Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perekrut Asal Sulut Ngaku Hanya Bertugas Wawancara di Kamboja

Staf HRD perusahaan scam Kamboja asal Sulawesi Utara, Ozy Saputra Dalita (tengah), saat ditangkap Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado pekan lalu. Dok. Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado
Staf HRD perusahaan scam Kamboja asal Sulawesi Utara, Ozy Saputra Dalita (tengah), saat ditangkap Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado pekan lalu. Dok. Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado
Intinya sih...
  • Ozy Saputra Dalita (29) ditangkap di Bandara Sam Ratulangi Manado karena diduga menjadi perekrut perusahaan scam di Kamboja.
  • Ozy telah ditangkap KBRI di Kamboja setelah menghalangi proses repatriasi WNI korban TPPO dan memiliki posisi strategis dalam dugaan TPPO.
  • Ozy juga diduga terkait dengan jaringan scammer di Myanmar, meskipun ia hanya mengaku sebagai pewawancara selama penyelidikan.

Manado, IDN Times – Jumat, 30 Mei 2025 Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado menangkap seorang lelaki bernama Ozy Saputra Dalita (29) ketika baru mendarat. Ozy diduga menjadi perekrut perusahaan scam di Kamboja.

Kasusnya sempat viral di media sosial Facebook ketika Ozy berusaha membujuk sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang bernaung di bawah lindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk bekerja kembali. Perusahaan tempatnya bernaung bernama Mango Park.

Kasi Humas Polresta Manado, Iptu Agus Haryono, mengatakan bahwa Ozy adalah warga Desa Tateli Weru, Minahasa, Sulawesi Utara. “Setibanya di terminal kedatangan domestik pada pukul 12.49 WITA, yang bersangkutan langsung dibawa ke Polsek Bandara,” jelas Agus, Minggu (1/6/2025).

1. Gunakan Telegram

Staf HRD perusahaan scam Kamboja asal Sulawesi Utara, Ozy Saputra Dalita (tengah), saat ditangkap Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado pekan lalu. Dok. Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado
Staf HRD perusahaan scam Kamboja asal Sulawesi Utara, Ozy Saputra Dalita (tengah), saat ditangkap Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado pekan lalu. Dok. Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado

Ozy sendiri telah ditangkap KBRI di Kamboja pada 26 Mei 2025. Ia dipulangkan setelah menghalangi proses repatriasi sejumlah WNI yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Selama aktif sebagai karyawan, Ozy bertugas mewawancarai calon karyawan yang sudah berada di Kamboja. Ia mengaku tak terlibat dalam perekrutan di Indonesia.

“Komunikasinya dengan agen (di Indonesia) dilakukan melalui aplikasi Telegram. Identitasnya disamarkan,” tutur Agus.

2. Sempat pindah perusahaan

ilustrasi scammer (freepik/jcomp)

Sebelum bekerja di Mango Park, Ozy bekerja di perusahaan scam bernama Golden KPS. Lantaran tak mencapai target d Golden KPS, ia dipindahkan ke Mango Park sebagai staf HRD.

Nama Ozy sendiri sudah diincari KBRI sejak 26 April 2025. Dalam laporan tersebut, ada 43 WNI yang berhasil direkrut.

Hal tersebut mengindikasikan posisi strategisnya dalam dugaan TPPO.

3. Diduga terkait jaringan scammer di Myanmar

Ilustrasi penipuan online (unsplash.com/Lindsey LaMont)

Selain di Kamboja, Ozy juga diduga terkait dengan jaringan scammer di Myanmar. “Ia diduga kuat sebagai agen perekrut utama dalam dua kasus besar TPPO lintas negara," kata Agus.

Namun, hal itu masih harus diselidiki lebih lanjut. Pasalnya, selama penyelidikan ia hanya mengaku sebagai pewawancara.

Sejauh ini, ada 4 WNI asal Sulut yang meninggal di Kamboja, yaitu:

  • Warga Minahasa Rendy Ondang (2023)
  • Warga Minut, Marco Tirajoh (2025)
  • Warga Manado, Nahtasya Cindy Lea Antou (2025)
  • Warga Manado, Vinny Tantia Anggraini Sundah (2025)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Savi
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Savi
EditorSavi
Follow Us