MBG Makassar Pakai 100 Persen Bahan Pangan dari Petani dan Pasar Lokal

- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan di Kota Makassar
- Bahan pangan berasal dari petani, peternak, dan pasar lokal
- Program ini melibatkan warga setempat dalam pengolahan makanan dan beroperasi di 9 sekolah di tiga kecamatan Makassar
Makassar, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru saja diluncurkan termasuk di Kota Makassar, Senin (6/1/2025). Bahan pangan yang digunakan sepenuhnya berasal dari petani, peternak, dan pasar lokal.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mamajang, Abdillah, saat peluncuran program MBG di SMP 1 Makassar. Dia mengatakan pihaknya tidak mengambil bahan baku dari luar daerah.
"Dari pengusaha-pengusaha lokal. Petani-petani lokal. Peternak-peternak lokal, pasar-pasar lokal. Kami tidak ambil dari luar daerah. Kami dari dalam daerah saja," kata Abdillah.
1. Pemberdayaan ekonomi lokal

Menurut Abdillah, program ini bukan hanya untuk meningkatkan gizi siswa, tetapi juga menjadi penggerak roda ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan memprioritaskan hasil produksi lokal, program MBG memberikan peluang bagi petani dan peternak kecil untuk mendapatkan pendapatan tambahan.
"Sejauh ini belum ada kendala yang terlalu signifikan. Kami harap kami dapat memperbaiki ekonomi," kata Abdillah.
2. Pengolahan oleh warga sekitar

Selain bahan baku lokal, pengolahan makanan juga melibatkan warga setempat. Hal ini disampaikan Geralz Geerhan, selaku Mitra Badan Gizi Nasional (BGN) yang juga Anggota Yayasan Kebangsaan Indonesia Raya.
Dia menyebutkan sebanyak 47 tenaga kerja direkrut dari berbagai komunitas, termasuk remaja masjid dan 2 orang dari kelompok disabilitas. Tenaga kerjanya direkrut dari warga sekitar sedangkan tenaga dari kelompok disabilitas direkrut dari asosiasi disabilitas di Makassar.
"Ada asosiasi disabilitas di Makassar kita minta personelnya yang bersedia untuk bekerja di dapur BGN. Kami memang sengaja rekrut karena saya sendiri pernah disumpah Pak Prabowo untuk melindungi mereka yang lemah dan tertindas. Jadi ini adalah perwujudan dari sumpah itu," kata Geralz.
Dia menegaskan bahwa dapur untuk program MBG telah beroperasi dan siap sejak beberapa hari lalu. Hari ini, sebanyak 700 porsi makanan telah didistribusikan di hari pertama ke dua sekolah di Kecamatan Panakkukang, dengan menu yang mencakup susu, ayam suwir, tempe, dan sayuran.
"Untuk tahap 1 ini masih 700 dulu karena hari pertama dapurnya buka. Kemungkinan nanti akan meningkat sesuai petunjuk BGN. Sekolahnya ada dua (distribusi) di wilayah Panakkukang, SD dan TK Wihdatul Ummah dan Tamamaung 4," kata Geralz.
3. Dimulai dari 9 sekolah untuk tahap pertama

Untuk tahap awal, program MBG ini berjalan di 9 sekolah di tiga kecamatan di Makassar. Di Kecamatan Manggala SMP 17 Makassar 300 siswa dan SMA 10 Makassar 300 orang.
Di Kecamatan Mamajang, mencakup SDN Cendrawasih 340 siswa, SDI Sambung Jawa 2 sebanyak 292 siswa, SMPN 1 sebanyak 1.417 siswa, dan SMA 3. Kemudian di Kecamatan Panakukang yaitu KB-TKIT Wihdatul Ummah 52 siswa, SDI Tamajene 293 siswa dan SDI Tamamaung IV 286 siswa.
Sedangkan dapur umum untuk mendukung program tersebut tersebar di 3 kecamatan. Sebanyak 3 dapur umum di Kecamatan Manggala, 1 dapur umum di Mamajang, dan 1 dapur umum di Panakkukang.