Sulsel Tambah Anggaran Rp50 M untuk Tangani COVID-19 Plus Bencana Alam

Total anggaran biaya tak terduga Sulsel Rp200 miliar

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengalokasikan Biaya Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp200 miliar. Jumlah ini bertambah dari alokasi sebelumnya disetujui DPRD sebesar Rp150 miliar. 

Plt Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, Junaedi, mengatakan penambahan tersebut berdasarkan evaluasi Menteri Dalam Negeri bernomor 903-4720 tahun 2020. Pemprov Sulsel diminta untuk menambah BTT.

"Totalnya Rp200 miliar. Ada penambahan karena kita lihat sekarang masih kondisi pandemi," ucap Junaedi, Jumat (22/1/2021).

1. Tambahan diambil dari dana cadangan

Sulsel Tambah Anggaran Rp50 M untuk Tangani COVID-19 Plus Bencana AlamIlustrasi uang (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Junaedi mengatakan penambahan anggaran tersebut diambil dari dana cadangan. Dia menyebutkan, ada banyak anggaran yang disiapkan untuk pandemik COVID-19 karena bencana ini tidak bisa diprediksi.

"Kebetulan ada potensi anggaran Rp50 miliar yang mau kita tempatkan, jadi kita tempatkan dulu di BTT," kata Junaedi.

2. BTT dipersiapkan untuk 24 kabupaten kota

Sulsel Tambah Anggaran Rp50 M untuk Tangani COVID-19 Plus Bencana AlamIlustrasi Uang Rupiah (ANTARA/Laksa Mahendra/Sandi Arizona/Nusantara Mulkan)

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan bahwa sejauh ini pemprov sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi potensi bencana alam yang akhir-akhir ini banyak terjadi di berbagai daerah. Salah satunya dengan menyiapkan BTT yang cukup besar. 

"BTT kita cukup besar lho. Itu untuk antisipasi kalau terjadi apa-apa. Kita ada 24 kabupaten/kota kan," kata Nurdin.

3. Nurdin akui kapasitas sistem drainase terbatas

Sulsel Tambah Anggaran Rp50 M untuk Tangani COVID-19 Plus Bencana AlamSejumlah pengendara menerobos banjir di Jalan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (18/12/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Terkait cuaca ekstrem yang kemungkinan akan terjadi selama puncak musim hujan, Nurdin menyatakan semua pihak harus siap dan tidak perlu saling menyalahkan. 

"Tapi kita harus saling menjaga karena ini memang cuaca yang sangat ekstrem. Hujan terus menerus sepanjang hari," kata Nurdin.

Nurdin mengakui bahwa sistem drainase yang ada saat ini mempunyai kapasitas terbatas. Dengan keterbatasan itu, ancaman banjir akan semakin besar.

"Tentu kita berharap semua mengantisipasi hal yang bisa terjadi dan kita juga sudah menyiapkan segala sesuatunya," katanya.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya