PLN Hadirkan Listrik Tenaga Surya untuk Digitalisasi Sekolah di Pelosok Mamasa

Makassar, IDN Times – Ratusan siswa di wilayah terpencil Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, kini dapat merasakan manfaat digitalisasi pembelajaran setelah Perusahan Listrik Negara (PLN) menghadirkan listrik melalui inovasi SuperSUN. Program ini menerangi 57 sekolah di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), menyalakan harapan baru bagi dunia pendidikan di salah satu wilayah paling menantang di Sulawesi.
Kehadiran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro ini tidak hanya mengakhiri kegelapan, tetapi juga menjadi fondasi utama bagi program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang dicanangkan pemerintah. Inovasi SuperSUN, sebuah solusi elektrifikasi karya anak bangsa, secara nyata mendukung pemerataan akses teknologi hingga ke pelosok negeri, memastikan para siswa mendapatkan kualitas pendidikan yang setara.
1. Petugas berjuang menembus isolasi demi terang

Upaya PLN untuk melistriki sekolah-sekolah di pelosok Mamasa, seperti di Desa Marampan Orobua Selatan, bukanlah tugas yang mudah. Tim PLN harus menempuh perjalanan puluhan kilometer melalui medan yang ekstrem untuk mencapai lokasi pemasangan. Mereka dihadapkan pada rute menantang, mulai dari jalan berlumpur, menyeberangi sungai, hingga melewati jurang dan jembatan sempit.
Perjuangan semakin berat saat tim harus membawa material vital seperti panel surya seberat 100 kilogram dengan dimensi 2,3x1,7 meter. Di beberapa titik yang tidak bisa diakses kendaraan, petugas PLN bersama warga masyarakat bahu-membahu memikul material tersebut sejauh 9 kilometer. Namun, semua kelelahan dan perjuangan itu terbayar lunas saat cahaya listrik SuperSUN berhasil menyala, menerangi ruang-ruang kelas yang sebelumnya gelap.
2. SuperSUN nyalakan harapan dan pembelajaran interaktif

Dampak kehadiran listrik dirasakan langsung oleh para guru dan siswa, salah satunya di SDK 014 Sokbok, Kabupaten Mamasa. Seorang guru, Musa, mengungkapkan rasa haru dan syukurnya atas perubahan besar yang dibawa oleh PLN. Menurutnya, listrik telah mengubah kualitas proses belajar mengajar secara signifikan dan menyuntikkan semangat baru.
“Terima kasih kepada PLN yang telah membantu pemasangan SuperSun sehingga sangat bermanfaat bagi proses belajar mengajar di desa kami. Dengan adanya listrik tentu akan membawa dampak positif pada proses pembelajaran di kelas. Kami kini dapat memanfaatkan media elektronik untuk menyajikan pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan," ujar Musa.
Apresiasi serupa datang dari Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, yang menyebut kehadiran listrik adalah fondasi penting bagi percepatan digitalisasi pendidikan dan terwujudnya mimpi lama untuk memajukan sekolah di daerah terpencil.
3. Komitmen PLN untuk energi bersih di wilayah 3T

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menjelaskan bahwa SuperSUN merupakan wujud komitmen dan transformasi PLN. Program ini mendorong elektrifikasi berbasis energi baru terbarukan (EBT), khususnya untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses oleh jaringan listrik konvensional.
"Melalui program listrik SuperSUN, kini sekolah-sekolah yang sebelumnya belum menikmati aliran listrik akhirnya dapat merasakan manfaat terang bagi kegiatan belajar mengajar. Kehadiran listrik di sekolah-sekolah secara langsung mendukung program Pemerintah dalam Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran, sekaligus sejalan dengan program Lisdes untuk memperluas akses energi ke seluruh pelosok Nusantara," kata Edyansyah.
Hingga September 2025, PLN UID Sulselrabar telah memasang 1.500 unit SuperSUN dan melistriki 503 sekolah, membuka kesempatan lebih luas bagi generasi penerus bangsa untuk meraih cita-citanya.