Korban Tewas Longsor Tambang Emas Gorontalo Bertambah Jadi 12 Orang

Sebanyak 230 personel gabungan terjun mencari korban lain

Makassar, IDN Times - Korban meninggal akibat tanah longsor di kawasan tambang rakyat, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, bertambah jadi 12 orang. Jumlah itu berdasarkan data terbaru yang dihimpun pada Senin malam (8/7/2024).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto di Gorontalo menyebutkan, sejauh ini terdata 104 orang korban. Selain 12 orang meninggal, ditemukan 44 korban selamat, dan 48 orang dalam pencarian.

"Untuk korban meninggal, sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara, dan yang selamat namun mengalami luka-luka, dilarikan ke RSUD Aloei Saboe dan RSUD Toto Kabila untuk mendapatkan perawatan medis," kata Hariyanto dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2024).

Baca Juga: Tanah Longsor di Tambang Emas Gorontalo: 8 Orang Tewas, 20 Dicari

1. Pencarian terkendala medan berat

Korban Tewas Longsor Tambang Emas Gorontalo Bertambah Jadi 12 OrangPetugas membawa penambang yang menjadi korban selamat dari longsor dengan menggunakan tandu melewati jembatan gantung di Desa Tulabolo, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (8/7/2024). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Pada Senin pentang, pencarian dihentikan karena cuaca buruk seiring turunnya hujan. Selain itu medan yang cukup sulit dilalui jadi kendala. Pencarian dilanjutkan pada Selasa pagi.

Hariyanto mengatakan, evakuasi korban berjalan lancar. Proses identifikasi juga hampir rampung semua.

"Keseluruhan korban terdiri dari warga lokal Bone Bolango Gorontalo, Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, dan Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, serta ada satu orang korban meninggal yang belum diketahui identitas-nya," katanya.

2. Keluarga korban menunggu informasi di Posko SAR

Korban Tewas Longsor Tambang Emas Gorontalo Bertambah Jadi 12 OrangPetugas Kantor SAR Gorontalo mendata jumlah korban tanah longsor di posko SAR Desa Tulabolo, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (8/7/2024). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Sampai saat ini personel yang berada di Posko SAR Tulabolo, tengah berupaya mengumpulkan data-data dan identitas para korban. Baik yang dihimpun dari personel di lokasi tambang, korban selamat, hingga dari keluarga korban.

Sementara itu, di lokasi Posko SAR juga masih banyak warga yang berkumpul dan menunggu informasi terkait keberadaan keluarganya yang diduga menjadi korban dalam peristiwa tanah longsor di kawasan tambang rakyat tersebut.

3. Sebanyak 230 personel gabungan diturunkan mencari korban

Korban Tewas Longsor Tambang Emas Gorontalo Bertambah Jadi 12 OrangIlustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebanyak 230 orang personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk melakukan pencarian korban. Personlel terdiri dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan PMI Kabupaten Bone Bolango, serta RAPI Gorontalo.

"Mereka kita bagi menjadi beberapa regu yang akan melaksanakan operasi SAR di pos-pos yang telah kita tentukan," kata Hariyanto.

Ia mengatakan untuk mempermudah proses pencarian hingga evakuasi, beberapa personel juga ditempatkan di sejumlah titik yang dilalui personel lainnya pada saat melakukan evakuasi para korban. Mengingat keseluruhan jembatan penghubung di wilayah tersebut terkonfirmasi telah putus akibat diterjang banjir bandang.

Pihak Polda Gorontalo juga telah mendatangkan anjing pelacak atau K9, untuk memudahkan proses pencarian korban yang diduga kuat tertimbun material longsor. Adapun kendala utama yang dihadapi yaitu, para personel harus berjalan kaki sejauh 23,7 kilometer dari Posko SAR induk menuju ke lokasi tambang, dengan kondisi medan yang cukup sulit untuk dilalui. Belum lagi sebagian besar wilayah di Kecamatan Suwawa Timur masih diguyur hujan dengan intensitas sedang, sehingga menyulitkan para personel melaksanakan operasi SAR.

Baca Juga: Basarnas: Orang di Indonesia Abai Keselamatan saat Mancing

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya