Pasien PDP Corona Asal Gowa Wafat, Kebutuhan Keluarga Ditanggung Pemda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sempat dirawat di ruang isolasi RSUP dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia pada Minggu (29/3) sekitar pukul 02.50 WITA.
Warga BTN Pao-pao Permai Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa itu, merupakan seorang laki-laki berusia 52 tahun.
1. Dimakamkan di Pekuburan Sudiang
Camat Somba Opu Agussalim menyampaikan bahwa jenazah pasien tersebut kini telah dimakamkan di Pekuburan Sudiang Makassar pagi tadi. Sebelumnya almarhum rencananya akan dimakamkan di Pemakaman Umum Baki Nipa Nipa Antang Kota Makassar namun ditolak oleh warga setempat.
"Kami Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan Paccinongngang telah berkoordinasi dengan Ketua Kerukunan Keluarga BTN Pao-Pao Permai dan RW, dan beliau menyampaikan bahwa almarhum telah dikubur," demikian kata Camat Somba Opu, Agussalim dalam keterangan pers yang diterima IDN Times di Makassar, Minggu (29/3).
2. Kebutuhan keluarga almarhum ditanggung pemerintah selama menjalani masa isolasi
Sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19, Agussalim mengatakan bahwa saat ini keluarga almarhum juga tengah menjalani isolasi selama 14 hari penuh. Seluruh kebutuhan mereka pun akan dipenuhi selama masa isolasi itu
"Terkait dengan keluarga yang ditinggalkan, kami dan Pak RW sudah menyampaikan untuk isolasi diri dulu dan segala kebutuhannya Pak RW dan warga siapkan selama masa isolasi," kata Agussalim.
Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Kasus Virus Corona di Sulawesi Selatan
3. Bupati Gowa harap masyarakat tidak menyematkan stigma negatif pada pasien COVID-19
Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan meminta masyarakat tidak takut dan panik serta tidak menolak jika ada pasien COVID-19 yang meninggal dunia.
Sebab menurut Adnan, proses pemakaman yang dilakukan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan sehingga benar-benar aman.
"Masyarakat perlu diedukasi bahwa pemakaman memakai SOP. Insya Allah tidak apa-apa. Mohon agar masyarakat tidak menolak jika ada pemakaman yang meninggal akibat virus ini. Kita sadar penyebaran Corona cepat tapi semua bisa tertangani dengan baik jika kita semua mengambil peran untuk memutus mata rantainya. Tidak dengan menolak dan mengusir mereka yang masuk daftar ODP, PDP dan keluarganya," kata Adnan dalam rilis berita yang sama.
Baca Juga: Bupati Adnan Konfirmasi 3 Warga Gowa Positif Terinfeksi Virus Corona