Polisi Agendakan Rekonstruksi Kasus Penembakan Pegawai Dishub Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pihak Polrestabes Makassar memastikan rekonstruksi kasus penembakan pegawai Dinas Perhubungan Kota Makassar, Najamuddin Sewang, akan digelar pada awal pekan depan.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Hartanto, mengatakan, gelar rekonstruksi tersebut untuk memperjelas peristiwa pidana atau hukum yang terjadi.
"Perkembangannya hanya itu saja, minggu depan ada rekonstruksi tentang peristiwa penembakan pegawai Dishub," ungkap Budi, Jumat (13/5/2022) sore.
1. Kendala libur panjang
Satreskrim Polrestabes Makassar baru akan menggelar rekonstruksi kasus penembakan Najamuddin Sewang, karena terkendala libur panjang Idul Fitri.
"Kenapa ini baru dilakukan atau digelar minggu depan, karena ini barusan libur panjang, kejaksaan (JPU) baru bisa ada waktunya bersama-sama mengikuti gelar itu minggu depan," lanjut Kombes Budi.
2. Lokasi rekonstruksi disesuaikan
Dijelaskan Budi, lokasi atau tempat rekonstruksi kasus akan disesuaikan. Termasuk dengan mempertimbangkan rekonstruksi yang harus dihadiri tim kepolisian, tersangka, dan pihak kejaksaan.
"Harinya itu nanti juga menyusul atau kita disesuaikan dengan kejaksaan," jelasnya.
Gelar rekonstruksi kasus penembakan pegawai Dishub Makassar akan menghadirkan lima tersangka, yakni mantan Kepala Satpol PP Makassar Iqbal Asnan, Sahabuddin (pegawai Dishub Makassar), Aris (anggota Satpol PP Kota Makassar), Sulaiman, dan Chairul Akmal.
Baca Juga: Polisi Eksekutor Pembunuhan ASN Dishub Makassar Diberi Rp85 Juta
3. Tiga puluh saksi diperiksa
Sejauh, kata Budhi, pihaknya sudah memeriksa puluhan saksi dalam kasus penembakan pegawai Dishub Makassar, Najamuddin Sewang.
"Saksi-saksi yang kami mintai keterangan itu totalnya ada tiga puluh orang lebih, itu sudah diperiksa," tambah Budi.
Najamuddin Sewang ditembak di pertigaan Masjid Cheng Hoo, Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar, Minggu 3 April 2022. Dia sempat diduga mengalami serangan jantung sebelum akhirnya hasil autopsi menunjukkan adanya proyektil di tubuh korban.
Baca Juga: Ternyata Senjata Penembak Petugas Dishub Makassar Milik Polisi