Polisi Kumpulkan Data dan Saksi Kematian Dandi Pengemudi Ojol

Makassar, IDN Times – Kasus tewasnya driver ojek online Rusdamdiansyah alias Dandi (26) yang dikeroyok massa di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jumat (29/8/2025) malam, masih dalam penyelidikan polisi. Korban disebut sempat dikira sebagai intel saat kericuhan terjadi.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto mengatakan, pihaknya saat ini terus mendalami kasus tersebut. Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti dan mencari saksi yang dapat menguatkan proses penyelidikan.
"Sekarang pihak kepolisian, baik Polda maupun Polrestabes Makassar, masih mengumpulkan data-data dan juga mencari saksi-saksi yang kemungkinan bisa kita manfaatkan untuk mengungkap kasus itu," kata Didik saat jumpa pers di Lobi Polda Sulsel, Kamis (4/9/2025).
1. Masyarakat diimbau ikut bantu memberi informasi

Didik juga mengimbau masyarakat, khususnya yang memiliki informasi terkait pengeroyokan tersebut, agar tidak ragu melapor ke polisi. Menurutnya, keterlibatan masyarakat akan sangat membantu dalam proses pengungkapan kasus ini.
"Nah untuk itu saya imbau kepada seluruh masyarakat, baik yang di Makassar maupun di luar Makassar, kalau memang ada informasi terkait penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya seseorang, saya harapkan bisa memberikan informasi,"ujar Didik.
2. Korban dikeroyok usai dicurigai sebagai intel di tengah massa

Sebelumnya diberitakan, Dandi tewas dikeroyok oleh sekelompok orang misterius di tengah aksi demonstrasi ricuh di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (29/8/2025). Korban yang merupakan warga Jalan Urip Sumoharjo Lorong 501, Kecamatan Panakkukang, ini tewas dikeroyok lantaran diduga merupakan sebagai anggota intelijen.
Kepala BPBD Makassar, M Fadli Tahar menegaskan bahwa korban pengemudi ojol tersebut bukan bagian dari kelompok massa yang membakar di DPRD Makassar dan DPRD Sulsel.
"Jadi korban ini ambil foto dan video (saat aksi demo depan UMI). Korban dikira intel sama massa, di situ terjadi pengeroyokan," ucap Fadli kepada awak media, Minggu (31/8/2025).
3. Dandi sempat kirim foto ke ayahnya

Rustam, ayah Dandi, mengenang bahya anaknya sempat mengiimkan beberapa foto diri sebelum tewas. Sebelum peristiwa nahas yang merenggut nyawanya, ia berpesan agar foto itu disimpan dengan baik.
"Dia kirim foto [ke] sama saya, katanya, 'pak jangan dihapus'," kenang Rustam dengan air mata di pipinya, sambil memperlihatkan foto Dandi di ponselnya saat awak media menyambangi rumahnya, Senin (1/9/2025).
Tak hanya foto, Dandi juga menitipkan motornya kepada sang ayah, dan mengatakan tidak akan memakai motornya lagi. "Itu motor saya, sudah saya cuci. Kuncinya bapak pegang saja, saya tidak mau pakai lagi, ada teman mau jemput saya," tutur Rustam dengan suara bergetar.
Tak ada firasat buruk. Rustam mengira pesan itu hanya obrolan biasa. Namun siapa sangka, itu menjadi percakapan terakhir ayah dan anak sebelum tragedi maut menimpa Dandi. "Tapi saya tidak ada pikiran jauh ke sana," kata Rustam.