut penelitian, sel kanker mengkonsumsi lebih banyak gula (glukosa) daripada sel normal, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa makan gula akan memperburuk kanker atau, jika kamu berhenti makan gula, kanker akan menyusut atau menghilang.

Namun, konsumsi tinggi gula dapat menyebabkan penambahan berat badan berlebih, dan obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker.

7. Rambut yang rontok setelah kemotrapi tidak dapat tumbuh lagi

7 Mitos tentang Kanker yang Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya!pexels.com/cottonbro

Salah satu efek samping dari pengobatan kemotrapi adalah kehilangan sebagian atau seluruh rambut . Namun, efek ini jarang permanen, dan rambut akan tumbuh kembali setelah perawatan selesai.

Kemoterapi dapat mempengaruhi tidak hanya sel kanker tetapi juga sel sehat, termasuk di folikel rambut yang mendukung pertumbuhan rambut. Kerusakan sel-sel ini dapat menyebabkan rambut kepala, bulu mata, alis, dan rambut di tempat lain di tubuh rontok selama perawatan. Setelah pengobatan terakhir, obat kemoterapi membutuhkan waktu untuk meninggalkan tubuh sama sekali dan berhenti menyerang sel-sel sehat yang membelah. Karena itu, rambut tidak segera tumbuh kembali.

Kebanyakan orang yang menjalani kemoterapi akan mulai melihat beberapa rambut tipis dan tidak jelas beberapa minggu setelah perawatan terakhir mereka. Rambut asli mungkin mulai tumbuh dengan baik dalam waktu 4-6 minggu. Namun, beberapa orang yang menjalani kemoterapi mengalami kerontokan rambut permanen, menurut penelitian. Dikarenakan mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti docetaxel (Taxotere).

Sekarang kamu sudah mengetahui semua fakta mengenai penyakit kanker, bukan? Sebarkan dan beritahu keluarga dan teman terdekat kamu agar orang tidak salah paham lagi, ya!

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Pria, biar Tetap Prima!

Puteridly Photo Community Writer Puteridly

She Believe, She Could

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya