5 Aliran Sesat yang Pernah Hidup di Indonesia

Ajaran disebarkan oleh Lia Eden hingga Puang La’lang

Makassar, IDN Times - Baru-baru ini masyarakat Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dihebohkan oleh penangkapan pemimpin tarekat Ta’jul Khalwatiyah Syech Yusuf bernama Andi Malakuti alias Puang La’lang. Pria berusia 74 tahun itu ditangkap atas dugaan penistaan agama, karena menyebarkan ajaran Islam secara menyimpang.

Pang La’lang alias Maha Guru, antara lain mengaku sebagai rasul dari suku Makassar. Dia menjual mewajibkan pengikutnya menebus tiket surga seharga Rp10 ribu hingga Rp50 ribu, memberlakukan zakat dengan nilai sesuai berat badan, serta mengajarkan adanya tujuh unsur Allah.

Sebelum Puang La’lang ditangkap, pada tahun 2016 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gowa sudah mengeluarkan fatwa tentang tarekat Ta’jul Khalwatiyah Syech Yusuf yang sesat. Pemerintah daerah setempat juga telah merekomendasikan penghentian ajaran tersebut.

Ajaran sesat bukan kali ini saja jadi perhatian publik. Sebelumnya ada sejumlah aliran kepercayaan yang menghebohkan karena dianggap menyimpang. Sebagian dinyatakan sesat lewat fatwa MUI. Berikut di antaranya.

Baca Juga: 6 Fakta Puang La’lang, Ketua Tarekat Tersangka Penistaan Agama di Gowa

1. Komunitas Eden atau Salamullah

5 Aliran Sesat yang Pernah Hidup di Indonesiakomunitaseden.com

Ajaran ini didirikan oleh Lia Aminuddin atau Lia Eden dengan jemaat yang disebut Salamullah. Pada tahun 1997, diaramai dibicarakan karena mengaku Imam Mahdi sebagai penyebar wahyu Tuhan. Dia juga menyatakan dirinya reinkarnasi Bunda Maria, sedangkan anaknya, Ahmad Mukti, adalah jelmaan Yesus Kristus.

Saat awal didirikan, Lia Eden menggaet seratusan orang penganut dari beragam golongan. Pada Desember 1997, Majelis Ulama melarang perkumpulan Salamullah karena ajarannya dianggap menyelewengkan kebenaran mengenai ajaran Islam. 

Lia Eden dua kali dipenjara karena penistaan agama, yakni pada tahun 2006 dan 2009. Namun konon hingga kini dia masih aktif menjalankan kepercayaannya. Pada tahun 2015, dia mengeluarkan sejumlah pernyataan mengejutkan. Misalnya, meminta izin kepada presiden dan gubernur, karena pesawat UFO akan mendarat di Monas, Jakarta.

2. Gafatar

5 Aliran Sesat yang Pernah Hidup di IndonesiaANTARA FOTO/Syaiful Arif

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) didirikan oleh Ahmad Musadeq, yang menyatakan dirinya sebagai nabi. Dia meneruskan ajaran Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang pernah dinyatakan sesat oleh MUI pada tahun 2007. Gerakan ini bersifat sinkretik, yang menggabungkan ajaran Islam, Kristen, dan Yahudi.

Dalam praktiknya, Gafatar menganti kalimat syahadat, mengabaikan kewajiban puasa, dan mengakui Ahmad Musadeq sebagai nabi setelah Muhamamd dengan nama Al-Masih Al-Maw’ud. Tidak ada kewajiban salat lima waktu, tapi mewajibkan salat malam dan salat pada waktu terbit dan tenggelamnya matahari.

Dalam kepercayaan Gafatar, orang bisa menebus dosa dengan membayarkan nominal tertentu kepada Ahmad Musadeq. Karena dianggap menyimpang, ribuan ini pernah mengalami persekusi dan terusir dari desa tempat tinggal di Kabupaten Mempawah Timur, Kalimantan Barat, pada Januari 2016. Pada tahun yang sama, MUI mengeluarkan fatwa yang menyebut Gafatar sesat. 

3. Kerajaan Ubur-ubur

5 Aliran Sesat yang Pernah Hidup di Indonesiamui.or.id

Ajaran ini didirikan oleh pasangan suami-istri Rudi dan Aisyah, dan dipimpin Nurhalim di Serang, Banten. Dianggap kontroversial karena meyakini Nabi Muhammad berjenis kelamin wanita. Aisyah mengaku sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan, namun mengakui Al Quran dan Allah SWT.

Kelompok ini menyebarkan konten di sosial media Youtube dan Facebook, yang isinya menyatakan Allah memiliki makam. Kabbah dianggap bukan kiblat umat Islam, namun tempat pemujaan berhala. Lalu Aisyah mengaku bisa menarik dana milik negara lewat akses bank-bank di luar negeri.

Tidak ada alasan khusus soal penamaan Kerajaan Ubur-ubur dalam ajaran ini. MUI Kota Serang memutuskan fatwa sesat kepada kelompok ini pada tahun 2018. 

4. Dimas Kanjeng Taat Pribadi

5 Aliran Sesat yang Pernah Hidup di IndonesiaIDN Times/Fitria Madia

Pada tahun 2016, MUI Jawa Timur mengeluarkan fatwa sesat terhadap ajaran sesat Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Pria itu dianggap melakukan sejumlah kegiatan menyimpang, menyesatkan, dan melecehkan agama.

Dimas Kanjeng, antara lain mendoktrin pengikutnya dapat menggandakan uang lewat praktik ‘kun fayakun’. Dia juga mengajarkan sejumlah wirid yang dianggap menyalahi ajaran Islam. Selain itu, Dimas Kanjeng turut mendoktrin keyakinan kufarat kepada pengikutnya bahwa ada bank gaib. 

Di padepokannya, Dimas Kanjeng juga mengajarkan salat yang tidak ada tuntunannya dalam Islam Yaitu salat shikat radhiyatul qubri, yang terdiri dari dua rakaat dengan masing-masing rakaat membaca Al-fatihah dan mengucapkan 'hu' sebanyak 41 kali.

5. Puang La’lang alias Maha Guru

5 Aliran Sesat yang Pernah Hidup di IndonesiaANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Puang La’lang dianggap menyebarkan ajaran Islam secara sesat kepada para pengikutnya. Dia, di antaranya, mewajibkan pengikut membayar kartu surga seharga Rp10 ribu hingga Rp50 ribu. Pengikut juga memungut dana zakat yang bernilai Rp5 ribu per kilogram, tergantung berat badan masing-masing pengikut.

Ada pula kewajiban pengikut menyetor 2,5 persen penghasilannya kepada Maha Guru. Puang La’lang mengangkat diri sebagai rasul. Dia juga menyatakan adanya Allah pencipta, Allah Mama, Allah Bapa, Allah Iblis, Allah Jin, Allah Syaitan, Allah Nafsu. Selain itu menafsirkan ayat suci Alquran sesuai kehendak, dan meyakini adanya kitab suci tersendiri (Kitabullah).

Si Maha Guru mengaku dapat memperpanjang umur pengikutnya, lalu mengajarkan bahwa manusia yang wafat akan diangkat Allah menjadi tuhan. Dia juga dilaporkan menikahkan sejumlah pengikutnya tanpa wali nikah dan tanpa pencatatan di Kantor Urusan Agama.

Baca Juga: Riwayat Puang La’lang, Mengaku Rasul Hingga Jual Kartu ke Surga

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya