Polisi Blender 6,3 kilogram Sabu Jelang Akhir Tahun di Makassar

Barang bukti narkoba itu dimusnahkan

Makassar, IDN Times - Jajaran Tim Satres Narkoba Polrestabes Makassar memusnahkan barang bukti sabu sebanyak 6,3 kilogram (kg). Kasat Nakroba Polrestabes Makassar Kompol Diari Astetika mengungkapkan, sabu yang dimusnahkan merupakan hasil sitaan dari tindak kejahatan sepanjang November hingga Desember 2019.

“Ini merupakan hasil pengungkapan dari dua tempat berbeda di Makassar,” kata Diari disela pemusahan barang bukti sabu di Lapangan Karebosi Makassar, Kamis (19/12).

Barang bukti yang dimusnahkan jelang akhir tahun ini kata Diari, telah memperoleh ketetapan hukum dari pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar.

Baca Juga: NPS, Narkoba Baru dari Hong Kong Masuk ke Sulsel Jelang Tahun Baru 

1. Pemusnahan sabu dilakukan dengan blender

Polisi Blender 6,3 kilogram Sabu Jelang Akhir Tahun di MakassarBarang bukti sabu hasil sitaan jelang akhir tahun 2019 sebanyak 6,3 kilogram yang dimusnahkan petugas / Sahrul Ramadan

Uniknya, pemusnahan sabu senilai miliaran rupiah itu dilakukan dengan cara memakai mesin blender. Satu per satu paket sabu milik tujuh tersangka ke mesin blender, dicampur air untuk kemudian diaduk. Setelah dipastikan hancur, lalu dibuang ke pembuangan akhir.

Pemusnahan sabu itu dipimpin langsung Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe dan didampingi Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Adnas, Kepala BNNP Sulsel, Brigjen Pol Idris Kadir, Direktur Ditresnarkoba Polda Sulsel Kombes Pol Hermawan, serta Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono.

Selain jajaran kepolisian, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi, Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, turut serta memusnahkan barang haram hasil dari penindakan Tim Ubur-ubur Satreskoba Polrestabes Makassar di dua kasus besar dalam dua bulan terakhir ini.

2. Barang bukti sabu yang dimusnahkan hasil pengungkapan dari tujuh tersangka, satu di antaranya meninggal karena ditembak

Polisi Blender 6,3 kilogram Sabu Jelang Akhir Tahun di MakassarKasat Narkoba Polrestabes Makassar Kompol Diari Astetika dalam ekspos tangkapan narkoba di kantornya, Rabu (4/11) / Sahrul Ramadan

Diari mengungkapkan, seluruh sabu yang dimusnahkan merupakan hasil sitaan dari kasus kejahatan peredaran gelap narkoba jelang akhir tahun di Makassar dan melibatkan tujuh orang tersangka.

Sabu seberat 1,3 kg berasal dari pengungkapan tanggal 2 November 2019. Sabu dari  Medan, Sumatera Utara itu melibatkan empat tersangka, yakni  AL (22), AV (20), AC (23), AR (19). Sabu tersebut dikirim melalui jasa pengiriman barang di Makassar.

Kasus kedua dengan barang bukti sabu seberat 5 kg dan melibatkan tiga tersangka, yakni AA (16), AB (24 ) dan satu tersangka yang telah ditembak mati polisi berinisial SR (35) karena berupaya melawan petugas dalam pengembangan.

Barang haram tersebut dipesan dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat melalui kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Untuk mengelabui petugas bandara, dua paket dicampurkan ke dalam kardus yang berisi puluhan camilan khas dari Pontianak.

3. Sulsel masih di peringkat ketujuh dalam daftar kasus penyalahgunaan narkoba terbesar di Indonesia

Polisi Blender 6,3 kilogram Sabu Jelang Akhir Tahun di MakassarBarang bukti sabu 5 kilogram dari Pontianak, Kalbar yang diselundupkan ke Makassar dalam ekspos di RS Bhayangkara, Senin (9/12) / Sahrul Ramadan

Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan sebelumnya mengungkap bahwa Sulsel menduduki peringkat ketujuh dalam jumlah terbanyak perkara penyalahgunaan narkoba dalam skala nasional di tahun 2019. Menurut Kepala BNNP Sulsel Brigjen Idris Kadir, Sulsel termasuk dalam posisi yang rawan peredaran narkotika.

Untuk mengantisipasi penyelundupan dan peredaran narkoba di Sulsel,  BNNP Sulsel berkoordinasi dengan intansi lainnya dalam memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk. Khususnya kawasan-kawasan yang dianggap rawan, seperti jalur laut melalui pelabuhan hingga jalur udara di bandara.

Tidak menutup kemungkinan menurut Idris, upaya untuk menyelundupkan barang haram tersebut masuk ke Sulsel dimanfaatkan para pelaku, terkhusus dalam momentum tahun baru ini. “Jadi kita koordinasi lagi, kerja sama memang sangat dibutuhkan untuk mencegah masuknya barang-barang seperti ini,” kata Idris, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Sulsel, Makassar Jadi Fokus

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya