Nelayan Tradisional di Bitung Diharapkan Bergabung dengan Koperasi

Anggota koperasi nelayan bisa mendapatkan BBM subsidi

Manado, IDNTimes – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki meninjau penerapan Program Solar untuk Koperasi Nelayan atau Solusi Nelayan di SPBU Nelayan Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (24/9/2022). Program tersebut diterapkan agar para nelayan bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Untuk bisa mendapatkan solar subsidi, para nelayan harus tergabung dalam kelompok nelayan sehingga datanya bisa terdaftar di koperasi nelayan. Senior Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Taufiq Kurniawan mengatakan, saat ini masih banyak nelayan tradisional yang belum masuk ke kelompok nelayan.

“Mungkin masih banyak nelayan yang harus membeli solar dengan harga mahal. Untuk itu harapannya para nelayan segera bergabung dengan kelompok nelayan dan bergabung menjadi anggota koperasi untuk bisa membeli solar subsidi dengan harga yang normal,” kata taufiq, Sabtu (24/9/2022).

Baca Juga: Menkop UKM Teten Masduki Pantau Program Solusi Nelayan di Bitung

1. Kuota per bulan yang diberikan 120 kiloliter sejak tahun 2003

Nelayan Tradisional di Bitung Diharapkan Bergabung dengan KoperasiMenkop UKM, Teten Masduki, memperhatikan proses penggunaan Aplikasi MyPertamina di SPBU Nelayan, Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (24/9/2022). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Ketua Koperasi Nelayan Tuna Bitung, Monaliana Manabung, mengatakan kuota BBM subsidi yang diberikan Pertamina sejak tahun 2003 adalah 120 kiloliter per bulan. Sedangkan setiap tahun, para pengusaha maupun nelayan menambah kapal yang artinya kebutuhan BBM subsidi pun bertambah.

“Sampai saat ini anggota kami ada 35 orang dengan jumlah kapal sekitar 130an. Dulu di 2003 hanya sekitar 27 kapal, jadi kenaikannya sudah 3 kali lipat selama 18 tahun ini,” terang Monaliana.

Dengan jumlah anggota dan kapal yang terus bertambah, Monaliana mengaku bahwa kuota yang ditentukan saat ini tidak bisa mencukupi semua kebutuhan.

2. Koperasi Nelayan Tuna Bitung sudah meminta penambahan kuota

Nelayan Tradisional di Bitung Diharapkan Bergabung dengan KoperasiNelayan tengah melaut di Perairan Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (24/9/2022). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Tahun ini, Koperasi Nelayan Tuna Bitung sudah meminta penambahan kuota BBM subsidi. Namun, administrasi anggota masih banyak yang harus dibenahi supaya Dinas Kelautan dan Perikanan Bitung bisa mengabulkan permohonan penambahan kuota.

Sebagai anggota, para nelayan juga harus melaporkan hasil usaha atau hasil tangkapan secara rutin agar tetap bisa menjadi anggota koperasi. Dengan tetap menjadi anggota koperasi, para nelayan bisa mendapatkan solar subsidi untuk kebutuhan melaut.

“Kami hanya melayani penjualan solar subsidi ke nelayan yang kapalnya di bawah 30 GT. Para nelayan ini biasanya menjual hasil tangkapan hanya ke TPI,” tambah Monaliana.

3. Kendala penyaluran BBM subsidi ada pada surat rekomendasi

Nelayan Tradisional di Bitung Diharapkan Bergabung dengan KoperasiPerahu nelayan tradisional di pantai, Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (24/9/2022). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Untuk bisa mendapatkan solar subsidi di koperasi, para nelayan harus meminta surat rekomendasi berlayar ke Dinas Kelautan dan Perikanan Bitung. Surat rekomendasi tersebut hanya berlaku selama 2 hari.

“Kendalanya di sini dari nelayan-nelayan itu surat rekomendasinya hanya berlaku 2 hari, sementara mereka mungkin ada masalah mesin atau apa. Jadi kalau selama 2 hari tidak melaut, mereka harus membuat surat rekomendasi lagi untuk bisa membeli BBM subsidi,” sambung Monaliana.

Dengan adanya Aplikasi MyPertamina, pendistribusian BBM subsidi bagi nelayan tradisional sudah lebih mudah. Nelayan hanya perlu melampirkan surat kapal yang masih berlaku dan NIK untuk dibuatkan QR Code di Aplikasi MyPertamina guna mengambil BBM subsidi.

Baca Juga: Dishub Sulut Belum Naikkan Tarif Angkutan Umum, Perusahaan Mengeluh

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya