Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sindikat Hipnotis ATM Sasar Lansia di Makassar, Korban Rugi Rp180 Juta

Komplotan pelaku hipnotis di Makasasr ditangkap polisi/Istimewa
Intinya sih...
  • Unit Jatanras Polrestabes Makassar menangkap 4 pelaku penipuan dan penggelapan bermodus hipnotis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
  • Pelaku menukar kartu ATM korban dengan kartu kosong dan menguras isi rekening, dengan total kerugian mencapai Rp180 juta.
  • Para pelaku menyasar korban berusia lanjut, bekerja secara berkelompok, dan telah mempersiapkan kartu ATM kosong dari berbagai bank untuk ditukar dengan kartu asli milik korban tanpa disadari.

Makassar, IDN Times – Unit Jatanras Polrestabes Makassar berhasil menangkap empat pelaku penipuan dan penggelapan bermodus hipnotis yang beraksi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Nasrullah, mengatakan modus yang digunakan pelaku adalah menukar kartu ATM milik korban dengan kartu kosong lalu menguras isi rekening.

"Pelaku yang kami amankan adalah pelaku penipuan dan penggelapan dengan cara hipnotis," ujar Nasrullah kepada wartawan, Senin malam (2/6/2025).

1. Pelaku Beraksi secara Berkelompok, Sasar Korban Lansia

Ilustrasi tersangka diborgol. (IDN Times/istimewa)

Empat pelaku yang ditangkap masing-masing bernama Haldi (24), Supardi (52), Muhammad Renra (36), dan Asdar (41). Penangkapan bermula dari Muhammad Renra yang diamankan di Kabupaten Pinrang. Dari sana, polisi mengembangkan kasus ini dan menangkap tiga pelaku lainnya di Kota Parepare, pada Jumat (30/5/2025).

Nasrullah menjelaskan, para pelaku menyasar korban berusia lanjut. Mereka mengawali aksi dengan menyapa korban di sebuah hotel dan berpura-pura bertanya soal toko elektronik.

"Awalnya pelaku menyapa korban di hotel, lalu mengalihkan perhatian dengan berpura-pura bertanya toko elektronik. Mereka ini sindikat, bekerja secara berkelompok," jelasnya.

2. Modus Pelaku: Ngaku Warga Brunei, Bujuk Korban ke ATM

Barang bukti berupa borgol yang digunakan pelaku. (IDN Times/istimewa),

Dalam aksi tersebut, salah satu pelaku yakni Haldi berpura-pura sebagai warga Brunei Darussalam. Ia menawarkan barang elektronik murah dan meminta korban mengantarkannya ke toko.

"Pelaku mengaku dari Brunei dan menawarkan barang murah. Lalu diajak korban ke toko," kata Nasrullah.

Saat dalam perjalanan, para pelaku terus mengalihkan perhatian korban dan membawanya ke ATM. Di sana, mereka diam-diam mencatat PIN ATM korban.

"Setelah mengetahui PIN-nya, korban diajak kembali ke hotel. Di perjalanan itu, kartu ATM korban ditukar dengan ATM kosong yang sudah disiapkan sindikat ini," lanjutnya.

3. ATM Kosong Disiapkan dari Toko Online

ilustrasi menarik uang tunai di mesin ATM (freepik.com/rawpixel.com)

Para pelaku telah mempersiapkan berbagai kartu ATM kosong dari berbagai bank seperti BNI, BCA, dan BRI, yang dibeli secara online. Tujuannya untuk ditukar dengan kartu asli milik korban tanpa disadari.

"ATM-ATM kosong itu mereka beli dari toko online. Semuanya sudah dipersiapkan," ungkap Nasrullah.

Akibat penipuan tersebut, para pelaku berhasil menguras isi rekening korban hingga mencapai Rp180 juta. "Kerugian korban berdasarkan laporan mencapai kurang lebih Rp180 juta," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us