Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pulang Kampung, Menag Nasaruddin Umar Inisiasi Kota Wakaf di Maros

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, melakukan Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis zakat dan wakaf di Kabupaten Maros, Sabtu (4/10/2025). (Dok. Istimewa)
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, melakukan Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis zakat dan wakaf di Kabupaten Maros, Sabtu (4/10/2025). (Dok. Istimewa)

Maros, IDN Times – Menteri Agama Nasaruddin Umar, melakukan Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat dan Wakaf di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Sabtu (4/10/2025). Program ini menjadi langkah strategis Kementerian Agama dalam mengoptimalkan potensi filantropi Islam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Acara tersebut turut dihadiri Bupati Maros Chaidir Syam, Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, Kakanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid, Kabid Penaiszawa Mulyadi Iskandar, Ketua BWI dan Baznas Sulsel, serta perwakilan ATR/BPN dan Kemenag Kabupaten Maros.

1. Menag: Wakaf bisa jadi motor penggerak kesejahteraan

Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka ajang Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) I tahun 2025, yang digelar di Pondok Pesantren As'adiyah Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025). (IDN Times/Aan Pranata)
Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka ajang Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) I tahun 2025, yang digelar di Pondok Pesantren As'adiyah Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025). (IDN Times/Aan Pranata)

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan rasa syukur bisa hadir langsung di tanah kelahirannya, sekaligus menyaksikan geliat wakaf sebagai instrumen pemberdayaan umat. Ia menilai, Maros adalah daerah yang kaya potensi—baik alam, budaya, maupun religiusitas.

“Maros punya segalanya: alam yang indah, kekayaan perikanan, pertanian, hingga pesantren yang tumbuh subur. Bahkan situs prasejarah Leang-Leang, Ramang-Ramang, dan Bantimurung adalah anugerah yang tak ternilai. Jika potensi ini dikelola dengan baik, masyarakat Maros seharusnya bisa hidup sejahtera,” ungkap Menag.

Ia menekankan bahwa zakat dan wakaf merupakan dua sumber daya ekonomi umat yang harus dikelola secara amanah dan profesional. “Zakat sifatnya terbatas, sementara wakaf jauh lebih luas pemanfaatannya. Wakaf bisa menjadi motor penggerak kesejahteraan. Ini harus kita jadikan gerakan bersama,” tegasnya.

Program pemberdayaan masyarakat berbasis zakat dan wakaf di Maros diharapkan menjadi model kolaborasi antara pemerintah, lembaga filantropi, dan masyarakat. Dengan dukungan Baznas, BWI, dan instansi terkait, Kemenag ingin memastikan bahwa dana umat dapat dikelola secara produktif dan berkelanjutan.

Model Kota Wakaf yang digagas di Maros juga menjadi langkah strategis untuk meningkatkan literasi dan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan wakaf. Ke depan, program ini diharapkan memperkuat ekosistem ekonomi syariah di daerah dan mendorong Maros menjadi pusat inspirasi bagi pengelolaan wakaf produktif di Indonesia.

2. Pemkab Maros siap jadi kota wakaf

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, melakukan Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis zakat dan wakaf di Kabupaten Maros, Sabtu (4/10/2025). (Dok. Istimewa)
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, melakukan Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis zakat dan wakaf di Kabupaten Maros, Sabtu (4/10/2025). (Dok. Istimewa)

Bupati Maros, Chaidir Syam, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan Maros sebagai Kota Wakaf. Ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri Agama yang datang langsung membawa semangat pemberdayaan umat.

“Alhamdulillah, kami di Maros terus berupaya meningkatkan literasi wakaf di masyarakat. Saat ini, sertifikat wakaf telah terbit di 58 titik, dan kami mendorong inkubasi wakaf produktif yang dapat menjadi instrumen nyata pembangunan. Potensi ini akan terus kami sinergikan bersama Kemenag, Baznas, BWI, dan berbagai pihak,” terang Chaidir.

Bupati menambahkan, keterlibatan ASN Kemenag dalam wakaf uang menjadi contoh nyata yang diharapkan bisa diikuti masyarakat luas. “Wakaf bukan hanya ibadah, tapi juga solusi konkret dalam pembangunan ekonomi umat,” ujarnya.

3. Maros jadi ikon modernisasi wakaf

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, melakukan Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis zakat dan wakaf di Kabupaten Maros, Sabtu (4/10/2025). (Dok. Istimewa)
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, melakukan Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis zakat dan wakaf di Kabupaten Maros, Sabtu (4/10/2025). (Dok. Istimewa)

Dirjen Bimas Islam Abdurrahman Mas’ud, menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat berbasis zakat dan wakaf merupakan program prioritas nasional Kemenag tahun 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ekonomi umat berbasis masjid dan lembaga keagamaan.

“Tahun 2025, Kemenag menginisiasi 37 Kampung Zakat di seluruh Indonesia, 119 titik pemberdayaan ekonomi umat berbasis KUA, serta 30 lokasi inkubasi wakaf produktif. Hari ini kita resmikan program Kota Wakaf Maros yang dirancang sebagai ikon modernisasi wakaf, dengan sistem terintegrasi antara wakaf tanah, wakaf uang, dan filantropi Islam,” jelas Dirjen.

Menurutnya, keberhasilan program ini tidak bisa berjalan sendiri. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kemenag hadir memastikan bahwa ajaran Islam dan kebijakan pemerintah berjalan seiring, sehingga zakat dan wakaf benar-benar menjadi alat pemberdayaan yang nyata bagi kesejahteraan umat,” dia menambahkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Guru SD Diduga Perkosa Siswi di Makassar Berstatus Dinonaktifkan

04 Okt 2025, 15:23 WIBNews