Rumah Pelaku Penculikan-Pembunuhan Anak di Makassar Dirusak Massa 

Masih jaga lokasi rumah pelaku, polisi cari provokator

Makassar, IDN Times - Sekelompok orang merusak rumah salah satu terduga pelaku penculikan dan pembunuhan bocah 11 tahun, di Jalan Batua Raya 14, Kota Makassar, Selasa petang (10/1/2023).

Kepala Seksi (Kasi) Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando Karua Sambolangi mengatakan, aksi main hakim sendiri itu sangat disayangkan karena pihak kepolisian sudah menangkap terduga pelaku tersebut.

"Namanya juga massa, kita sudah himbau agar tidak berbuat onar tapi tetap saja mereka memaksa. Pengamanan tetap dilakukan dilokasi tapi kita tidak bisa berbuat banyak," ujar Lando kepada IDN Times Sulsel saat dikonfirmasi.

Diberitakan, dua pelaku, Ad (17) dan Af (14) ditangkap Polrestabes Makassar karena terlibat kasus penculikan dan pembunuhan korban Muh. Fadli Sadewa. Mereka diamankan di dua lokasi, Jl Batua Raya 7 dan Jl Ujung Bori, Selasa pagi.

Baca Juga: Dua Pelaku Penculikan-Pembunuhan Anak di Makassar Ditangkap

1. Polisi sudah imbau tapi massa tetap merusak

Rumah Pelaku Penculikan-Pembunuhan Anak di Makassar Dirusak Massa Rumah terduga pelaku penculikan dan pembonuhan anak di Makassar di rusaki massa. (Istimewa)

Sejak dua pelaku diamankan kata Lando, pihak kepolisian langsung turun mengamankan lokasi rumah salah satu pelaku di Batua Raya. Hal itu untuk mencegah aksi main hakim sendiri, tapi karena banyaknya massa, polisi tidak bisa berbuat banyak.

"Himbauan sudah dilakuan, bahhkan kita libatkan Damas (pengendali massa), Sabhara, Reserse dan dbac up dari Polsek tapi karena kita hindari kontak langsung dengan massa takutnya nanti meluas maka tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.

2. Masih jaga lokasi rumah pelaku, polisi cari provokator

Rumah Pelaku Penculikan-Pembunuhan Anak di Makassar Dirusak Massa Ilustrasi. Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando dalam ekspos kasus di kantornya, Polrestabes Makassar/Polrestabes Makassar

Walaupun rumah pelaku sudah sebagian besar dirusaki massa, pihak jajaran Polrestabes Makassar masih terus melakukan penjagaan di sekitar lokasi untuk mengantisipasi pergerakan massa untuk melakukan pengrusakan lebih besar lagi.

Termasuk juga lanjut Lando, kepolisian mendalami siapa aktor atau provokator yang memprovokasi massa untuk melakukan aksi main hakim sendiri hingga berujung pada rumah terduga pelaku di batua Raya rusak parah.

"Saya belum update apakah provokator atau orang yang jadi aktor  untuk mengarahkan massa ini sudah diamankan atau tidak, tapi penyelidikan pasti dilakukan untuk itu. Intinya pelaku provokatoor akan diproses hukum," jelas Lando.

Baca Juga: Mau Kaya dari Jual Organ, 2 Pelajar di Makassar Nekat Bunuh Anak-anak

3. Ingin cepat kaya, pelaku menculik dan membunuh

Rumah Pelaku Penculikan-Pembunuhan Anak di Makassar Dirusak Massa Rekaman CCTV saat Dewa, korban penculikan dan pembunuhan, dijemput di depan sebuah minimarket di Makassar, Minggu petang (8/1/2023). (Dok. IDN Times/Istimewa)

Sebelumnya, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto menyebutkan, dua terduga pelaku atau tersangka tergiur dengan uang besar dengan cara mengambil organ tubuh korban lalu dijual ke website luar negeri. 

"Dua tersangka ini ingin kaya, makanya tersangka culik korban dan membunuhnya lalu organ korban mau dijual," ungkap Kombes Budhi saat merilis kasus tersebut di markas Polrestabes, Jalan Ahmad yani Makassar, Selasa sore.

Berdasarkan interogasi sementara, kedua pelaku atau tersangka mengakui perbuatannya. Hal itu dilakukan kedua pelaku setelah meliha sebuah situs luar negeri di internet terkait jual beli organ tubuh manusia dengan nilai fantastis.

Dari konten itulah, kedua pelaku nekat menculik korban yang diketahui merupakan teman sendiri dengan cara mengiming-imingi korban uang Rp 50 ribu setelah membersihan rumah Ad. Tapi yang terjadi korban diculik dan dbunuh.

"Jadi tersangka mengkonsumsi konten negatif di internet tentang jual beli organ tubuh. Rencanya oragan dari anak yang dia bunuh ini mau dijual, itu dilihat dari aspek sosiologis tentang bagaimana pergaulannya," terang Kombes Budhi.

Baca Juga: Bocah Kelas 5 SD di Makassar Ditemukan Tewas usai Dilaporkan Hilang

Topik:

  • Irwan Idris
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya