Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dilantik Serentak, RT/RW Makassar Diminta Fokus Tangani Sampah-Keamanan

Pelantikan serentak 6.032 Ketua RT dan RW di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (29/12/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)
Pelantikan serentak 6.032 Ketua RT dan RW di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (29/12/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)
Intinya sih...
  • Pengelolaan sampah jadi prioritas
  • Fokus ketertiban dan keamanan berbasis data warga
  • Dorong UMKM berbasis lingkungan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin meminta Ketua RT dan RW yang baru dilantik memusatkan perhatian pada empat isu utama di lingkungan masing-masing. Indikator kinerja tersebut meliputi pengelolaan sampah, ketertiban dan keamanan lingkungan, pendataan warga, serta pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Arahan tersebut disampaikan Munafri pada pelantikan serentak 6.032 RT dan RW periode 2025-2030 di Lapangan Karebosi, Senin (29/12/2025). Dalam kesempatan itu, Munafri menempatkan persoalan sampah sebagai isu terdekat dengan kehidupan sehari-hari warga yang membutuhkan peran aktif pengurus lingkungan.

"Ketua RT dan RW yang sudah dilantik ini ada beberapa indikator yang harus diselesaikan," kata Munafri.

1. Pengelolaan sampah jadi prioritas

IMG-20251229-WA0083.jpg
Pelantikan serentak 6.032 Ketua RT dan RW di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (29/12/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Munafri menekankan pengelolaan sampah sebagai prioritas utama. RT dan RW diharapkan aktif memberi pemahaman kepada warga terkait kebijakan subsidi pembayaran sampah agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tingkat lingkungan.

"Nah, ini yang harus turun ke tengah masyarakat supaya tidak ada ambigu di masyarakat," jelasnya.

Selain sosialisasi kebijakan, Munafri mendorong penerapan sistem pengelolaan sampah terintegrasi berbasis lingkungan. Melalui sistem tersebut, warga diajak terlibat langsung menjaga kebersihan wilayah masing-masing.

"Dengan sistem ini, untuk memastikan bahwa proses sampah yang ada di wilayahnya itu bisa terdistribusi atau terbagi dengan baik,"  kata Munafri.

2. Fokus ketertiban dan keamanan berbasis data warga

Pelantikan serentak 6.032 Ketua RT dan RW di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (29/12/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)
Pelantikan serentak 6.032 Ketua RT dan RW di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (29/12/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Di luar persoalan sampah, Munafri juga menyoroti ketertiban dan keamanan lingkungan yang bertumpu pada kejelasan data kependudukan. Setiap RT diharapkan mengetahui kondisi warganya secara rinci, termasuk keberadaan pendatang, sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan wilayah.

Pendataan warga menjadi faktor penentu ketepatan penyaluran bantuan serta pelaksanaan program pemerintah di tingkat lingkungan. Ketertiban dan keamanan wilayah bertumpu pada kejelasan data kependudukan, sehingga setiap RT mengetahui secara pasti tidak ada warga atau pendatang yang berada di lingkungan tanpa tercatat.

"Ke depan kita akan memberlakukan kembali bahwa melapor orang-orang yang datang," katanya.

Sistem keamanan lingkungan juga diarahkan berjalan secara kolektif dengan melibatkan unsur TNI dan Polri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam menjaga ketertiban wilayah. Pola kerja bersama ini menempatkan warga, RT/RW, dan aparat keamanan dalam satu kesatuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

"Tentu bersama dengan pihak-pihak baik TNI maupun Polri untuk menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan untuk menjaga ketertiban lingkungan masyarakat," lanjut Munafri.

3. Dorong UMKM berbasis lingkungan

Pelantikan serentak 6.032 Ketua RT dan RW di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (29/12/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)
Pelantikan serentak 6.032 Ketua RT dan RW di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (29/12/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Sementara itu, RT dan RW diarahkan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi warga melalui penguatan UMKM berbasis lingkungan. Upaya tersebut diharapkan membuka ruang pemberdayaan agar aktivitas ekonomi dapat berkembang langsung dari tingkat komunitas.

"Melihat apakah mereka mampu membangun kegiatan-kegiatan usaha dalam bentuk UMKM dan sebagainya yang harus disupport oleh pemerintah," katanya. 

Terkait sistem evaluasi, kinerja RT dan RW akan dipantau secara berkala setiap bulan melalui sejumlah indikator yang telah ditetapkan tersebut. Penilaian ini diarahkan untuk melihat kualitas hubungan sosial dan kedekatan RT/RW dengan warga di lingkungannya, bukan semata-mata soal insentif.

"Sistem evaluasi akan berjalan dari bulan ke bulannya. Indikator-indikator itu bukan memastikan bahwa itu adalah nilai insentif dan sebagainya, bukan itu, tetapi bagaimana kedekatan bonding mereka dengan masyarakat itu bisa terjalin dengan baik," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Polisi Tangkap Dosen UNM DPO Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis

29 Des 2025, 17:20 WIBNews