Tim SAR Evakuasi 5 Nelayan dari Kapal yang Terombang-ambing di Laut

Mesin kapal nelayan itu mati, diterpa gelombang tinggi

Makassar, IDN Times - Tim SAR Gabungan Brimob Batalyon C Pelopor Bone, Basarnas Bone dan Polair Bone berhasil mengevakuasi lima nelayan yang terombang-ambing di kawasan Perairan Kabupaten Bone. Kapal nelayan itu rusak setelah dihantam ombak laut.

"Kelima orang yang sedang dalam kondisi membahayakan di laut di Perairan Bajoe," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (11/1).

Baca Juga: Dalam Semalam, 16 Orang Diciduk Karena Kasus Sabu di Makassar

1. Tim SAR sempat menyisir lautan selama berjam-jam

Tim SAR Evakuasi 5 Nelayan dari Kapal yang Terombang-ambing di LautTim SAR Gabungan mengevakuasi kapal dan lima nelayan di Perairan Bone / Humas Polda Sulsel

Lebih lanjut Ibrahim menjelaskan, insiden ini terjadi Kamis (9/1). Warga setempat melapor ke Pos SAR Bone bahwa ada lima nelayan yang terjebak di tengah gelombang laut tinggi. Mesin kapal para nelayan itu juga dilaporkan mati. 

Kapos Basarnas Bone Andi Sultan, yang menerima laporan tersebut kemudian menuju lokasi perairan dan mencari kelima nelayan. Tim SAR menyisir lokasi hingga berjam-jam lamanya. 

2. Tim SAR temukan kelima nelayan dalam keadaan selamat, 2 mil dari daratan

Tim SAR Evakuasi 5 Nelayan dari Kapal yang Terombang-ambing di LautTim SAR Gabungan mengevakuasi kapal dan lima nelayan di Perairan Bone / Humas Polda Sulsel

Saat ditemukan petugas, kapal kelima nelayan berada dua mil dari daratan kecamatan setempat. "Perahu nelayan yang sedang mencari ikan di Perairan Bone," jelas Ibrahim.

Kelima nelayan ditemukan selamat dan langsung dievakuasi menggunakan peralatan lengkap ke tempat lebih aman. "Perahu nelayan langsung ditarik dengan perahu karet menuju ke pelabuhan pelelangan ikan Bajoe," jelas Ibrahim.

3. Cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi menjadi penyebab utama mesin kapal mati

Tim SAR Evakuasi 5 Nelayan dari Kapal yang Terombang-ambing di LautBrimob Batalyon Pelopor C Bone / Humas Polda Sulsel

Berdasarkan hasil keterangan para nelayan setelah dievakuasi, mesin kapal mati disebabkan terkena gelombang laut yang tinggi. Kapal yang mereka pakai untuk mencari ikan di Laut Bajoe dihempas oleh ombak dan kemudian menghantam karang. "Sehingga baling-baling kapal patah yang mengakibatkan mesin mati," ujar Ibrahim.

Ibrahim mengingatkan, kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di laut agar memperhatikan kondisi cuaca dan membawa peralatan keselamatan saat berkegiatan di laut agar dapat menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

Beberapa hari terakhir, otoritas berwenang sudah menimbau nelayan tidak melaut karena cuaca ekstrem.

Baca Juga: Gelombang 2 Meter di Selat Makassar, Nelayan Diimbau Tunda Melaut

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya