Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Korban Perkosaan di Sulteng akan Jalani Operasi Pengangkatan Rahim

ilustrasi dirawat di rumah sakit (pexels.com/Anna Shvets)

Makassar, IDN Times - Korban berinisial RI (15), yang diperkosa 11 pria di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), akan menjalani operasi pengangkatan rahim di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Undata, Kota Palu.

Direktur RSUD Undata Palu, dr Herry Mulyadi, mengatakan, pihak rumah sakit telah melaksanakan pemeriksaan lengkap terhadap korban. Hasilnya, rahim korban harus diangkat.

"Rencananya operasi dilakukan pekan depan oleh tim dokter dan perawat, karena kondisi terakhir pasien sudah stabil," kata Herry, dikutip ANTARA, Kamis (1/6/2023).

1. Operasi demi menyelamatkan nyawa korban

ilustrasi perawatan pasien di rumah sakit (247nursing.com.au)

Menurut hasil pemeriksaan tim dokter RSUD Undata, kata Herry, operasi pengangkatan rahim korban harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya. Sebab, sambung Herry, obat-obatan medis tidak bisa lagi membantu pemulihan rahim korban yang mengalami luka parah akibat perkosaan.

"Hasil pemeriksaan harus dioperasi untuk menyelamatkan pasien," ucapnya.

2. Korban masih di ruang khusus

Direktur RSUD Undata Palu, dr Herry Mulyadi. IDN Times/M Faiz Syafar

Di rumah sakit Undata Palu, korban ditangani oleh empat dokter spesialis dan menempati ruang isolasi. Kata Herry, hal itu dilakukan untuk melindungi privasi korban. Pihak rumah sakit juga tidak mengizinkan orang lain selai keluarga korban untuk datang menjenguk.

"Karantina sambil menunggu waktu operasi, dan kami pihak rumah sakit terus berupaya memberikan yang terbaik kepada pasien," Herry menerangkan.

3. Para pelaku pemerkosaan

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng), Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Djoko Winarto mengatakan, korban mengalami pemerkosaan dalam rentang waktu 2022-2023.

Dikabarkan, para pelaku berlatar belakang profesi berbeda, antara lain kepala desa, guru, hingga seorang anggota Brimob.

"Soal oknum ini (Brimob) masih sebatas keterangan dari korban. Tapi, kita akan mendalami lagi karena ini baru saja keteragan korban dan apabila terbukti pasti akan dilakukan proses hukum sama dengan yang lainnya," ucap Djoko.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us