Pemkot Makassar Mulai Bangun Jalan Alternatif Leimena-Perintis Kemerdekaan

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar memulai pembangunan jalan alternatif "riverside" yang menghubungkan Kecamatan Manggala, Panakkukang, dan Tamalanrea. Pembangunan itu diyakini jadi solusi untuk persoalan kemacetan yang kerap melanda kawasan timur kota.
Langkah tersebut resmi dimulai lewat groundbreaking pembangunan Jalur Riverside Jalan Alternatif Leimena–Perintis oleh PT Bumi Asri Nusa (Kalla Land & Property), Jumat (10/10/2025). Proyek jalan baru sepanjang 3,8 kilometer ini akan menjadi akses penghubung antara Jalan Leimena dan Jalan Perintis Kemerdekaan, dengan nilai investasi mencapai Rp100 miliar. Akses ini diharapkan menjadi pengurai kemacetan sekaligus membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru di wilayah timur Makassar.
1. Jalan alternatif diyakini mendorong perkembangan wilayah timur Makassar

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya sekadar menjawab kebutuhan transportasi, tetapi juga bagian dari visi besar untuk mewujudkan kota yang tertata, terhubung, dan nyaman bagi warganya.
“Pemerintah berkomitmen menghadirkan solusi nyata atas berbagai persoalan perkotaan, termasuk kemacetan di kawasan timur,” ujarnya.
Munafri, yang akrab disapa Appi, menambahkan bahwa keberadaan jalur alternatif ini akan berdampak besar terhadap perkembangan wilayah timur kota, terutama dalam mendistribusikan beban lalu lintas dan memperlancar konektivitas antarwilayah.
“Jalan ini akan mengurai persoalan kemacetan yang hampir setiap hari menjadi keluhan masyarakat. Kami menargetkan proyek ini rampung dalam waktu kurang dari setahun,” tegasnya.
Lebar jalan yang dibangun mencapai 30 meter, dinilai cukup menampung volume kendaraan harian. Pemerintah kota juga memberikan dukungan penuh terhadap percepatan perizinan dan pelaksanaan proyek agar tidak mengalami keterlambatan.
2. Pemkot siapkan relokasi pedagang dan pembangunan pasar modern

Selain pembangunan infrastruktur, Pemkot Makassar juga menyiapkan solusi jangka panjang untuk menata kawasan Jalan Leimena yang selama ini padat akibat aktivitas pedagang.
Menurut Munafri, hasil pembahasan antara Pemkot Makassar dan Kalla Group menghasilkan rencana pembangunan pasar tradisional modern di dalam kawasan pengembangan. Pasar ini nantinya akan menjadi tempat relokasi bagi pedagang pasar tumpah.
“Keluhan masyarakat terhadap pedagang di Jalan Leimena insya Allah akan diberikan jalan keluar. Sementara ini, para pedagang kami relokasi ke Pasar Toddopuli agar penataan bisa berjalan,” ungkapnya.
Appi menegaskan, langkah ini tidak hanya untuk menata lalu lintas, tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung aktivitas ekonomi warga.
3. Kalla Land: perkuat konektivitas kawasan Bukit Baruga

Sementara itu, Ricky Theodores, CEO Kalla Land & Property, menyebut proyek Riverside merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam menghadirkan kawasan hunian yang terintegrasi, aman, dan berkelanjutan.
“Program ini menjadi langkah penting untuk memperkuat konektivitas kawasan Bukit Baruga dan sekitarnya. Akses yang baik akan menjadi fondasi bagi kawasan hunian yang berkembang,” jelas Ricky.
Menurutnya, jalur Riverside akan menjadi infrastruktur utama yang menghubungkan kawasan hunian, fasilitas publik, dan pusat aktivitas masyarakat. Ia berharap proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
“Kolaborasi dengan Pemerintah Kota Makassar menjadi fondasi penting dalam setiap langkah pembangunan ke depan. Kami ingin menghadirkan lingkungan hunian yang harmonis, nyaman, dan berkelanjutan,” tutupnya.