Eks Kacab Makassar Dilapor Kasus Penipuan, Sabda Travel: Itu Personal

Sabda Travel Services tidak punya izin PIHK

Makassar, IDN Times - Pihak Sabda Travel Services dari PT Sabda Mandiri Wisata menyebutkan, laporan 31 warga Kota Makassar ke polisi soal dugaan penipuan dan penggelapan yang mengatasnamakan Sabda Travel, murni laporan perseorangan.

Direktur PT Sabda Mandiri Swasta, Januar Setyadi mengungkapkan, terlapor yaitu eks kepala cabang (Kacab) Sabda Travel Services Makassar, Nur Fahratul Ashari, pernah dilaporkan beberapa waktu lalu dengan kasus yang sama di Makassar.

"Ini kasus personal, dan rata-rata (laporan korban) adalah di Makassar. Dan disebutkan dari 2018 (korban sudah membayar) berarti ini kasus personal, karena yang saya tahu SK cabang (Sabda Travel) itu terbit tahun 2021 pak. Makanya perlu kita konfirmasi soal ini tindakan personal," ungkap Januar kepada IDN Times, Kamis (1/12/2022).

Diketahui, 31 warga Makassar melalui salah satu korban bernama Farida melaporkan Nur Fahratul Ashari pada 22 Oktober 2022 di Polrestabes Makassar terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan selama Nur menjabat kepala cabang Sabda Travel.

1. Sabda Travel Services tidak punya izin PIHK

Eks Kacab Makassar Dilapor Kasus Penipuan, Sabda Travel: Itu PersonalIlustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Salah satu korban yang juga agen travel itu, mengakui membawa lima orang untuk mendaftar haji furoda di Sabda Travel Services. Kelima orang tersebut masing--masing membayar Rp125 juta.

Menanggapi hal itu, Januar mengatakan, Sabda Travel Services dari PT Sabda Mandiri Swasta tidak pernah menyelenggarakan kegiatan ibadah haji karena tidak ada izin.

"Kita tidak pernah selenggarakan itu (ibadah haji) karena kita tidak mempunyai izin PIHK (penyelenggara ibadah haji khusus). Seperti kasus sebelumnya juga yang pernah dilaporkan korban di Polda (Sulsel), itu sudah dijelaskan," tegas Januar Setyadi.

2. Januar: jemaah kami saat daftar rata-rata langsung berangkat

Eks Kacab Makassar Dilapor Kasus Penipuan, Sabda Travel: Itu PersonalIlustrasi Jemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19 (Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny)

Januar melanjutkan, terkait pendaftaran jemaah umroh di Sabda Travel cabang Makassar pada tahun 2018, keberangkatan umroh ditunda dan kembali dibuka lagi pada tahun 2021 saat diberikan izin karena pandemik.

"Jadi jemaah umroh Sabda itu ketika mendaftar rata-rata langsung diberangkatkan di tanggal yang tersedia. Metode penjualan Sabda itu sendiri ada tanggal series yang memang sudah disiapkan seat-nya , sesuai jadwal keberangkatan," ujarnya.

"Kemudian ada juga insentif pak, seperti dari komunitas tertentu ketika bermuamalah kita itu sama-sama menentukan tanggal, ada hak dan kewajiban. Artinya jamaah ini terdaftar sebagai jamaah sabda itu bisa dicek di umrah cerdas," lanjut Januar.

3. Total kerugian jemaah Rp1 miliar lebih

Eks Kacab Makassar Dilapor Kasus Penipuan, Sabda Travel: Itu Personalilustrasi transaksi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Salah satu korban, Farida melalui anaknya, Anisa mengatakan, ada 31 orang yang dia bawa ke Sabda Travel untuk mendaftar. Dia merincikan, 11 orang daftar Umroh dengan jadwal berangkat 27 September 2022 dengan nilai total pembayaran yakni Rp 341 juta.

Kemudian, Haji Furoda untuk tahun 2022 sebanyak lima orang dengan total nilai pembayaran Rp 625 juta. Dan, pembayaran DP Umroh 15 orang dengan jadwal pemberangkatan tanggal 5 November 2022 senilai Rp109.650.000.

"Jadi total uangnya jamaahku (31 orang) adalah Rp1.075.650.000,- (satu milyar tujuh puluh lima juta enam ratus lima puluh ribu rupiah)," ungkap Anisa.

"Informasi penyidik yang menangani laporan saya, Nur Fahratul Ashari mau bertemu dengan saya dimediasi penyidik dan dilakukan diluar Polrestabes. Tapi ini sudah janji temu untuk beberapa kali tapi tidak pernah terlaksana," ujarnya.

Anisa mengaku, selain mengadukan kasus ini Polrestabes. Dia juga adukan kerugian ini ke Kementerian Agama RI, Kemenag Sulsel, DPP Amphuri, DPD Amphuri Sulampua dan juga Kantor Pusat Sabda Travel Services di Jakarta.

"Saya pusing, bagaimana ini saya kembalikan uangnya jamaahku, banyaknya lagi, 1 milyar lebih. Saya menangis tiap hari ingat ini, Kemana lagi ini mengadu supaya bisa cepat kembali uangku dari Nur Fahratul Ashari," tambah Anisa.

Sementara itu, Nur Fahratul Ashari yang terus dikonfirmasi belum juga merespons terkait laporan atas dirinya terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan.

Baca Juga: Polisi Proses Laporan 31 Warga Makassar Ditipu Travel Miliaran Rupiah

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya