Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Investasi Sulsel Tembus Rp13,7 Triliun, Didominasi Modal Dalam Negeri

Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Penanaman modal dalam negeri masih dominan, mencapai Rp2,528 triliun untuk PMDN dan Rp1,556 triliun untuk PMA.
  • Sektor pertambangan menjadi sektor terbesar dalam investasi dengan nilai Rp1,131 triliun, diikuti oleh subsektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi.
  • Investasi pada sektor primer masih fokus pada sumber daya alam dan bahan baku mentah, sementara kontribusi sektor sekunder atau hilirisasi masih relatif kecil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Realisasi investasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai Rp13,716 triliun hingga triwulan III 2025. Angka tersebut setara 82,57 persen dari target nasional sebesar Rp16,61 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sulsel Asrul Sani mencatat realisasi investasi yang masuk ke Sulawesi Selatan (Sulsel) selama periode Juli hingga September 2025. Nilainya mencapai Rp4,084 triliun dalam rentang tiga bulan tersebut.

"Jika dibandingkan secara year on year, realisasi investasi triwulan III tahun ini naik Rp215 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,869 triliun," kata Asrul, Kamis (25/12/2025).

1. Penanaman modal dalam negeri masih dominan

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan komposisi modal, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih menjadi penyumbang terbesar di Sulel dengan nilai mencapai Rp2,528 triliun. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp1,556 triliun.

"Secara struktur, PMDN masih menjadi penopang utama investasi di Sulawesi Selatan," kata Asrul.

2. Pertambangan jadi sektor terbesar

Ilustrasi pertambangan (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Ilustrasi pertambangan (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Dari sisi sektor usaha, investasi terbesar masih berasal dari sektor pertambangan dengan nilai Rp1,131 triliun. Kontribusi berikutnya datang dari subsektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar Rp715 miliar. Kemudian, perdagangan dan reparasi Rp575 miliar, perumahan dan perkantoran Rp488 miliar, konstruksi Rp301 miliar.

"Kalau dilihat secara persentase, investasi kita masih didominasi sektor tersier atau jasa," ucap Asrul.

3. Hilirisasi masih kecil

PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023). (IDN Times/Uni Lubis)
PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Investasi pada sektor primer masih fokus pada pemanfaatan sumber daya alam dan bahan baku mentah. Di sisi lain, kontribusi sektor sekunder atau hilirisasi relatif kecil, hanya sekitar 20 persen dari total investasi.

Menurut Asrul, porsi investasi sektor sekunder atau industri pengolahan masih relatif kecil, berkisar 20 persen. Kondisi tersebut menjadi tantangan dalam mendorong nilai tambah ekonomi daerah.

"Selama ini produksi dan ekspor kita masih didominasi oleh bahan mentah. Oleh karena itu, kita didorong untuk melakukan hilirisasi agar menghasilkan nilai tambah," kata Asrul.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

OPM Klaim Bertanggung Jawab atas Penyerangan di Yahukimo

27 Des 2025, 19:19 WIBNews