Tukang Ojek di Puncak Jaya Tewas Ditembak, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Puncak Jaya, IDN Times – Seorang tukang ojek bernama Misto (45) tewas ditembak orang tak dikenal di Kampung Wundu, Distrik Dokome, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/9/2025). Jenazahnya baru bisa dievakuasi aparat gabungan Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Puncak Jaya pada Rabu pagi (17/9/2025).
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, menduga kuat pelaku penembakan adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dugaan ini menguat setelah TPNPB Kodap XXVIII Yambi pimpinan Tenggamati Enumbi mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
1. Korban mengalami luka tembak di leher belakang

Proses evakuasi dimulai pukul 07.30 WIT dari RSUD Mulia menuju lokasi kejadian. Sekitar satu jam kemudian, tim gabungan tiba di Kampung Wundu dan mengevakuasi jenazah Misto ke rumah sakit.
Setibanya di RSUD Mulia pukul 09.30 WIT, tim medis memastikan korban mengalami luka tembak di bagian leher belakang yang menembus ke rahang kanan. Dari hasil rontgen, tidak ditemukan proyektil bersarang di tubuh korban. Barang bukti yang diamankan di lokasi kejadian meliputi satu unit motor Jupiter MX King, sebuah ponsel, uang tunai Rp1,7 juta, helm, pakaian, serta rompi ojek Mulia bernomor 217.
Jenazah kemudian disalatkan di Masjid Al-Mujahidin Mulia sebelum diterbangkan dengan pesawat Alda Air ke Sentani, lalu dipulangkan ke kampung halamannya di Probolinggo, Jawa Timur.
2. TPNPB klaim bertanggung jawab

Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, menyebut laporan resmi telah diterima dari Panglima TPNPB Kodap XXVIII.
“Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap XXVIII, Brigjend Tenggamati Enumbi, bahwa kami telah melakukan penembakan terhadap agen intelejen militer pemerintah Indonesia yang berprofesi sebagai tukang ojek di Distrik Yamo pada hari Selasa, 16 September 2025 sekitar jam 4.25,” tulis Sebby dalam keterangan pers.
Dalam siaran persnya, TPNPB menuduh pemerintah Indonesia menempatkan aparat keamanan yang menyamar sebagai warga sipil, termasuk tukang ojek dan tukang bangunan, di wilayah konflik. Mereka bahkan mengancam akan mengeksekusi siapa pun yang dicurigai berperan ganda sebagai aparat maupun intelijen.
3. Aparat siaga penuh di Puncak Jaya

Menyikapi klaim TPNPB tersebut, aparat gabungan Ops Damai Cartenz tetap siaga penuh di wilayah Puncak Jaya. Wakaops Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, menegaskan bahwa perlindungan masyarakat menjadi prioritas utama.
“Kami pastikan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas. Tim di lapangan akan terus bekerja untuk memberikan rasa aman bagi warga Puncak Jaya,” ujarnya.
Hingga kini, aparat masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait penembakan yang menewaskan Misto. Fokus utama tetap memastikan situasi kondusif, sembari memverifikasi klaim TPNPB atas insiden tersebut.