Meningkat, 2.575 Kasus HIV/AIDS di Sulsel pada 2022

Diperkirakan masih banyak penderita yang tidak terdata

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat peningkatan kasus orang terinfeksi HIV/AIDS di daerahnya. Hal itu disampaikan Pj Sekprov Sulsel, Andi Darmawan Bintang, saat rakor di Hotel Swiss-Belin, Makassar, Senin, (5/6/2023).

Andi Darmawan mengatakan tren perkembangan HIV/AIDS dalam dua tahun terakhir meningkat. Dari tahun 2021 ke tahun 2022, kasus ini meningkat sebanyak 694 orang.

"Kalau di 2021 itu terdapat 1.881 penderita. Di tahun 2022 sebesar 2.575 penderita," kata Darmawan dalam siaran persnya.

Baca Juga: Kasus HIV dan Sifilis Naik, Penularan Didominasi Ibu Rumah Tangga

1. Belum termasuk penderita yang tidak terdata

Meningkat, 2.575 Kasus HIV/AIDS di Sulsel pada 2022Ilustrasi HIV/AIDS, IDN Times/ istimewa

Angka penderita tersebut hanya penderita yang teridentifikasi atau melalui pengujian. Dengan demikian, angka tersebut belum mencakup penderita yang tidak teridentifikasi.

Hal ini menjadi tantangan sebab di satu sisi pemerintah juga harus menekan angka kasus HIV/AIDS. Sementara di sisi lain, tidak semua penderita berani menguji diri karena berbagai stigma bahkan tak sedikit juga yang menganggap HIV/AIDS sebagai aib.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Darmawan menilai bahwa sudah seharusnya pemerintah dapat menghadirkan kebijakan dan solusi yang konkret di lapangan. 

"Sebab jika tidak, kita semua akan diperhadapkan pada satu ancaman besar kasus HIV/AIDS di Sulawesi Selatan yang akan mengalami tren peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya," katanya.

2. Sebanyak 11 kabupaten dan kota punya Komisi Penanggulangan AIDS

Meningkat, 2.575 Kasus HIV/AIDS di Sulsel pada 2022Ilustrasi Dukungan pada Penderita AIDS (IDN Times/Mardya Shakti)

Darmawan menyebutkan bahwa dari 24 kabupaten dan kota di Sulsel, tidak ada satu pun yang terbebas dari kasus HIV. Sementara kasus AIDS tercatat di 21 kabupaten dan kota sehingga masih ada 3 kabupaten yang tidak mencatat kasus AIDS.

Pada awal 2022 lalu, sudah ada 8 kabupaten yang telah memiliki kepengurusan Komisi Penanggulangan AIDS. Kepengurusan ini terbentuk setelah  kepengurusan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Sulawesi Selatan berkunjung ke masing-masing kabupaten dan kota.

Saat ini, Komisi Penanggulangan AIDS di beberapa daerah juta kian bertambah.

"Kini sudah terbentuk Komisi Penanggulangan AIDS kabupaten kota dengan tambahan 11 daerah, sehingga total Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kota mencapai 19 Kabupaten Kota yang ada di Sulawesi Selatan," ujarnya.

3. Dibutuhkan kerja sama seluruh pihak terkait

Meningkat, 2.575 Kasus HIV/AIDS di Sulsel pada 2022Pj Sekretaris Daerah Sulsel Andi Darmawan Bintang saat rakor terkait HIV/AIDS di Hotel Swissbell Makassar, Senin (6/6/2023). Dok. Humas Pemprov Sulsel

Darmawan pun mengajak seluruh pihak terkait untuk bersama mengatasi masalah kasus HIV/AIDS. Dia menekankan bahwa harus ada langkah strategis dan inovasi untuk menanggulangi kasus HIV/AIDS.

"Sehingga, angka penularan dan penyebaran HIV AIDS di Sulawesi Selatan dapat ditekan, dan masyarakat  dapat hidup sehat dan beraktivitas kembali," ucapnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulsel sepanjang Januari - Maret 2023, sebaran kasus HIV di Sulsel 505 kasus dan 17 kasus HIV pada anak. Kasus terbanyak ada di Kota Makassar yakni 257 kasus, sedangkan kasus HIV anak paling banyak di Toraja Utara dengan 5 kasus.

Menurut golongan umur, kasus ini paling banyak terjadi pada usia 25-49 tahun. Kemudian, berdasarkan jenis kelamin, kasus HIV paling banyak terjadi pada perempuan yaitu 85 persen.

Baca Juga: Mulai 1 Juni 2023, Kereta Api Sulsel Dikenakan Tarif

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya