Jelang Idul Adha, Pemeriksaan Hewan Kurban di Makassar Diintensifkan

Sampel hewan kurban dibawa ke laboratorium

Makassar, IDN Times - Tim Terpadu Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban Kota Makassar mulai mengintensifkan pemeriksaan hewan kurban menjelang Idul Adha. Pemeriksaan ini salah satunya dilaksanakan tempat penjualan sapi di dekat RPH Tamangapa, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Jumat (1/7/2022).

RIdwan selaku Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan untuk Kecamatan Manggala dan Panakkukang mengatakan pemeriksaan hari ini berupa pemeriksaan ante mortem. Pemeriksaan post mortem baru dimulai pada 9 Juli 2022 atau sehari menjelang Idul Adha yang ditetapkan pemerintah.  

"Untuk pemeriksaan ante mortem yang diperiksa adalah tentang status kesehatan dari sapi yang akan dikurbankan, apakah layak atau tidak. Apakah dia bisa berdiri, berjalan, tidak pincang.  Kemudian lubang hidung, telinga, anus apakah ada tanda mencurigakan penyakit zoonosis, misalnya antraks," kata Ridwan.

1. Sampel hewan kurban dibawa ke laboratorium

Jelang Idul Adha, Pemeriksaan Hewan Kurban di Makassar DiintensifkanPemeriksaan ante mortem hewan kurban di Kecamatan Manggala, Jumat (1/7/2022). IDN Times/Istimewa

Ridwan mengaku timnya tidak mematok berapa banyak hewan ternak yang diperiksa. Namun timnya sebisa mungkin akan menyusuri semua wilayah kecamatan Manggala dan Panakkukan untuk memeriksa semua hewan ternak.

Dalam pemeriksaan ini, kata RIdwan, timnya mengambil sampel ulas darah. Sampel itu kemudian dibawa untuk diperiksa di laboratorium untuk mengetahui kemungkinan adanya gejala penyakit hewan yang berbahaya bagi manusia.  

"Namun selama kami bertugas beberapa tahun di bidang peternakan, belum pernah kami menemukan gejala penyakit ketika dilihat secara mikroskopis di mikroskop," jelas Ridwan.

2. Antisipasi wabah PMK

Jelang Idul Adha, Pemeriksaan Hewan Kurban di Makassar DiintensifkanPemeriksaan ante mortem hewan kurban di Kecamatan Manggala, Jumat (1/7/2022). IDN Times/Istimewa

Walau belum pernah ada hewan berpenyakit yang ditemukan, pemeriksaan kesehatan hewan tetap harus dilaksanakan sebagai bagian dari standar prosedur. Apalagi saat ini ada wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menyerang hewan ternak di sejumlah daerah di Indonesia. 

"Sekarang ada wabah PMK, itu juga kita rangkaian untuk melihat status kesehatan dari hewan kurban apakah tanda-tanda yang mengarah ke penyakit klinis PMK misalnya ada kerusakan lidah, gusi atau mulutnya dan kukunya," kata Ridwan.

Jika setelah diperiksa nanti ternyata ada hewan ternak yang memiliki gejala PMK, maka hewan tersebut akan diisolasi. Umumnya, kata Ridwan, hewan yang terjangkit PMK akan ditandai demam tinggi, tidak bisa berdiri, tidak bisa makan dan minum hingga lambat laun menyebabkan kematian.

"Terkait PMK, penyebarannya sangat cepat dan alhamdulillah sampai saat ini penyebaran khusus Makassar belum terlihat adanya tanda-tanda PMK.Saat ini khusus Kota Makassar bebas PMK," kata Ridwan.

Baca Juga: Marko, Sapi Kurban 1,4 Ton asal Malakaji yang Laku Rp150 Juta

3. Hewan layak kurban akan disertifikasi

Jelang Idul Adha, Pemeriksaan Hewan Kurban di Makassar DiintensifkanPemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, Evi Aprialty, mengatakan hasil pemeriksaan hewan kurban akan dibawa ke Puskesmas di wilayah Sudiang. Pemeriksaan laboratorium itu sebagai upaya untuk mengantisipasi jika ada hewan ternak yang terindikasi penyakit mencurigakan.

"Saat ini belum ada penyakit, semoga Sulsel khususnya Makassar tidak ada, karena sumber hewan ternak berasal tidak jauh dari Kota Makassar juga seperti Bone, Sinjai, Soppeng. Dinas Peternakan di kabupaten juga mawas dengan adanya wabah ini," kata Edy.

Pemeriksaan laboratorium akan diproses terlebih dahulu. Hasilnya dapat diketahui sekitar dua atau tiga hari. Untuk itu, pihaknya belum memberikan sertifikasi hewan layak kurban.  

"Sekarang kita periksa dulu karena takutnya kalau kita sertifikasi ada yang masuk lagi. Yang jelas hasilnya ada, secepatnya kita akan sampaikan. Jadi kita tahu ada berapa hewan kurban di Kota Makassar," katanya.

Baca Juga: Marak Pedagang Sapi di Gowa Jelang Idul Adha, Harga Sampai Rp150 Juta

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya