PMI Makassar Akui Susah Dapat Donor Darah dan Plasma Konvaselen

PMI pastikan donor darah aman dengan protokol ketat

Makassar, IDN Times - Selama 10 bulan masa pandemik COVID-19, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar terus menipis. Hal ini diakibatkan oleh menurunnya aktivitas donor darah di masyarakat.

Kondisi ini diakui pula oleh Wakil Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Makassar, Khudry Arsyad. Dia mengatakan salah satu faktor adalah susahnya pelaksanaan donor di institusi mitra donor karena adanya pembatasan sosial dan WFH.

"Itu salah satu faktor sehingga jadwal-jadwal baik di institusi pemerintah maupun swasta itu ter-pending. Sementara, satu sisi permintaan darah dari rumah sakit kembali normal. Sementara pendonor yang tidak normal," kata Khudry kepada IDN Times, Minggu (17/1/2021).

1. Stok darah lebih rendah dibanding sebelum pandemik

PMI Makassar Akui Susah Dapat Donor Darah dan Plasma KonvaselenIlustrasi kantong darah. (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Khudry membandingkan data bulan yang sama dengan tahun sebelum pandemik di mana stok darah tidak pernah di bawah 2000 kantong di bulan Januari. Sekarang stok hanya berkisar 500 lebih. Itu pun banyak pendonor keluarga.

"Stok kita sekarang 500 per bulan. Biasanya kalau dalam situasi sebelum pandemik lebih dari 2000. Rata-rata dalam seminggu setiap hari kita keluar melaksanakan donor. Sekarang paling 2 atau 3 kali seminggu kita keluar, itupun kalau ada," katanya.

2. PMI juga sulit dapatkan pendonor plasma konvalesen

PMI Makassar Akui Susah Dapat Donor Darah dan Plasma KonvaselenIlustrasi Rapid Test Plasma (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Tantangan lainnya, kata Khudry adalah, penyiapan darah untuk pasien COVID-19 di rumah sakit. Saat ini, UPTD Kota Makassar sudah melayani pengambilan donor plasma konvalesen. 

Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien COVID-19 yang telah sembuh. Plasma ini kemudian diproses agar bisa diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi.

Donor plasma konvalesen ini merupakan salah satu metode pemulihan bagi pasien yang berjuang melawan COVID-19.

"Ini juga merupakan tantangan baru karena membutuhkan pendonor yang dari penyintas COVID-19 sehingga setiap hari rata-rata ada 2 -3 permintaan dari rumah sakit untuk plasma konvalesen," kata Khudry.

3. Syarat penyintas COVID-19 menjadi pendonor plasma konvaselen

PMI Makassar Akui Susah Dapat Donor Darah dan Plasma KonvaselenIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Masalahnya, lanjut Khudry, tidak semua penyintas pasien COVID-19 lolos untuk menjadi pendonor. Ada beberapa syarat yang harus dilalui di antaranya 14 hari setelah sembuh yang dibuktikan dengan PCR negatif, berat badan minimal 55 kg, usia maksimal 60 dan antobodinya reaktif.

Maka dari itu, PMI Makassar sekarang ini sedang gencar untuk membangun sosialisasi dengan para pasien COVID-19 yang sudah sembuh agar mau menjadi pendonor sukarela untuk plasma konvalesen.

"Donor plasma konvalesen untuk terapi tambahan bagi penyintas COVID-19. Ini hampir setiap hari ada permintaan untuk plasma konvalesen. Selain darah reguler," kata Khudry.

Baca Juga: PMI Makassar Lakukan Penyemprotan Disinfektan di 1.602 Titik

4. Masyarakat diajak tetap mendonorkan darahnya meski situasi pandemik

PMI Makassar Akui Susah Dapat Donor Darah dan Plasma KonvaselenIDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, Khudry mengajak masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya meskipun di masa pandemik. Begitupun dengan penyintas COVID-19 untuk mau mendonorkan plasma konvalesen

"Jadi itulah kita lakukan edukasi bahwa donor darah di tengah pandemik itu aman. Karena kami juga menerapkan protokol kesehatan lewat skrining melalui pengisian form. Jadi di situ protokolnya bahwa donor darah itu aman," katanya.

Dia juga mengajak institusi untuk tetap membuka jadwal donor darah di kantornya. Kalau tidak memungkinkan, pihaknya juga membuka ruang di UTD lantai 2. 

"Tapi alhamdulillah Kapolda sudah mengintruksikan kepada semua unit jajarannya untuk setiap hari melakukan donor di UTD PMI Kota Makassar 20 - 30 per hari," kata Khudry.

Baca Juga: Imbas Pandemik COVID-19, PMI Makassar Kekurangan Stok Darah

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya