Tak Ada Anggaran, Panitia Angket Nurdin Abdullah Galang Donasi

Selama ini panitia angket meminjam dari pos anggaran lain

Makassar, IDN Times – Panitia Angket DPRD Sulawesi Selatan yang tengah menyelidiki sejumlah dugaan pelanggaran Gubernur Nurdin Abdullah, mengaku tidak punya anggaran dana. Demi menyelesaikan agenda kerja, mereka pun membuka celengan untuk menggalang sumbangan dari penderma.

Celengan donasi mulai ditempatkan oleh Panitia Angket, di lantai dua Gedung Tower DPRD Sulsel, Senin (12/8). Celengan berupa kotak putih dengan tulisan “DONASI ANGKET DPRD SULSEL”. Ketua Panitia Angket Kadir Halid menyatakan celengan itu terbuka bagi siapa saja, baik legislator maupun masyarakat umum.

“Donasi angket ini penting, karena Panitia Angket tidak ada anggarannya. Jadi sudah ada dana Sekwan yang kita pakai, nanti kita kembalikan,” kata Kadir di Makassar, Senin (12/8).

1. Dana tidak tersedia karena agenda angket di luar perencanaan

Tak Ada Anggaran, Panitia Angket Nurdin Abdullah Galang DonasiIDN Times/Aan Pranata

Anggota Panitia Angket Imran Tenri Tatta mengatakan, Sekretariat DPRD Makassar tidak punya alokasi dana untuk kegiatan angket. Sebab agenda angket berjalan di luar perencanaan, setelah anggaran belanja ditetapkan.

Selama ini, kata Imran, Panitia Angket terpaksa memakai dulu anggaran yang tersedia pada pos lain. Kebijakan ini terpaksa dilakukan karena tugas pengawasan DPRD melalui angket mesti dijalankan.

“Kotak donasi ini wujud keseriusan DPRD yang tidak ditunggangi siapa-siapa. Kalau angket ditunggangi, artinya kita punya uang banyak dong,” ucap Imran.

Baca Juga: Kumpul Pimpinan Parpol, Jusuf Kalla Tengahi Persoalan Angket di Sulsel

2. Anggaran yang dipinjam mencapai Rp100 juta

Tak Ada Anggaran, Panitia Angket Nurdin Abdullah Galang DonasiIDN Times/Aan Pranata

Anggota Panitia Angket lainnya, Fachruddin Rangga mengatakan, semua dana yang dipinjam selama ini mesti dikembalikan. Pihaknya tidak ingin citra DPRD tercoreng, gara-gara memanfaatkan dana yang tidak sesuai peruntukan.

Kondisi ini, kata Rangga, juga menjadi pelajaran berharga bagi DPRD Sulsel. Ke depan, Dewan bakal merancang anggaran untuk setiap fungsi-fungsi pengawasan, termasuk angket, meski tidak setiap saat digunakan.

Khusus penyelidikan Gubernur Nurdin Abdullah, Panitia Angket meminjam dana untuk membiayai keperluan konsultasi dan menghadirkan ahli. Adapun rapat dan persidangan yang digelar di DPRD tetap menggunakan anggaran persidangan seperti agenda umum.

“Kita juga sudah berupaya meminimalisir anggaran. Kemarin yang kita pakai tidak sampai Rp100 juta,” kata Rangga.

3. Agenda penyelidikan masuk tahap akhir

Tak Ada Anggaran, Panitia Angket Nurdin Abdullah Galang DonasiIDN Times/Aan Pranata

Kadir Halid menyatakan saat ini Panitia Angket sedang dalam tahap akhir penyelidikan terhadap Gubernur. Fakta-fakta yang didapatkan pada sidang pemeriksaan, kini dibahas secara internal untuk dirumuskan menjadi kesimpulan dan rekomendasi.

Hak angket bergulir dengan tema besar dugaan dualisme kepemimpinan di Pemerintah Provinsi. Terdapat setidaknya lima poin materi penyelidikan, di antaranya manajemen PNS dan realisasi anggaran yang rendah. Panitia Angket dibatasi waktu 60 hari untuk menyelesaikan pekerjaannya.

“Nanti hasil angket akan dilaporkan kepada pimpinan (DPRD),” kata Kadir.

Baca Juga: Panitia Angket DPRD Sulsel Menghadap ke Jusuf Kalla

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya