Profil Munafri Arifuddin, Belum Menyerah Kejar Kursi Walkot Makassar
Intinya Sih...
- Munafri Arifuddin kembali bertarung di Pilwalkot Makassar 2024 dengan rekomendasi B1-KWK dari DPP Golkar.
- Profil singkat Appi: lahir di Majene, lulus dari SMA 2 Makassar, gelar S1 Hukum Universitas Hasanuddin, aktif di bisnis dan sepak bola.
- Pengalaman politiknya: kalah pada Pilwalkot Makassar 2018 dan 2020, berhasil menjadi calon anggota DPRD Sulawesi Selatan pada Pileg 2024.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Munafri Arifuddin kembali bertarung di Pilwalkot Makassar 2024. Ketua DPD II Golkar Makassar tersebut resmi menerima rekomendasi B1-KWK dari DPP Golkar di Jakarta pada Selasa kemarin (6/8/2024). Ia berpasangan dengan politikus Partai Demokrat yakni Aliyah Mustika Ilham.
Sosok yang biasa disapa Appi tersebut memang bukan wajah baru dalam konstelasi politik Kota Daeng. Seolah menyimpan rasa penasaran atas kemenangan, suami Melinda Aksa ini belum mau mundur sepenuhnya dari arena perebutan kursi orang nomor satu Makassar.
Sebagai bagian dari perkenalan sejumlah figur yang akan bertarung di Pilwalkot Makassar, berikut IDN Times menyusun profil singkat sosok yang juga terjun ke dunia sepak bola tersebut.
1. Lahir di Majene, tapi menghabiskan masa kecil hingga dewasa di Makassar
Pemilik nama lengkap Munafri Arifuddin tersebut lahir di Majene (waktu itu masih menjadi wilayah Sulawesi Selatan) pada 20 September 1975. Tapi, ia menghabiskan masa kecil hingga dewasa di Makassar, termasuk masa-masa sekolah dasar hingga menengah.
Selepas lulus dari SMA 2 Makassar pada 1993, Appi langsung melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Ia resmi menyandang gelar S1 di tahun 1999.
Ia mulai terjun di dunia bisnis pada dekade 2000-an dengan menjabat sebagai direktur perusahaan milik mertuanya, yakni pengusaha kondang Aksa Mahmud founder Semen Bosowa. Selain itu, Appi didapuk sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Sulawesi Selatan periode 2007-2010.
2. Mulai dikenal publik sejak menjabat sebagai CEO PSM Makassar
Sembari tetap aktif di dunia bisnis, Appi juga terjun di dunia sepak bola. Ia menjadi CEO PSM Makassar pengganti Rully Habibie berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Januari 2016. Ini menandai era baru Juku Eja setelah sempat terasing lantaran mengikuti Liga Primer Indonesia.
Setelah jadi langganan papan tengah, perubahan drastis terjadi baik dari komposisi pemain hingga pelatih. Sejumlah nama kondang didatangkan, membawa PSM kembali ke persaingan papan atas. Hasilnya adalah raihan satu trofi Piala Indonesia 2018/2019, gelar mayor perdana mereka sejak menjadi jawara Ligina 1999/2000.
Posisi CEO PSM dioper ke Sadikin Aksa pada November 2022, dan di saat bersamaan Appi menjabat Direktur Keuangan PT Liga Indonesia Baru. Posisi tersebut diembannya hingga Juni 2024.
3. Sempat maju di Pilwalkot Makassar tahun 2018 dan 2020, sebelum terpilih di Pileg 2024
Berbekal latar belakang sebagai pengusaha dan berkecimpung di dunia sepak bola, Appi mantap berkecimpung di dunia politik. Pilwalkot Makassar 2018 jadi medan laga perdananya, di mana ia berpasangan dengan Andi Rachmatika Dewi dan diusung oleh 10 partai. Sayang, debutnya tak berakhit mulus. Ia kalah melawan kotak kosong yang mendapat 53,23%.
Tak kapok, Appi kembali maju pada Pilwalkot Makassar 2020. Kali ini tandemnya adalah politisi Demokrat kawakan yakni Abdul Rahman Bando. Lagi-lagi ia harus gigit jari lantaran kalah perolehan suara. Mereka berada di peringkat dua dengan 34,76%, sedang sang pemenang yakni Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi mengantongi 41,33%.
Pada Pileg 2024, Appi memutuskan maju sebagai calon anggota DPRD Sulawesi Selatan lewat gerbong Partai Golkar. Peruntungannya mulai membaik. Satu kursi ia dapat berkat 29.802 suara dari Dapil Sulsel 2.
Jika kembali mencalonkan diri di Pilwalkot Makassar 2024, ini adalah pertarungan ketiganya secara beruntun. Apakah akan berakhir dengan kemenangan?
Baca Juga: Pilwali Makassar, Munafri Arifuddin Hampir Pasti Gandeng Istri IAS