Pete-Pete Terbakar saat Isi Bensin di SPBU Maros, Diduga Korsleting Listrik

- Sopir pete-pete kabur pasca kebakaran di SPBU Kariango karena panik, masih dalam pencarian oleh polisi.
- Pemadaman terkendala tabung gas elpiji yang berdekatan dengan lokasi kebakaran, membutuhkan ekstra hati-hati.
- Enam armada pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengendalikan api selama 30 menit hingga berhasil dipadamkan.
Makassar, IDN Times – Sebuah angkot atau pete-pete terbakar saat mengisi bahan bakar di SPBU Kariango, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Sabtu malam (14/6/2025). Insiden ini sempat menghebohkan warga sekitar dan membuat pengendara lain panik.
Kepala Kepolisian Sektor Tanralili, Ipda Zulfadli Rahman, mengatakan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik pada kendaraan.
“Mobil pete-pete kebetulan habis mengisi bahan bakar. Diduga terjadi korsleting listrik hingga memicu kebakaran,” ungkap Zulfadli kepada wartawan, Minggu (15/6/2025).
1. Sopir Diduga Kabur karena Panik

Pasca kejadian, sopir angkot dikabarkan kabur dan hingga kini belum diketahui keberadaannya. Polisi masih melakukan pencarian dan mengimbau agar sang sopir segera melapor.
“Sopirnya masih dicari. Mungkin dia panik dan memilih menghindar. Kasihan juga kalau memang takut,” tambah Zulfadli.
Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut. Hanya saja, sempat terjadi kepanikan di SPBU saat api mulai membesar.
“Pengendara lain yang sedang isi bensin juga kaget dan sempat histeris, tapi syukurnya tidak ada korban,” tegasnya.
2. Pemadaman Terkendala Tabung Elpiji

Komandan Pleton II Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Maros, Irwansyah, menjelaskan bahwa proses pemadaman sempat mengalami kendala karena lokasi terbakar berdekatan dengan tempat penyimpanan tabung gas elpiji.
“Kendalanya karena ada tabung gas dekat mobil. Kami harus ekstra hati-hati agar tidak terjadi ledakan,” kata Irwansyah saat dikonfirmasi.
3. Enam Armada Damkar Dikerahkan

Sebanyak enam unit armada damkar dikerahkan untuk mengendalikan api. Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit sejak laporan pertama diterima.
“Awalnya kita turunkan tiga unit, kemudian ditambah jadi enam unit karena api cukup besar,” jelasnya.
Irwansyah memastikan api berhasil dipadamkan sepenuhnya dan situasi sudah terkendali. Ia juga menegaskan tidak ada korban dalam insiden tersebut.