Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPBD Sulsel Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem Akhir Tahun

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Intinya sih...
  • Kabupaten Pangkep paling berisiko dengan tinggi gelombang yang membahayakan aktivitas laut dan transportasi.
  • Pengelola objek wisata diminta tingkatkan kewaspadaan di wilayah perairan yang masuk kategori Waspada, Siaga, dan Awas.
  • BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem dengan potensi curah hujan lebih dari 100 milimeter per hari, serta imbauan untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times – BPBD Sulsel mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menyusul peringatan dini BMKG bahwa sejumlah daerah di Sulawesi Selatan, termasuk Makassar, Maros, Barru, dan Pangkep, masuk status Waspada hingga Awas cuaca ekstrem terutama hujan lebat dan angin kencang.

Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo mengatakan berdasarkan rilis BMKG untuk dasarian ketiga Desember 2025 (21-31 Desember), beberapa daerah di Sulsel memang masuk dalam kategori Waspada, Siaga, dan bahkan Awas.

"Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang, dan berdampak signifikan terhadap peningkatan tinggi gelombang laut di wilayah perairan Sulawesi Selatan, ucap Amson Padolo dalam keterangan tertulisnya Minggu (28/12/2025).

1. Kabupaten Pangkep paling berisiko.

IMG-20251228-WA0061.jpg
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo (Dok. Humas BPBD Sulsel).

Menurutnya, dampak paling berisiko saat ini terjadi di wilayah perairan Kabupaten Pangkep dan daerah pesisir lainnya, seiring meningkatnya tinggi gelombang yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran dan transportasi laut.

"Kami menerima laporan telah terjadi insiden tragis akibat cuaca buruk di perairan Pulau Sarappo, Kabupaten Pangkep, yang menyebabkan kapal motor tenggelam hingga mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, termasuk salah satunya adalah Camat Liukang Tupabbiring. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini,” ujar Amson.

Atas insiden itu, Amson meminta kepada masyarakat, nelayan, serta pelaku perjalanan laut dalam melakukan pelayaran agar senantiasa memantau dan mendapat informasi yang jelas dari Syahbandar atau otoritas terkait. Apakah menunda perjalanan atau dapat melakukan perjalanan.

"Setiap akan melakukan perjalanan melalui laut itu senantiasa mengikuti petunjuk dan sekaligus melaporkan ke Syahbandar atau otoritas terkait. Kalau disampaikan bahwa kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk berlayar, jangan dulu berlayar untuk menghindari kondisi yang tidak kita harapkan,” pintanya.

2. Pengelola objek wisata diminta tingkatkan kewaspadaan.

Ilustrasi cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Tak hanya itu, BPBD Sulsel juga mengingatkan para pengelola objek wisata, khususnya di wilayah perairan yang masuk kategori Waspada, Siaga, dan Awas, agar meningkatkan kehati-hatian dan membatasi aktivitas wisata bahari.

Terkait langkah antisipatif, Amson menegaskan bahwa BPBD Sulsel telah melakukan kesiapsiagaan sejak awal musim penghujan, bahkan sebelum status cuaca ekstrem ditetapkan.

Dengan kondisi cuaca yang terus berkembang, BPBD Sulsel memastikan peningkatan tingkat kewaspadaan serta pelibatan personel dalam jumlah lebih besar sesuai kebutuhan di lapangan.

Ia juga meminta masyarakat secara aktif memantau perkembangan cuaca dari kanal resmi BMKG dan media terpercaya.

“Kami meminta masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca secara mandiri melalui kanal resmi BMKG,” tutup Amson.

3. BMKG : curah hujan lebih dari 100 milimeter per hari.

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sedangkan, Prakirawan BMKG Nur Asia Utami, menjelaskan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem dikeluarkan ketika terdapat potensi curah hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem, yakni lebih dari 100 milimeter per hari.

“Saat ini BMKG Sulsel mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca berupa hujan sedang hingga lebat, serta peringatan dini cuaca berisiko yang diperbarui setiap hari,” ujarnya.

Terkait prakiraan cuaca pada malam pergantian tahun, Nur Asia Utami menyampaikan bahwa secara umum kondisi cuaca di wilayah Sulawesi Selatan diprakirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan ringan. Kondisi ini diharapkan menjadi perhatian masyarakat yang akan melakukan aktivitas di luar ruangan saat perayaan tahun baru.

Untuk wilayah pesisir, BMKG mencatat potensi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai angin kencang/kuat. Kecepatan angin diprakirakan dapat mencapai hingga 40 kilometer per jam.

Sementara itu, intensitas hujan yang lebih tinggi diprakirakan berpotensi terjadi pada dini hari hingga pagi hari. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan hujan dapat berlangsung sepanjang hari, mengingat sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan saat ini telah memasuki musim penghujan.

BMKG Sulsel mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di akhir tahun, khususnya di wilayah dengan risiko banjir yang cukup tinggi. Masyarakat juga diharapkan aktif memantau informasi cuaca terbaru melalui aplikasi INFO BMKG serta akun media sosial resmi BMKG sebagai sumber informasi yang valid dan terkini.

Dengan kewaspadaan bersama dan akses informasi yang cepat, diharapkan potensi dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan, sehingga aktivitas masyarakat pada akhir tahun dapat berlangsung dengan aman dan lancar.

Share
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

3 Spot Keramaian saat Malam Pergantian Tahun di Manado

28 Des 2025, 22:59 WIBNews