Masjid Al-Markaz Siapkan 1.200 Porsi Menu Buka Puasa Setiap Hari

Makassar, IDN Times - Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar kembali menggelar buka puasa bersama selama bulan Ramadan tahun ini. Ketua Panitia Amaliyah Ramadan, Farouk M Betta, mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan makanan bagi sekitar 1.000 hingga 1.200 jemaah setiap harinya.
Selain itu, masjid juga mengadakan sahur bersama khusus bagi peserta itikaf selama 10 hari terakhir Ramadan.
“Kita mempersiapkan buka puasa untuk 1.000 sampai 1.200 peserta setiap hari. Untuk itikaf di 10 hari terakhir Ramadan, kita juga menyiapkan sahur bersama untuk 1.000 orang,” kata Farouk saat diwawancarai IDN Times, Sabtu (1/3/2025)
1. Dukungan dari berbagai pihak

Untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi ribuan jemaah, panitia menggandeng berbagai donatur dari berbagai kalangan. Ada dari pejabat, kepala daerah, politisi, anggota legislatif, akademisi, hingga pihak perorangan dan catering.
Mereka ada yang menyumbang langsung dalam bentuk makanan. Ada juga yang memberikan donasi dalam bentuk uang.
"Tergantung kesiapan donasinya. Kalau donasinya menyatakan bahwa dia menyiapkan, kita hanya menerima. Tapi kalau mereka mendorongkan budget seperti yang kita tawarkan ke mereka, kita masakkan. Kita punya dapur umum di belakang," kata Farouk.
2. Menu beragam dan diawasi ahli gizi

Farouk juga mengatakan makanan yang disajikan setiap harinya bervariasi. Selain itu, menu juga dirancang oleh tim yang bekerja sama dengan ahli gizi.
Menunya pun bervariasi, ada nasi dan takjil untuk berbuka, sementara untuk sahur hanya makanan berat. Semua menu disusun dengan pengawasan ahli gizi agar tetap seimbang.
"Setiap hari menunya beravariasi. Bahkan menunya diawasi sama ahli gizi. Menunya dirancang oleh tim kita dengan ahli gizi," kata Farouk.
3. Panitia terapkan sistem reservasi untuk sahur

Untuk sahur bersama bagi peserta itikaf, panitia menerapkan sistem reservasi guna. Hal ini memastikan ketersediaan makanan bagi 1.000 peserta yang menghabiskan malam-malam terakhir Ramadan di masjid.
"Itikaf sistemnya harus reservasi. Karena kita takut tidak cukup," kata Farouk.