Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arus Lalu Lintas Nataru di Sulsel Didominasi Kendaraan Pribadi

Ilustrasi mudik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj)
Ilustrasi mudik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj)

Makassar, IDN Times - Pergerakan lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026 di Sulawesi Selatan didominasi kendaraan pribadi. Proporsinya mencapai sekitar 40 persen dari total arus transportasi.

Operasional bus dan truk kontainer menyusul pergerakan kendaraan pribadi di sejumlah jalur utama. Jumlahnya mencapai hingga 2.000 unit per hari, terutama pada koridor dengan aktivitas distribusi dan mobilitas tinggi selama periode Nataru.

"Lebih banyak dari pada menggunakan kendaraan pribadi, 40 persen. Bus kontainer 2.000 unit setiap hari beroperasi. Selain itu ada beberapa kendaraan bus, kemudian sisanya itu kendaraan pribadi," kata Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan, Erwin Terwo, Sabtu (27/12/2025).

1. Truk di atas 8 ton dibatasi di jalur rawan

Ilustrasi truk (IDNTimes/Istimewa)
Ilustrasi truk (IDNTimes/Istimewa)

Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dan menekan risiko kecelakaan, pembatasan tegas diberlakukan terhadap truk dengan muatan di atas 8 ton. Kebijakan ini difokuskan pada jalur rawan seperti Maros-Camba dan Toraja yang memiliki tingkat kerentanan tinggi, terutama saat cuaca ekstrem. 

"Ada surat edaran terkait pembatasan tonase setiap daerah daerah yang kewenangan dari provinsi soal truk 8 ton. Kita tempatkan juga petugas di sana untuk antisipasi," kata Erwin.

2. Jam operasional truk besar diatur

Ilustrasi truk. (dok. Istimewa)
Ilustrasi truk. (dok. Istimewa)

Selain pembatasan tonase, rekayasa lalu lintas juga diterapkan melalui pengaturan jam operasional kendaraan berat. Truk bertonase besar diarahkan beroperasi pada sore hingga malam hari untuk mengurangi kepadatan pada jam sibuk. 

"Ada rekayasa truk-truk itu jam 4 sore berangkat sampai malam, cuma kita memang melakukan  pemantauan koordinasi ke SOP rata-rata di penampungan juga di sana ada pos yang antisipasi jalur yang jelasnya," katanya.

3. Jalur rawan longsor diawasi intensif

Ilustrasi longsor
Ilustrasi longsor

Daerah rawan longsor juga menjadi perhatian khusus selama periode Nataru. Jalur Toraja dan Camba dipantau secara intensif untuk mengantisipasi gangguan lalu lintas akibat kondisi cuaca. 

"Daerah-daerah yang jadi perhatian kita ini salah satunya daerah Maros Camba. Ada beberapa daerah yang rawan longsor yaitu Toraja dan camba. Mengingat kondisi cuaca saat ini bisa memungkinkan terjadi longsor di daerah itu," kata Erwin. 

Adapun puncak arus Natal dan Tahun Baru diperkirakan berlangsung hingga 3 Januari 2026. Hingga waktu tersebut, volume lalu lintas diperkirakan tetap tinggi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

35 KK dari Jawa Transmigrasi ke Sidrap, Permukiman Baru Siap Huni

27 Des 2025, 21:18 WIBNews