Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPBD Makassar Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem di Darat dan Laut

IMG-20251228-WA0106.jpg
Petugas BPBD Kota Makassar siaga di wilayah pesisir untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat terkait potensi cuaca ekstrem di darat dan laut (Dok. Pemkot Makassar)

Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. Langkah tersebut difokuskan pada wilayah daratan dan perairan laut Kota Makassar yang diperkirakan terdampak kondisi cuaca ekstrem.

Kepala BPBD Kota Makassar Muhammad Fadli menyebutkan, patroli laut terus berlangsung oleh petugas BPBD. Kegiatan tersebut disertai penyampaian imbauan dan peringatan dini kepada masyarakat pesisir, terutama nelayan, pelaku wisata bahari, dan pengguna transportasi laut.

"Kami lakukan juga patroli laut, siaga menyampaikan imbauan, khususnya bagi nelayan, pelaku wisata bahari, serta pengguna transportasi laut dan aktivitas wisata perairan. Dan petugas BPBD tetap siaga di pesisir," kata Fadli, dikutip dalam siaran pers, Senin (29/12/2025).

1. Perairan Selat Makassar berisiko angin kencang dan gelombang tinggi

Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Berdasarkan informasi cuaca terbaru, perairan Selat Makassar berpotensi mengalami angin kencang hingga sekitar 14 knot disertai gelombang laut setinggi kurang lebih 3 meter. Kondisi tersebut dinilai berisiko terhadap keselamatan pelayaran dan aktivitas wisata perairan.

Kondisi cuaca ini tergolong berisiko bagi aktivitas di laut. Situasi tersebut dapat mengancam keselamatan jiwa sekaligus membahayakan sarana pelayaran.

BPBD Kota Makassar menyampaikan imbauan kepada masyarakat terkait aktivitas di wilayah perairan. Masyarakat diminta sementara waktu menjauh dari kegiatan di laut selama cuaca ekstrem masih berlangsung.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya nelayan, pelaku wisata bahari, dan pengguna jasa transportasi laut, untuk sementara waktu menghindari aktivitas di wilayah perairan," katanya. 

2. Warga pesisir diminta amankan perahu dan perlengkapan melaut

Ilustrasi gelombang tinggi di pantai selatan Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)
Ilustrasi gelombang tinggi. (IDN Times/Daruwaskita)

Warga pesisir juga diarahkan untuk mengamankan perahu, kapal kecil, serta perlengkapan melaut. Hal ini bertujuan mengurangi risiko kerusakan akibat gelombang tinggi dan angin kencang.

"Masyarakat diharapkan terus memantau informasi cuaca resmi dari instansi terkait serta mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama," kata Fadli. 

BPBD Kota Makassar menyiapkan 2 unit perahu karet rescue standar sebagai bagian dari kesiapan menghadapi situasi darurat. Sarana tersebut tersedia untuk mendukung proses evakuasi dan penyelamatan apabila dibutuhkan.

BPBD Kota Makassar membuka layanan pengaduan dan bantuan darurat bagi masyarakat. Akses layanan tersedia melalui nomor 112, aplikasi Lontara+, serta nomor layanan BPBD Kota Makassar di 081551121112.

"Pemerintah Kota Makassar mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengutamakan keselamatan, serta bersama-sama mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi," kata Fadli.

3. BMKG catat 12 daerah di Sulsel berpotensi curah hujan tinggi

Ilustrasi hujan lebat disertai angin kencang. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi hujan lebat disertai angin kencang. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 12 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan berpotensi mengalami curah hujan tinggi dalam beberapa waktu ke depan. Kota Makassar termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam daftar potensi tersebut.

Selain Makassar, wilayah yang berpotensi terdampak mencakup Kabupaten Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Maros, Pangkep, Sinjai, Soppeng, serta Takalar. Sejumlah daerah di antaranya tercatat berada pada kategori waspada, siaga, hingga awas, sehingga membutuhkan kewaspadaan lebih.

Kondisi cuaca ekstrem ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. Risiko tersebut terutama mengancam wilayah bertopografi perbukitan dan kawasan aliran sungai, termasuk banjir bandang dan tanah longsor.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Polisi Tangkap Dosen UNM DPO Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis

29 Des 2025, 17:20 WIBNews