DLH Makassar Siaga Pohon Tumbang Sebelum Musim Hujan

- DLH Makassar siaga pohon tumbang sebelum musim hujan
- Aktifkan posko siaga pohon tumbang
- Ribuan pohon telah dipangkas dan ditebang
- Andalkan pengamatan visual untuk deteksi pohon rawan tumbang
Makassar, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar mulai memperketat pengawasan terhadap kondisi pohon di berbagai wilayah kota. Upaya ini digelar menyusul memasuki musim hujan tahun ini, yang meningkatkan risiko pohon tumbang.
Kepala Bidang Keanekaragaman Hayati DLH Makassar, Taufiq Djabbar, menjelaskan bahwa pemantauan pohon berlangsung secara rutin sepanjang tahun. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada periode menjelang musim hujan.
"Kami melakukan pelayanan setiap hari, baik pemangkasan dan penebangan melalui surat permohonan yang masuk ke DLH," kata Taufiq kepada IDN Times, Jumat (10/10/2025).
1. Aktifkan posko siaga pohon tumbang

DLH juga menyiagakan posko siaga pohon tumbang yang berlokasi di belakang Kantor PD Pasar Kerung Kerung. Setiap laporan pohon tumbang dari masyarakat langsung diterima melalui layanan darurat 112.
"Saat kondisi hujan deras atau cuaca ekstrim, otomatis posko siaga pohon tumbang aktif, dan menunggu info melalui 112 atau info yang masuk ke posko pohon tumbang," kata Taufiq.
2. Ribuan pohon telah dipangkas dan ditebang

DLH mencatat data pemangkasan, penebangan, dan penanganan pohon tumbang di ruang terbuka hijau (RTH) hingga September 2025. Selama periode Januari hingga September, 3.559 pohon telah dipangkas di 12,81 hektar wilayah, sedangkan 501 pohon ditebang di 1,80 hektar, dan 137 pohon tumbang di 0,49 hektar.
Data ini menjadi acuan DLH untuk menentukan prioritas pohon yang memerlukan perhatian khusus. Taufiq menjelaskan penanganan pohon bukan hanya soal jumlah pohon yang ditebang atau dipangkas, tetapi juga faktor keamanan dan risiko pohon tumbang.
"Untuk mendeteksi pohon tumbang itu sulit karena faktor penyebab pohon tumbang itu banyak, mulai dari akar, batang, dahan, daun, struktur tanah, kemiringan pohon, penyakit," jelasnya.
3. Andalkan pengamatan visual untuk deteksi pohon rawan tumbang

Namun di sisi lain, DLH saat ini masih mengandalkan pengamatan visual untuk memantau kondisi pohon. Keterbatasan alat seperti USG pohon (tomograf) dan jumlah personel membuat pengawasan di seluruh wilayah kota menjadi terbatas.
Taufiq menjelaskan bahwa pohon yang rawan tumbang biasanya menunjukkan gejala tertentu, seperti batang rapuh, patah, berlubang, atau pohon yang mati secara alami. Gejala lain yang menjadi indikasi termasuk pohon yang miring dan akar yang terangkat dari tanah.
"Jika pohon sudah miring dan rawan tumbang, pohon mati (mati alami bukan yang sengaja dimatikan melalui pembakaran, menguliti, menyuntik/menyiram oli, dan lain-lain), akar terangkat, batang rapuh, batang patah, batang lubang, akan kami tindaklanjuti dengan penebangan," katanya.