Pekerja Migran Ilegal Asal Sulawesi Utara Ditemukan Tewas di Kamboja

- WNI asal Sulawesi Utara tewas di Kamboja setelah bekerja sebagai pekerja migran ilegal selama satu tahun terakhir
- Jenazahnya ditemukan di jalanan Phnom Penh dan keluarga terkejut karena baru saja berkomunikasi dengannya
- Keluarga masih belum mengetahui pasti penyebab kematian Marco, namun berharap jenazahnya bisa dipulangkan ke Indonesia
Manado, IDN Times – Lagi, warga Negara Indonesia (WNI) asal Sulawesi Utara tewas di Kamboja. Ia merupakan lelaki bernama Marco Gerson Tirajoh yang merupakan pekerja migran ilegal selama satu tahun terakhir.
Jenazahnya ditemukan tergeletak di jalanan Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja pada Kamis (2/1/2025). Kabar tersebut diterima keluarga Marco di Kelurahan Airmadidi Bawah, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, pada tanggal yang sama sekitar pukul 16.00 WITA.
Berita itu juga sudah dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja. “Kami terkejut karena baru saja video call dengan keluarga pada malam tahun baru,” kata kakak Marco, Lidya Tirajoh, Jumat (3/1/2025).
1.Berencana pulang di tahun baru

Saat video call dengan keluarga, Marco menyebut rencananya yang akan pulang keesokan harinya. “Waktu itu Marco bilang, ‘ma aku sudah mau pulang’,” ucap Lidya menirukan perkataan adiknya.
Selama bekerja di Kamboja satu tahun terakhir, Marco disebut tak pernah menunjukkan masalah. Ia bahkan rajin memberi kabar dan tampak selalu ceria.
Marco juga tak pernah absen mengirimkan uang kepada keluarga. “Ia sangat baik, peduli pada orang tua dan orang lain. Ia juga sering kirim uang ke gereja dan panti asuhan,” tambah Lidya.
2.Belum tahu penyebab kematian

Hingga saat ini, keluarga juga belum mengetahui dengan pasti penyebab kematian Marco. Awalnya, mereka mendengar bahwa Marco merupakan korban pembunuhan.
Namun, kabar lain menyebut bahwa Marco meninggal akibat serangan jantung. “Kami pun bingung, pokoknya semua masih simpang siur,” sambung Lidya.
Ia berharap jenazah adiknya bisa dipulangkan ke Indonesia. Jika hal itu memungkinkan, rencananya jenazah Marco akan dimakamkan di Airmadidi.
3.BP3MI Sulut upayakan kepulangan jenazah

Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulut, Hendra Makalalag, mengaku baru mendapat informasi mengenai Marco pada Kamis malam. Pasalnya, Kamboja bukan merupakan negara penempatan pekerja migran Indonesia.
Ia pun sudah mengkoordinasikan hal ini ke pusat, namun belum ada jawaban. Meskipun status Marco ilegal, pihaknya tetap mengupayakan kepulangan jenazahnya.
“Negara tetap berupaya memulangkan. Sudah banyak yang difasilitasi,” jelas Hendra.