Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sosialisasi MBG, Anggota DPR Siggung Efek Ganda

WhatsApp Image 2025-08-01 at 20.55.53.jpeg
Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis di Makassar. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Republik Indonesia memperkuat investasi sumber daya manusia melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045. Hal itu diutarakan melalui serangkaian sosialisasi MBG di Makassar, Sulawesi Selatan.

Bertempat di Vann in Sky, Makassar, Senin (28/7/2025), salah satu sosialisasi MBG digelar dengan tema Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia. Hadir dalam kegiatan ini Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi, Dosen UIN Alauddin Makassar Syamsul Qamar, Auditor Inspektorat Utama Badan Gizi Nasional (BGN) Cholidin, dan Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Anyelir Puspa Kemala secara daring.

Program MBG dinilai sebagai kebijakan revolusioner yang tak hanya menekan angka stunting, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. “Program ini adalah langkah nyata menyongsong Generasi Emas 2045,” kata Ashabul Kahfi.

1. Gizi seimbang, ekonomi tumbuh

Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Serangan. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Serangan. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi menekankan pentingnya keberlanjutan program MBG yang menyasar anak-anak Indonesia sebagai penerima manfaat utama. Ia juga menyoroti efek berganda yang ditimbulkan program ini terhadap ekonomi lokal.

“Pekerja yang direkrut untuk dapur adalah warga sekitar, dan seluruh bahan baku dipasok dari daerah sekitar SPPG. Ini memberikan efek ekonomi berganda. Mari kita bersama-sama membantu agar program ini berlanjut dan seluruh masyarakat merasakan manfaatnya,” kata Ashabul.

Auditor Inspektorat Badan Gizi Nasional, Cholidin, dalam kesempatan tersebut memaparkan perkembangan pelaksanaan Sentra Penyediaan Pangan dan Gizi (SPPG) di Kota Makassar. Ia menjelaskan bahwa setiap dapur SPPG dijalankan dengan mengacu pada empat standar utama BGN, yakni kecukupan kalori, komposisi gizi seimbang, standar higienis, dan keamanan pangan.

2. Gaungkan budaya makan sehat sejak dini

WhatsApp Image 2025-08-01 at 20.55.53(1).jpeg
Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis di Makassar. (Dok. Istimewa)

Sementara itu, Anyelir Puspa Kemala dari Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN menekankan pentingnya membentuk budaya makan sehat sejak usia dini. Dalam presentasi via Zoom, ia menjelaskan bahwa literasi gizi keluarga menjadi misi penting program MBG.

“Gaya makan terbentuk sejak dini. Anak yang terbiasa makan sehat akan tumbuh dengan otak yang berkembang pesat, lebih cerdas, dan mandiri memilih makanan. Edukasi gizi harus dimulai dari rumah, dengan keterlibatan aktif orang tua dalam menyiapkan dan memberi teladan makan sehat,” ujar Anyelir.

Ia menambahkan bahwa program ini turut menghidupkan rantai pasok pangan lokal dengan melibatkan petani dan pelaku UMKM sebagai penyedia bahan makanan. “Dampaknya sangat positif bagi ekonomi daerah,” ucapnya.

3. MBG juga menyentuh perspektif sosial

WhatsApp Image 2025-08-01 at 20.55.54.jpeg
Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis di Makassar. (Dok. Istimewa)

Dosen UIN Alauddin Makassar, Syamsul Qamar, menilai program MBG sebagai langkah mulia dan visioner. Ia melihatnya bukan hanya dari aspek kesehatan, tetapi juga dari perspektif sosial yang lebih luas.

“Ini bukan sekadar memberi makan, tetapi memberi harapan. Harapan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan tumbuh sehat dan cerdas. Saya berharap program ini terus berlanjut dan semakin banyak dapur atau SPPG berdiri di Makassar,” ujarnya.

Pemerintah pun mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari akademisi, tokoh masyarakat, pelaku usaha, hingga orang tua untuk berperan aktif dalam menyukseskan program ini. Dukungan berupa pengawasan pelaksanaan, penyediaan bahan pangan lokal, hingga promosi gaya hidup sehat dinilai krusial demi tercapainya cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us