- Herry Lombogia (70)Jenis kelamin: laki-lakiAlamat: Lingkungan 1 Kelurahan Winangun, Kecamatan Malalayang, Manado
- Jansen H Maringka (65)Jenis kelamin: laki-lakiAlamat: Lingkungan 3 Kelurahan Ranotana, Kecamatan Sario, Manado
- Olli Clara Kemur (85)Jenis kelamin: perempuanAlamat: Lingkungan 7 Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Manado
- Merry Bermuli Dengah (83)Jenis kelamin: perempuanAlamat: Lingkungan 7 Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua
Polda Sulut Identifikasi 5 Jenazah Korban Kebakaran Panti Jompo Manado

- Polda Sulawesi Utara berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban kebakaran Panti Wreda Damai.
- Satu korban belum diumumkan karena ada konflik.
- Ada korban yang ditolak keluarga hingga tak berniat ditinggal selamanya di panti.
Manado, IDN Times - Lima dari 16 jenazah korban kebakaran Panti Wreda Damai di Lingkungan 7 Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, berhasil diidentifikasi Polda Sulawesi Utara. Empat identitas jenazah diumumkan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Manado, Selasa (30/12/2025).
"Keempatnya berhasil diidentifikasi dari data medis dan properti," jelas Kabid Dokkes Polda Sulut, dr Tasrif.
Keempat jenazah telah diserahkan ke keluarga masing-masing. Ada yang dimakamkan di lahan pemakaman keluarga, ada juga yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pemkot Manado di Kelurahan Pandu, Kecamatan Mapanget.
1. Ada konflik keluarga

Sedangkan satu jenazah identitasnya masih belum diumumkan Polda Sulut. Hal itu dikarenakan adanya 2 pihak yang saling mengklaim jenazah tersebut.
Saling klaim itu berakar dari konflik keluarga terkait hak waris. Untuk mengatasinya, Polda Sulut akan mengadakan rapat.
"Nanti akan kami rapatkan bersama keluarga untuk mencari solusinya," tutur Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan.
Berikut identitas jenazah yang berhasil diidentifikasi:
2. Hanya dititipkan ke panti wreda sementara

Seorang korban tewas, Olli Clara Kemur, rupanya tak berniat ditinggal selamanya di Panti Wreda Damai. Hal ini diungkapkan oleh keponakan Clara, Katrina Tawaluyan.
"Waktu itu anaknya hanya menitipkan sementara ke panti wreda karena sedang merenovasi rumah. Khawatir kalau ibunya kenapa-kenapa," jelas Katrina.
Nahas, satu bulan setelah Clara tinggal di Panti Wreda Damai anak satu-satunya itu justru meninggal dunia akibat serangan jantung. Suami Clara pun sudah lama meninggal sebelumnya, sehingga ia sebatang kara.
3. Tak diterima keluarga besar

Korban lainnya, Herry Lombogia, mengalami nasib lebih menyedihkan. Ia ditolak oleh keluarga besar karena kesalahan masa lalunya. Istri dan anak pun tidak ada.
Akhirnya, ia hanya tinggal di gereja hingga akhirnya jatuh sakit. Setelah sakit, ia tinggal di Panti Wreda Damai atas bantuan dari gereja.
Jenazahnya sendiri dijemput oleh cucu sambungnya, Kevin Supit (24). Ia sudah berusaha menghubungi tante dan pamannya, namun tak ada yang bersedia menerima Herry.
"Saya sendiri menyesal tidak bisa merawat opa, tapi bagaimana, saya ngekos. Setelah menikah pun saya baru bisa tinggal dengan mertua," tuturnya.


















