Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

7 Tips Efektif agar Anak Tidak Sakit Setelah Bermain Hujan-hujanan

ilustrasi anak bermain hujan-hujanan (pexels.com/Matthew Baysantos)
Intinya sih...
  • Bermain di hujan bisa melemahkan daya tahan tubuh anak
  • Mandi air hangat, pakaian hangat, dan makanan/minuman hangat membantu pemulihan
  • Istirahat cukup, suplemen, dan hindari orang sakit juga diperlukan untuk mencegah penyakit

Bermain di bawah guyuran air hujan menjadi salah satu hal menyenangkan bagi anak-anak, apalagi jika dilakukan bersama dengan teman. Namun, tanpa disadari kehujanan bisa menjadi salah satu penyebab sakit untuk anak yang daya tahan tubuhnya masih rendah.

Dilansir dari laman visitcompletecare, cuaca dingin dan hujan bisa menurunkan suhu tubuh yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat lebih mudah jatuh sakit. Cuaca dingin juga meningkatkan risiko infeksi dan mempersulit tubuh untuk melawan infeksi, selain itu di suhu rendah bakteri dan virus akan bertahan lebih lama.

Itulah sebabnya di musim hujan flu dan pilek menjadi penyakit yang sering diderita karena tingginya jumlah bakteri dan virus yang tersebar di udara. Sebagai orangtua, tentu tidak ingin menanggung risiko anak sakit akibat kehujanan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan yang tepat, berikut tips yang bisa dilakukan.

1. Mandi menggunakan air hangat

ilustrasi memandikan anak setelah bermain hujan-hujanan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setelah anak kehujanan segera mandikan dengan air hangat untuk membersihkan bakteri dan virus yang menempel di tubuh. Menggunakan air hangat untuk mandi bisa mengembalikan suhu tubuh yang kedinginan karena kehujanan, sehingga anak akan merasa lebih nyaman. Setelah mandi jangan lupa untuk mengeringkan tubuh dan rambut dengan maksimal untuk menghindari risiko masuk angin.

2. Gunakan pakaian hangat

ilustrasi anak kecil menggunakan sweater (pexels.com/Polesie Toys)

Setelah terpapar cuaca dingin akibat kehujanan, tubuh anak membutuhkan waktu untuk memulihkan diri. Pakaian yang hangat akan membantu proses pemulihan karena bisa meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga tubuh tetap dalam kondisi optimal. Tubuh anak yang terjaga suhunya akan membuat lebih cepat pulih dan mengurangi potensi negatif dari kehujanan.

3. Berikan makanan dan minuman hangat dan bergizi

ilustrasi memberikan minuman hangat setelah anak kehujanan (pexels.com/Elina Fairytale)

Makanan dan minuman hangat bisa membantu anak untuk menghangatkan tubuh dengan cepat dan meningkatkan daya tahan tubuh, apalagi jika kandungan gizinya tepat. Memberikan anak minuman herbal dari bahan alami, seperti lemon, jahe atau kunyit yang dikenal memiliki sifat anti inflamasi akan meningkatkan sistem imun. Pastikan juga anak mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah dan sayur yang kaya vitamin, serta ikan, telur, dan ayam yang kaya protein.

4. Pastikan anak beristirahat yang cukup

ilustrasi ibu menemani putrinya tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Untuk memulihkan tubuh setelah kehujanan, pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup. Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh akibat penurunan hormon sitokin, yang menyebabkan tubuh lebih mudah terkena infeksi dan radang. 

Anak usia 1 hingga 3 tahun memerlukan sekitar 13 hingga 14 jam tidur, sementara anak usia 4 hingga 7 tahun membutuhkan 11 hingga 12 jam tidur sehari. Adapun anak usia 8 hingga 10 tahun memerlukan sekitar 10 jam tidur setiap harinya.

5. Memberikan suplemen yang dibutuhkan

ilustrasi ibu memberikan suplemen untuk putranya (pexels.com/MART PRODUCTION)

Memberikan suplemen kepada anak bisa menjadi salah satu langkah efektif untuk mencegah sakit setelah kehujanan. Suplemen yang tepat bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dan membantu melengkapi kebutuhan nutrisi yang tidak terpenuhi hanya dengan makanan sehari-hari. Namun, sebelum memberikan suplemen, selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk memastikan jenis dan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak.

6. Menghindari bertemu dengan orang yang sakit

ilustrasi ibu menasihati putrinya untuk menjaga jarak dengan orang sakit (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Virus dan bakteri yang ada di udara merupakan penyebab utama orang jatuh sakit selama musim hujan, sehingga penting untuk menghindari bertemu dengan orang yang sakit. Setelah terpapar hujan, tubuh anak lebih rentan terhadap penyakit, dan berada di dekat orang yang sakit bisa meningkatkan risiko infeksi. Dengan menjaga jarak dari mereka yang sakit akan memberikan kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh anak untuk bekerja dengan lebih baik dan mengurangi kemungkinan tertular penyakit.

7. Selalu pantau kondisi anak

ilustrasi ibu memantau kondisi putrinya (pexels.com/cottonbro studio)

Setelah kehujanan, jangan abaikan gejala awal jika anak merasa tidak enak badan, seperti demam, pilek, atau batuk. Segera beri perhatian dan penanganan medis yang tepat agar penyakit tidak berkembang menjadi lebih serius. Langkah antisipasi lebih awal akan lebih membantu anak untuk pulih lebih cepat.

Melakukan langkah preventif yang tepat akan membantu anak tetap sehat setelah kehujanan. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memberikan perhatian setelah anak terpapar hujan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editorial Team