Lesu dan Tak Mau Makan, Waspadai Ciri-Ciri Ternak Terjangkit PMK

- Wabah PMK kembali mengancam peternak di Sulawesi Selatan, dengan lima kabupaten dan kota melaporkan kasus PMK.
- Gejala awal PMK adalah perubahan perilaku hewan ternak, seperti lesu, nafsu makan menurun, dan busa di mulut.
- Dengan penanganan cepat dan tepat, kesembuhan hewan ternak yang terjangkit PMK dapat dicapai dalam waktu singkat. Vaksinasi dan perawatan intensif menjadi kunci pemulihan.
Makassar, IDN Times - Bagi peternak, kesehatan hewan ternak merupakan hal yang sangat penting. Namun, ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menghantui.
Wabah PMK telah menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan. Sedikitnya ada lima kabupaten dan kota yang telah melaporkan kasus PMK yaitu Gowa, Takalar, Bone, Toraja Utara, dan Palopo.
Meski telah divaksinasi, PMK tetap bisa menyerang ternak namun dengan gejala yang lebih ringan. Peternak harus lebih peka terhadap tanda-tanda awal penyakit ini. Apa saja ciri-cirinya?
1. Hewan ternak mulai lesu dan busa di sudut mulut

PMK sering kali diawali dengan perubahan perilaku ternak. Hewan yang biasanya aktif dan lahap makan mendadak menjadi lesu. Nafsu makan menurun drastis, dan mereka cenderung duduk atau berbaring lebih sering.
"Biasanya, hewan yang terjangkit PMK terlihat tidak mau makan. Mereka duduk, lesu," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, saat diwawancarai IDN Times, Senin (20/1/2025).
Pada tahap ini, peternak harus segera memeriksa mulut hewan. Luka kecil di sekitar mulut atau gusi juga sering menjadi tanda awal. Jika dibiarkan, luka tersebut akan membuat hewan kesakitan, sehingga sulit makan dan memperburuk kondisinya.
Salah satu ciri khas PMK adalah busa yang keluar dari mulut hewan. Namun, gejala ini kini tidak seintens dulu, terutama pada hewan yang telah divaksinasi.
"Kalau dulu sebelum ada vaksinasi kan keluar busa yang banyak sekali dari mulutnya dan menggantung seperti getah. Tapi kalau sekarang gejala-gejala itu kurang terlihat," kata Nurlina.
2. Kesembuhan bisa cepat dengan penanganan tepat

Menurut Nurlina, PMK bukanlah vonis akhir bagi ternak. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, kesembuhan bisa dicapai dalam waktu singkat.
Obat untuk luka di mulut, vitamin, dan perawatan intensif menjadi kunci utama dalam pemulihan ternak yang terjangkit PMK. Selain itu, hewan ternak juga akan diberikan makanan yang baik dan sejenis obat sariawan.
"Biasanya dua hari kemudian sudah makan. Kalau sudah makan itu percepatan kesembuhannya akan berjalan dengan baik. Karena kan sebenarnya yang bikin parah karena tidak mau makan lantaran mulutnya luka," kata Nurlina.
Jika hewan ternak yang telah divaksinasi terjangkit PMK, maka hal itu tidak terlalu menjadi masalah. Pasalnya, gejalanya tidak separah hewan yang belum divaksinasi.
"Karena dia gejalanya tidak parah, kemudian percepatan sembuhnya lebih cepat," kata Nurlina.
3. Tidak menular ke manusia

PMK memang menular cepat di antara hewan ternak, tetapi tidak menular ke manusia. Nurlina meminta peternak untuk tetap tenang dan tidak tergesa-gesa menjual ternak yang sakit.
"PMK tidak menular ke manusia dan kesembuhannya bisa cepat. Hewan yang sakit ini bisa sembuh. Jangan dijual murah atau dipindahkan, karena itu hanya akan memperluas penyebaran wabah," tegasnya.
Ciri-ciri seperti lesu, busa di mulut, dan nafsu makan yang hilang harus segera direspons oleh peternak. Jika ditemukan gejala tersebut, maka langkah pertama adalah mengisolasi hewan yang sakit untuk mencegah penularan ke ternak lain.
Pemerintah daerah terus mengupayakan vaksinasi dan pengobatan untuk ternak di wilayah yang terjangkit. Sebisa mungkin setiap hewan ternak divaksinasi dua kali dalam setahun.
"Kita berharapnya dua kali setahun kita vaksin. Jadi pada saat 6 bulan itu, dia daya tahan tubuhnya sudah turun, kita kasih lagi vaksin," kata Nurlina