Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

OPM Klaim Tembak Mati 7 Anggota TNI, Pangdam Cenderawasih: Itu Hoaks!

TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya. (IDN Times/Istimewa)
TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya. (IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya klaim menembak mati 7 anggota TNI di Papua Tengah
  • Undius Kogoya menegaskan klaim TNI tentang menewaskan 18 anggota TPNPB-OPM adalah tidak benar
  • Undius membuka kesempatan lembaga independen mencari fakta terkait operasi militer Indonesia di Intan Jaya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Intan Jaya, IDN Times – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap VIII Intan Jaya mengklaim telah menembak mati tujuh anggota TNI di Kampung Sugapa Lama, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Undius Kogoya, menyampaikan bahwa peristiwa penembakan itu terjadi dalam aksi kontak tembak pada 13 Mei 2025 lalu.

"Kami telah berhasil menembak tujuh anggota militer Indonesia dari jarak dekat dan salah satunya Danramil," kata Undius dalam laporannya ke Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB, Sabtu (17/5/2025) pukul 00.30 WIT.

Atas kejadian itu, Undius menegaskan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI agar segera menggumumkan tujuh korban jiwa tersebut.

TNI klaim menewaskan 18 anggota OPM

Sejumlah barang bukti milik Operasi Papua Merdeka (OPM) yang ditemukan dalam operasi di Distrik Sugapa, Papua. (Dokumentasi Puspen TNI)
Sejumlah barang bukti milik Operasi Papua Merdeka (OPM) yang ditemukan dalam operasi di Distrik Sugapa, Papua. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sebelumnya, pihak TNI pun mengklaim menewaskan sebanyak 18 anggota TPNPB-OPM dalam operasinya di sejumlah kampung di Sugapa, Intan Jaya.

Perihal itu, Undius Kogoya menegaskan bahwa apa yang disampaikan TNI adalah tidak benar. Dia pun memberikan peringatan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI untuk tidak menyebarkan isu hoaks ke publik melalui media lokal dan nasional atas terbunuhnya anggota TPNPB sebanyak 18 orang.

"Itu adalah hoaks dan tidak benar. Yang benar adalah tiga orang anggota TPNPB gugur dan dua orang lainnya luka-luka saat terjadinya baku tembak pada 13 Mei 2025 di Distrik Hitadipa dan Distrik Sugapa," tandasnya.

"Selain dari lima orang anggota TPNPB, semuanya (korban) adalah warga sipil yang militer Indonesia tembak mati, di antaranya gembala, kepala desa, Ibu-ibu dan anak-anak kecil dan warga sipil lainnya yang ditembak tanpa adanya kesalahan. Setelah ditembak lalu aparat militer pemerintah Indonesia menuduh warga sipil sebagai anggota TPNPB untuk membenarkan aksi keji mereka di publik," imbuhnya.

Pangdam Cenderawasih sebut klaim OPM sebagai hoaks

Contoh barang bukti senjata api yang berhasil disita dari anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). (Dokumentasi Puspen TNI)
Contoh barang bukti senjata api yang berhasil disita dari anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). (Dokumentasi Puspen TNI)

Untuk memastikan klaimnya, Undius Kogoya pun telah melaporkan kepada Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB bahwa pihaknya membuka kesempatan dan memberikan jaminan keamanan bagi lembaga-lembaga kemanusiaan independen serta palang merah internasional untuk mencari kebenaran dan fakta yang terjadi di lapangan terkait operasi militer Indonesia pada 13 Mei 2025, hingga terjadinya penembakan terhadap banyak warga sipil di Intan Jaya.

Di samping itu, Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito, mengatakan bahwa klaim yang disampaikan Undius Kogoya adalah tidak benar. Dia menegaskan tidak ada satu pun korban dari pihak TNI.

"Saya pastikan info tersebut hoaks. Baik dari Kogasgab Papua, Koops Habema, maupun Ops Suasembada tidak ada korban MD. Dan info berita TNI menaruh bom di setiap jenazah TPNPB-OPM itu juga saya pastikan tidak benar," jawab Rudi saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Senin (19/5/2025) malam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Endy Langobelen
Irwan Idris
Endy Langobelen
EditorEndy Langobelen
Follow Us