Produksi Beras Sulsel Tembus 3,3 Juta Ton hingga Desember 2025

- Penyerapan beras capai 20 persen produksiDari total produksi, Bulog telah menyerap sekitar 682 ribu ton atau hampir 20 persen, melampaui rata-rata tahun-tahun sebelumnya.
- Produksi beras naik didorong program IP300 KementanPeningkatan produksi tidak terlepas dari program IP300 yang mendorong petani meningkatkan indeks pertanaman.
- Panen akhir tahun masih berlangsung di sejumlah daerahBeberapa daerah di Sulsel masih melangsungkan panen pada November hingga Desember 2025.
Makassar, IDN Times - Produksi beras Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Desember 2025 diperkirakan mencapai sekitar 3,3 juta ton. Capaian ini menunjukkan peningkatan produksi yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk pada periode akhir tahun.
Kepala Kanwil Perum Bulog Sulselbar, Fahrurozi, menyebutkan bahwa sepanjang 2025 serapan beras oleh Bulog mencatat capaian tertinggi. Angka penyerapan tersebut melampaui rata-rata tahun-tahun sebelumnya dan menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyerapan produksi lokal.
"Hingga Desember 2025, produksi beras Sulawesi Selatan diperkirakan mencapai sekitar 3,3 juta ton," kata Fahrurozi di Makassar, Jumat (19/12/2025).
1. Penyerapan beras capai 20 persen produksi

Dari total produksi tersebut, Bulog telah menyerap sekitar 682 ribu ton atau hampir 20 persen. Angka ini jauh melampaui rata-rata serapan Bulog pada tahun-tahun sebelumnya.
Angka ini mencatat rekor tertinggi bagi Bulog di Sulsel sepanjang sejarah. Sebelumnya, penyerapan beras oleh Bulog biasanya hanya berkisar antara 8 hingga 10 persen dari total produksi.
"Capaian ini menjadi penyerapan tertinggi Bulog di Sulawesi Selatan dan diapresiasi sebagai hasil kerja bersama sektor pertanian daerah," jelasnya.
2. Produksi beras naik didorong program IP300 Kementan

Fahrurozi menjelaskan peningkatan produksi tidak terlepas dari program IP300 yang dijalankan Kementerian Pertanian. Program ini mendorong petani meningkatkan indeks pertanaman dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun.
"Dampaknya, produksi meningkat dan beberapa wilayah masih mengalami panen di akhir tahun," katanya.
Kondisi ini menjadi perhatian menjelang panen raya pada Maret 2026. Jika produksi terus meningkat, maka diperkirakan akan terjadi kenaikan minimal sekitar 10 persen.
3. Panen akhir tahun masih berlangsung di sejumlah daerah

Dampak program tersebut, kata Fahrurozi, terlihat jelas di lapangan. Beberapa daerah di Sulsel masih melangsungkan panen pada November hingga Desember 2025.
"Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada November-Desember 2025 masih terjadi panen di sejumlah wilayah seperti Bulukumba dan Sidrap," kata Fahrurozi.


















