Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sampah di TPA Tamangapa Meningkat hingga 1.300 Ton per Hari Saat Hujan

TPA Tamangapa, Antang, Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan.
TPA Tamangapa, Antang, Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan.
Intinya sih...
  • Sebanyak 400 armada dan 63 petugas bersiaga setiap hariUntuk menangani volume sebesar itu, sekitar 400 armada truk sampah dari berbagai wilayah Makassar setiap hari keluar masuk area TPA. Di sisi lain, sebanyak 63 personel bertugas mengatur alur pembuangan dan memastikan proses penimbunan berjalan.
  • UPTD siapkan penanganan bau saat kapasitas capai batasBau dari timbunan sampah di TPA Tamangapa sering kali tercium hingga radius satu hingga dua kilometer dari lokasi. Untuk meredamnya, petugas menimbunnya dengan tanah setiap kali aroma menyengat mulai terasa di sekitar area pembuangan.
  • Warga setempat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Aktivitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Kota Makassar, tidak pernah berhenti. Setiap hari, ratusan truk pengangkut sampah keluar masuk area pembuangan yang kini diisi timbunan setinggi 50 meter itu.

Kepala UPTD TPA Tamangapa, Nasrun, mengatakan volume sampah yang masuk ke lokasi terus meningkat terutama saat musim hujan. Jika pada musim kemarau rata-rata sampah mencapai 700 hingga 800 ton per hari, maka saat musim hujan bisa melonjak menjadi 1.200 hingga 1.300 ton.

"Kalau sudah hujan itu lebih atas seribu. Kalau di musim kemarau, rata-rata 700 sampai 800 ton per hari. Tapi kalau sudah musim hujan itu lebih seribu, antara 1.200 sampai 1.300 ton per hari," kata Nasrun kepada IDN Times, Senin (13/10/2025).

1. Sebanyak 400 armada dan 63 petugas bersiaga setiap hari

Antrean truk pengangkut sampah yang tertahan di depan jalan masuk kawasan TPA Tamangapa Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (14/8/2023). IDN Times/Ashrawi Muin
Antrean truk pengangkut sampah yang tertahan di depan jalan masuk kawasan TPA Tamangapa Antang, Makassar, Sulawesi Selatan. IDN Times/Ashrawi Muin

Untuk menangani volume sebesar itu, sekitar 400 armada truk sampah dari berbagai wilayah Makassar setiap hari keluar masuk area TPA. Di sisi lain, sebanyak 63 personel bertugas mengatur alur pembuangan dan memastikan proses penimbunan berjalan.

Di area TPA Tamangapa, sederet alat berat juga bersiaga setiap hari. Terdapat 10 unit eskavator, 2 buldozer, serta 9 unit alat standar dan long-arm yang digunakan untuk mengatur dan meratakan tumpukan sampah.

Namun, beban kerja di lapangan kini semakin berat. Kapasitas TPA Tamangapa sudah melampaui daya tampung sehingga membuat petugas harus bekerja di tengah timbunan sampah yang kian menggunung.

"Sebenarnya, kalau kita lihat dari tugas masing-masing, cukup sudah memadai. Cuma karena kapasitas TPA yang sudah overload, sehingga kami tidak bisa memaksimalkan anggota kami dalam beroperasi. Apalagi kalau di musim hujan," katanya.

2. UPTD siapkan penanganan bau saat kapasitas capai batas

Penyemprotan larutan eco enzyme untuk mengurangi bau busuk dari pengerukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. (Dok. Dinas Lingkungan Hidup Makassar)
Penyemprotan larutan eco enzyme untuk mengurangi bau busuk dari pengerukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. (Dok. Dinas Lingkungan Hidup Makassar)

Bau dari timbunan sampah di TPA Tamangapa sering kali tercium hingga radius satu hingga dua kilometer dari lokasi. Untuk meredamnya, petugas menimbunnya dengan tanah setiap kali aroma menyengat mulai terasa di sekitar area pembuangan.

"Kemudian selain itu, setiap tiga bulan kalau di kolam lindi, setiap hari Sabtu kami melakukan penyiraman dengan menggunakan eco-enzyme. Itu langsung mulai merubah bau, apalagi perkembangan lalat tidak cepat," kata Nasrun. 

Jika kapasitas TPA benar-benar mencapai batas, pengelola sudah menyiapkan langkah darurat. Saat ini, TPA Tamangapa dibagi ke dalam sejumlah sel yang berfungsi sebagai zona penimbunan aktif dan cadangan ketika area utama sudah tidak layak digunakan.

"Kami dengan pimpinan kami. Di TPA itu sekarang kita ada istilahnya sel-sel. Artinya kita sudah menentukan apabila zona aktif yang kita tentukan dianggap sudah tidak layak lagi, kita pindahkan ke sel cadangan. Masih ada sekitar 2-3 yang masih bisa difungsikan," kata Nasrun.

3. Warga setempat berperan kurangi timbunan sampah

TPA Tamangapa, Antang, Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan
TPA Tamangapa, Antang, Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Warga sekitar TPA Tamangapa juga ikut berperan dalam mengurangi timbunan sampah setiap hari. Aktivitas pemulungan yang mereka jalankan mampu mengeluarkan sekitar 30 hingga 40 ton sampah dari area TPA setiap harinya.

"Itu bergulir siang dan malam. Itu hanya untuk siang, belum malamnya. Itu yang sangat berpengaruh terhadap pengurangan sampah di TPA, di samping kami juga melakukan pengomposan," kata Nasrun. 

Setiap hari, para pemulung menyisir tumpukan sampah yang menjulang di TPA Tamangapa. Mereka mencari barang-barang bernilai jual, sementara tanpa disadari turut meringankan beban penimbunan di lokasi itu.

"Warga juga terlibat karena boleh dikata 99 persen penduduk yang berdomisili di sekitaran TPA itu menggantungkan hidupnya di dalam area TPA," kata Nasrun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Sulsel Perkuat Pengendalian Inflasi di Tiga Wilayah Tertinggi

14 Okt 2025, 02:15 WIBNews