Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banjir Kembali Menerjang Masamba Luwu Utara

Kondisi pasca banjir di Masamba Luwu Utara, Kamis (16/7/2020). Humas Pemprov Sulsel

Makassar, IDN Times - Banjir kembali melanda wilayah Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, setelah curah hujan tinggi mengguyur pada hari ini, Selasa (4/8/2020).

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani yang membenarkan hal tersebut mengatakan debit air di Sungai Masamba naik. Hal itu disebabkan terjadinya pendangkalan di badan sungai.

"Ditambah hujan yang terus-menerus terjadi. Teman-teman dari balai (Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang) juga terus berupaya untuk mengurai, tapi karena cuaca belum stabil, maka mereka juga terkendala," kata Indah, Selasa.

1. Kenaikan debit air hanya terjadi di Masamba

Ilustrasi Eskavator mengeruk material yang menutupi jalan akibat tanah longsor.(Humas Pemprov Sulsel)

Indah menjelaskan, debit air yang naik hanya terjadi di Masamba. Sedangkan menurut laporan yang diterimanya dari Radda, air tidak naik sebab lokasi sungai lebih rendah dari jalanan.

"Kalau Masamba sedimennya ngumpul, sedimennya belum terurai semua. Jadi karena memang sedimen terjadi pendangkalan. Teman-teman masih kerja terus dari balai dengan pihak yang dipercayakan itu masih bekerja," lanjut Indah.

2. Lokasi pengungsian dipastikan aman dari banjir

Ilustrasi lokasi pengungsi korban bencana. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Meski demikian, Indah memastikan lokasi pengungsian masih aman dari banjir. Bahkan sebagian dari pengungsi sudah ada yang pulang ke rumahnya di siang hari untuk membersihkan sisa banjir.

"Tapi, kalau hujan kita sudah ingatkan sebaiknya jangan dulu balik, karena masalahnya kan cuaca belum normal," Indah menerangkan.

3. Sebanyak 38 orang tewas akibat banjir

Tim SAR gabungan mengevakuasi korban banjir bandang di Masamba, Luwu Utara. IDN Times/Basarnas Makassar

Sebagai informasi, banjir bandang yang menerjang 6 kecamatan di Kabupaten Luwu Utara itu telah mengakibatkan 38 orang meninggal dunia dan 10 orang masih dinyatakan hilang. Pencarian pun hingga kini masih dilanjutkan.

Selain itu, tercatat pula 106 orang tengah menjalani perawatan dan ada 3.627 kepala keluarga atau sekitar 14.483 jiwa yang masih berada di tenda pengungsian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us