1 April, Seluruh Pegawai di Makassar Diminta Pakai Baju Adat

Hari itu ditetapkan sebagai Hari Budaya Makassar

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto meminta seluruh pegawai pemerintahan di daerahnya menggunakan pakaian adat tradisional pada 1 April 2019. Imbauan Ini jadi cara sederhana dalam rangka memeriahkan Hari Kebudayaan dan Bulan Budaya Kota Makassar yang mulai tahun ini akan rutin diperingati pada tanggal yang sama.

Soal pakaian tradisional disampaikan Wali Kota melalui surat edaran tertanggal 18 Maret 2019 kepada para kepala satuan kerja perangkat daerah dan camat se-Makassar. Selain pegawai pemerintahan, permintaan menggunakan pakaian tradisional juga disampaikan melalui para pimpinan BUMN dan BMD, perbankan, usaha swasta, hotel restoran, kepala sekolah SD hingga SMP, serta pengelola pusat peberlanjaan.

“Melalui ini kita ingin memperlihatkan bagaimana menerapkan dalam sistem edukasi kita, pengenalan budaya yang lebih menarik,” kata Ramdhan Pomanto di Makassar, Kamis (28/3).

1. Pegawai diharap meramaikan Hari Kebudayaan di media sosial

1 April, Seluruh Pegawai di Makassar Diminta Pakai Baju AdatANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Meski bertajuk Hari Kebudayaan dan Bulan Budaya Kota Makassar, pegawai dan siswa di Makassar tidak dibatasi untuk menggunakan pakaian adat apa saja di Nusantara. Dalam balutan busana tradisional, masing-masing diharapkan berfoto selfie lalu membagikannya ke berbagai media sosial.

Danny -sapaan Ramdhan Pomanto- berharap konten pakaian adat dapat memeriahkan Hari Kebudayaan di media sosial, serta menginspirasi banyak orang untuk mengenali lebih dekat kebudayaannya.

2. Lagu tradisional bakal mengalun di ruang publik selama satu bulan

1 April, Seluruh Pegawai di Makassar Diminta Pakai Baju AdatDok. IDN Times/Istimewa

Dalam edarannya, Wali Kota Makassar meminta seluruh area pelayanan publik dan konsumen memeriahkan Bulan Budaya dengan memutar lagu-lagu dan musik tradisional sebagai suara latar. Nuansa seperti itu diharapkan mulai diterapkan sejak 1 hingga 27 April mendatang.

Kepada pemilik usaha perhotelan dan restoran, Wali Kota berharap lebih banyak menyediakan makanan dan kue khas tradisional.

“Kami berharap kepada semua pihak dapat menyebarluaskan informasi tentang perayaan Hari dan Bulan Kebudayaan Makassar secara sederhana mulai dari lingkungan kerja, tempat tinggal dan sekitarnya di seluruh wilayah kota,” kata Danny.

Baca Juga: 5 Kuliner Berkuah Khas Sulawesi Selatan Ini Dijamin Maknyus

3. Perayaan Hari Kebudayaan digagas sejak awal tahun ini

1 April, Seluruh Pegawai di Makassar Diminta Pakai Baju AdatIDN Times / Aan Pranata

Penetapan Hari Budaya dan Bulan Kebudayaan Makassar pada 1 April digagas oleh Dinas Kebudayaan Kota Makassar sejak awal tahun 2019. Pemilihan waktu dipilih berdasarkan pertimbangan sejarawan, budayawan, seniman, dan tokoh masyarakat.

Danny berharap, Hari Budaya menjadi semangat kebangkitan serta penanaman nilai-nilai budaya pada kehidupan masyarakat Makassar sehari-hari. Sebab sejak dulu, masyarakat setempat dikenal akrab dengan spirit tradisional, misalnya sombere yang berarti ramah, dan to barani atau pemberani.

“Kalau kita lihat konsepnya, hari spesial itu memberikan pelajaran bahwa kebudayaan begitu penting. Tanpa kebudayaan kita ibarat padang pasir yang tanpa tanaman, tidak punya identitas,” Danny menambahkan.

4. Wali Kota sebut tiga tantangan besar di bidang kebudayaan

1 April, Seluruh Pegawai di Makassar Diminta Pakai Baju AdatIDN Times/ Istimewa

Wali Kota Danny menilai nilai-nilai luhur dalam kebudayaan Makassar bisa jadi semangat bagi masyarakat untuk lebih maju di kancah global. Namun kenyataannya, saat ini tidak mudah menerapkan gaya hidup tradisional di tengah perkembangan zaman yang sangat maju.

Danny menganggap setidaknya ada tiga tantangan besar dalam mempertahankan nilai-nilai budaya. Tantangan pertama, bagaimana membuatnya dipahami oleh generasi penerus terutama anak-anak.

“Kedua, apakah budaya ini jadi pemersatu kita, lalu apakah budaya mampu jadi identitas kita,” ucapnya.

Baca Juga: 5 Desa Adat yang Jadi Cermin Sulawesi Selatan di Masa Lampau

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya