Kisah Suman, Bocah SD yang Terus Berjuang Melawan Penyakit di Dada

Di dada Suman, terdapat benjolan seukuran kepalan tangan

Makassar, IDN Times - Semangat Suman untuk terus melanjutkan pendidikan di bangku sekolahnya di SD Inpres Layang II Kota Makassar, tak pernah surut. Meski, dia harus bergelut dengan penyakit berupa benjolan seukuran kepalan tangan yang menempel di dadanya. Bocah kelas IV SD itu adalah anak dari pasangan suami istri Madi (55) dan ibu Sanni (49).

Mereka merupakan warga Jalan Kandea III, Kelurahan Bungaejayya Beru, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Di sekolah, bocah 10 tahun itu dikenal rajin, ulet, dan aktif mengikuti seluruh kegiatan belajar mengajar hingga agenda esktrakurikuler sekolah.

Oleh wali kelas dan guru-guru lain di sekolah, Suman dikenal sebagai salah satu anak yang cukup pintar. Dia kerap menduduki peringkat lima besar setiap penilaian dalam penerimaan rapor. “Dia anak yang penurut. Baik dan pintar,” kata Wali Kelas Suman, Nur Irma saat ditemui ruang kerjanya di SD Inpres Layang II, Jalan Kandea III Makassar, Rabu (11/12).

1. Kerap mendapat cibiran oleh rekan-rekannya, Suman pantang bolos belajar

Kisah Suman, Bocah SD yang Terus Berjuang Melawan Penyakit di DadaSuman, bocah pengidap benjolan serupa kepalan tangan, sesaat sebelum mendapatkan penanganan medis, Rabu (11/12) / Sahrul Ramadan

Nur Irma mengungkapkan, Suman termasuk dalam kategori anak yang bermental kuat. Meski pun dia kerap mendapatkan cibiran oleh rekan-rekannya, Suman enggan meninggalkan sekolah apa lagi bolos dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

“Dia biasa diganggu, karena kan biasa main-main apa namanya anak-anak. Tapi biasa saya ingatkan ke teman-temannya yang lain, jangan kasih begitu Suman karena semuanya di dalam sekolah kita berteman. Kita belajar sama-sama,” terang Irma.

Suman, kata Irma, bahkan sempat mengaku bahwa penglihatannya sedikit rabun dan pendengarannya sedikit terganggu. Namun dia masih tetap bisa menangkap dan menyerap semua proses pembelajaran yang berjalan. Irma menduga, kondisi itu adalah pengaruh dari penyakit yang diderita Suman.

“Tapi dia tidak pernah mengeluh dengan sakitnya itu. Dia tetap saja belajar, main-main sama teman-temannya. Kalau sudah jam pelajaran masuk lagi belajar di kelas,” ungkapnya.

2. Benjolan di dada Suman muncul sejak usia satu tahun

Kisah Suman, Bocah SD yang Terus Berjuang Melawan Penyakit di DadaAyah Suman, Madi / Sahrul Ramadan

Sang ayah, Madi menuturkan awal mula anak kelimanya itu terpapar penyakit yang belum diketahui secara medis. Benjolan di dada Suman muncul sejak usianya baru menginjak satu tahun. Awalnya benjolan itu hanya berbentuk biji kecil. Namun lambat laun seiring bertambahnya usia Suman, benjolan itu pun kian membesar.

“Jadi dia (Suman) rasa sakit, jadi saya bawa ke dokter (klinik). Baru habis itu dikasih keluar, itu benjolannya seperti isinya yang ada di dalam kelapa,” aku Madi saat ditemui di rumahnya.

Beberapa bulan setelah benjolan pertama itu dikeluarkan, lanjut Madi, benjolan berikutnya kembali muncul. Tepat di tempat yang sama, di sekitar area dada. Rencana keluarga untuk kembali membawa Suman berobat ke rumah sakit batal lantaran dibenturkan dengan kondisi keuangan rumah tangga yang pas-pasan.

Madi yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh serabutan, tak mampu membiayai pengobatan Suman. Dia juga tak mempunyai kartu pengobatan gratis. Oleh keluarga, Suman hanya diminta rutin melaporkan kondisinya jika benjolan padat di dadanya terasa sakit. “Itu sakit di dadanya muncul biasa kalau kondisinya Suman juga sakit. Misalnya sakit kepalanya, pasti ikut sakit juga itu (benjolan) dadanya,” lirih Madi.

Baca Juga: Kapolrestabes Makassar, Sosok di Balik Suksesnya Final Piala Indonesia

3. Kisah Suman viral dan mengundang simpati sejumlah orang, termasuk Kapolrestabes Makassar

Kisah Suman, Bocah SD yang Terus Berjuang Melawan Penyakit di DadaSuman sesaat sebelum mendapatkan perawatan medis / Sahrul Ramadan

Sejak Selasa (10/12) kemarin, kisah Suman yang berjuang melawan sakit dan tetap melanjutkan sekolahnya jadi perbincangan hangat. Tak hanya di media sosial, warga sekitar tempat tinggal Suman bahkan berupaya membantu sebisa mungkin untuk melaporkan kondisi keluarga Suman, agar mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

Kabar itu bahkan sampai ke jajaran petinggi kepolisian di Kota Makassar. Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono langsung mengunjungi rumah Suman. Kunjungan Yudhiawan, Rabu, pagi tadi dalam rangka memberikan bantuan berupa santunan untuk digunakan Suman dalam berobat. Madi mengatakan, tak lama setelah kunjungan Kapolres, aparatur pemerintah melalui dinas kesehatan setempat langsung membawa Suman ke Rumah Sakit Daya, Makassar ,untuk mendapatkan penanganan medis.

“Alhamdulillah, pas tiba-tiba juga datang tadi orang dari puskesmas katanya dia (Suman) mau dibawa ke RS Daya dulu untuk cek kondisinya. Pas pulang sekolah tadi sudah dibawa. Ada berapa orang tadi, sekitar enam orang, perawat datang ke sini (rumah),” imbuh Madi.

Baca Juga: Jurnalis Makassar Galang Dana untuk Nenek Ngintang 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya