Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Munafri Dorong Kolaborasi Ulama dan Umara Wujudkan Makassar Religius

1001220423.jpg
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan materi pada Diskusi Bulanan IMMIM di Gedung IMMIM, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (4/10/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menekankan pentingnya kolaborasi ulama, umara, dan umat dalam membangun kota yang maju sekaligus religius. Pesan ini dia sampaikan saat menjadi pembicara pada Diskusi Bulanan IMMIM yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Lembaga Dakwah IMMIM dan penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemkot Makassar di Gedung IMMIM, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (4/10/2025).

Munafri menjelaskan ulama berperan menjaga nilai moral, umara bertugas menjalankan kebijakan, sementara umat menjadi pelaku sekaligus penerima manfaat pembangunan. Dia menilai keseimbangan peran ketiga elemen itu menjadi fondasi kuat dalam menghadirkan pembangunan yang berkelanjutan.

"Kolaborasi erat ketiga elemen ini, kami yakini akan menghadirkan kekuatan besar untuk menjadikan Makassar sebagai kota maju sekaligus religius, yang tetap berpegang pada nilai-nilai luhur di tengah dinamika zaman," kata Munafri.

1. Dorong ulama beradaptasi dengan dakwah digital yang bertanggung jawab

1001220424.jpg
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin diwawancarai usai menyampaikan materi pada Diskusi Bulanan IMMIM di Gedung IMMIM, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (4/10/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga mengingatkan perlunya ulama beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam dakwah digital. Dia berharap mubalig tetap menjaga marwah ulama di ruang publik, sekaligus menghadirkan konten yang bertanggung jawab.

"Syiar hari ini bisa langsung dilakukan di berbagai platform digital. Bahkan sebagian mubalig sudah memperoleh income dari dakwah digital. Ini positif, asal konten yang dibawakan dapat dipertanggungjawabkan dan tidak saling menjatuhkan," kata Munafri.

2. Tekankan masjid dan pendidikan karakter sebagai fondasi generasi cerdas berakhlak

Masjid Raya Makassar. (Dok. IDN Times)
Masjid Raya Makassar. (Dok. IDN Times)

Selain itu, Munafri menyoroti pentingnya masjid sebagai pusat pemberdayaan umat serta pendidikan karakter di sekolah dasar. Menurutnya, porsi pelajaran agama yang hanya dua jam seminggu dinilai belum cukup, sehingga perlu diperkuat melalui kurikulum baru yang menekankan akhlak, etika, serta kearifan lokal Bugis-Makassar.

"Karakter inilah yang nantinya menjadi backbone dari ilmu pengetahuan. Anak-anak yang lahir cerdas tetap harus punya karakter yang baik agar proses pendidikan berjalan seimbang," jelas Munafri.

3. Tekankan keseimbangan ulama dan umara

Ilustrasi Dakwah
Ilustrasi Dakwah

Pria yang akrab disapa Appi itu menegaskan perlunya hubungan yang erat antara ulama dan umara. Dia menilai keseimbangan keduanya penting agar pesan dakwah dan kebijakan pembangunan dapat tersampaikan maksimal kepada masyarakat.

"Kalau ulama berjalan sendiri tanpa dukungan umara, maka pesan dakwah tidak akan maksimal. Demikian pula sebaliknya. Pemerintah tanpa dukungan ulama akan pincang. Karena itu, pertemuan seperti ini sangat penting untuk membangun keseimbangan sosial," katanya.

Adapun acara tersebut dibarengi penandatanganan MoU antara IMMIM dan Pemkot Makassar. Hal ini menandai awal penguatan kerja sama dalam bidang dakwah, pendidikan, dan pembinaan sosial keagamaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Guru SD Diduga Perkosa Siswi di Makassar Berstatus Dinonaktifkan

04 Okt 2025, 15:23 WIBNews