Polisi Perpanjang Penahanan 17 Jaringan JAD yang Ditangkap di Sulsel

Penyidik masih memintai keterangan mereka

Makassar, IDN Times - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan bersama tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, memperpanjang masa penahanan 17 terduga teroris jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Sebelumnya polisi menangkap jaringan JAD di Makassar, Gowa, dan Enrekang, pada Rabu 6 Januari 2021. Kini mereka ditempatkan di ruang tahanan Polda Sulsel.

"Diperpanjang lagi sampai 14 hari ke depan karena mereka masih diperiksa terus sampai saat ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan saat dihubungi IDN Times, Selasa (19/1/2021).

Baca Juga: 18 Anggota JAD di Sulsel Masih Ditahan dengan Status Terperiksa

1. Penyidik mengaku menemui sejumlah kendala dalam pemeriksaan

Polisi Perpanjang Penahanan 17 Jaringan JAD yang Ditangkap di SulselEkspos barang bukti penangkapan jaringan JAD di Polda Sulsel. IDN Times/Sahrul Ramadan

Zulpan mengungkapkan, pemeriksaan para terduga teroris ditangani langsung penyidik Densus 88. Dia mengatakan penyidik menemukan sejumlah kendala dalam proses pemeriksaan, tanpa menyebut apa kendala yang dimaksud.

"Kendalanya itu yang diperiksa banyak. Kita juga ingin memastikan tidak ada lagi jaringan JAD di Sulsel ini. Kalau ada, ini yang akan kita putus," ucap Zulpan.

Penyidik, kata Zulpan, juga menyesuaikan penahanan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Piana Terorisme. "Kewenangan UU Teroris itu memiliki waktu 7 hari, kemudian diperpanjang lagi sampai 14 hari untuk pemeriksaannya," Zulpan menerangkan.

2. Polisi masih menyelidiki peran 17 orang yang ditangkap

Polisi Perpanjang Penahanan 17 Jaringan JAD yang Ditangkap di SulselLokasi penangkapan teroris di Kompleks Perumahan Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Zulpan menyebut pemeriksaan terduga teroris butuh proses yang panjang. Penyidik ingin mengungkap siapa dalang di balik kelompok JAD, sekaligus mengetahui pembagian peran mereka yang ditangkap.

"Dicari tahu siapa-siapa yang berperan sebagai apa, itu nanti yang bakalan diketahui," kata Zulpan.

Setelah pemeriksaan rampung, penyidik bakal menggelar perkara internal untuk menentukan dan menetapkan status tersangka bagi mereka yang perbuatannya dianggap memenuhi unsur perbuatan pidana.

"Kalau sudah diketahui tersangkanya baru akan kita ekspos kembali. Jadi biarkan dulu penyidik bekerja," ucap Zulpan.

3. Dua orang anggota JAD yang ditembak berperan sebagai calon bomber

Polisi Perpanjang Penahanan 17 Jaringan JAD yang Ditangkap di SulselGaris polisi dipasang di lokasi penangkapan teroris di Kompleks Perumahan Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Sebelumnya diberitakan, polisi meringkus kelompok terduga teroris JAD di Makassar, Enrekang, dan Gowa, pada 6 Januari 2021. Dua orang di antaranya ditembak di lokasi penangkapan, perumahan Villa Mutiara, Biringkanaya, Makassar.

Dua terduga teroris yang tewas, RZ dan AJ, kata Zulpan, ditembak karena melawan petugas saat penggerebekan. Polisi disebut telah mengetahui peran dua almarhum di jaringan JAD Sulsel.

"Mereka (RZ dan AJ) sudah punya rencana untuk bom bunuh diri sampai saat itu (penangkapan) terjadi, makanya cepat diambil tindakan oleh tim Densus 88," kata Zulpan sebelumnya.

Baca Juga: Terduga Teroris Ditembak di Makassar Rencanakan Penyerangan ke Aparat

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya